Falling Deeper In Love With You

6.4K 417 2
                                    


Julia menggulung tubuh di bawah selimut. Dalam delapan jam terakhir wanita itu tiada henti menangis, mengerang dan menyesali perbuatannya. Jack menciumnya lagi tadi malam. Julia tergoda, menikmati hal itu seakan ia kembali pada malam enam tahun lalu. Ciuman pertamanya.

Di lain tempat Jack tersenyum, mengingat-ingat masa pacaran tiga puluh harinya dengan Julia. Harusnya Julia tahu, wanita itu adalah orang pertama yang berhasil mendapatkan status darinya. Sebanyak apapun ia mengencani wanita, tak ada satupun diantara mereka yang mendapat ikatan dari Jack.

Tapi Julia memutuskannya setelah sebulan. Di hari pertama musim gugur dan wanita itu menghancurkan kaca jip-nya dengan tongkat bisbol.

Jack tersenyum lagi. Berpikir. Lalu terdiam.

Julia dan kebenciannya.

Julia dan kekasihnya.

Harry dan pertemanannya.

Harry dan cintanya ...

Ada hasrat dari dalam diri Jack untuk mendapatkan Julia. Pertama kalinya dalam hidupnya ia ingin mengikatkan diri dan menghentikan pencariannya. Cerita paling klise dari banyak cerita, Jack menginginkan kekasih temannya ...

"Ya?"

Jack mengangkat ponselnya yang bergetar.

"Tidak."

"Apa?!"

Jack memijat pangkal hidungnya. Telepon dari Harry mengusik ketenangannya. Tentu saja Julia takkan mau repot-repot memberitahunya pesan Harry. Wanita itu membencinya. Sangat membencinya.

Sekarang masalahnya temannya bernama Harry itu memintanya mencari Julia ke rumahnya. Jack tersenyum menyadari kalau dirinya memang benar-benar brengsek. Membenarkan keadaan yang memihak padanya.

Well, sekarang ia akan mendatangi alamat yang baru saja dikirimkan Harry dan berdoa kalau Julia berada di sana.

Setengah jam kemudian Jack sudah berdiri di lift menuju lantai 9. Julia masih kehidupan sederhananya mengingat apartemen yang didatangi Jack sekarang adalah apartemen kelas menengah yang kebanyakan pemiliknya adalah buruh pabrik.

Sejenak Jack bertanya-tanya akan wanita yang berpapasan dengannya di lobby baru saja. Wanita itu menatapnya aneh dan Jack tahu itu bukan tatapan kalau wanita itu menginginkannya.

"Persetan," gumam Jack tak ingin peduli. Bisa saja mereka adalah orang-orang yang berhubungan dengan mantan-mantan teman kencannya. Mengingat reputasinya yang buruk, wajar jika banyak yang menaruh kebencian padanya. Termasuk ... Julia. Jack meringis menyadari kenyataan itu.

Jack mengetuk pintu di depannya, memanggil Julia beberapa kali. Setelah menunggu beberapa menit, tak ada tanda-tanda wanita itu akan membuka pintu. Jack mencoba menggedor lagi hingga ia menyadari bahwa pintu itu terbuka, lalu tanpa pikir panjang masuk.

"Julia?"

Jack menyisir tempat itu ragu-ragu. Mengamati tempat tinggal Julia yang unik dengan hiasan-hiasan dinding buatan tangan. Jack yakin, itu pasti kerjaan Julia saat wanita itu sedang bosan.

_

"Apa ini?"

"Hadiah."

"Aku tidak sedang ulang tahun."

"Ini hanya hadiah kecil. Aku membuatnya sendiri semalaman karna aku tidak bisa tidur."

Jack akhirnya mengambil kotak kecil itu. Mengucapkan terimakasih pun ia lupa—tepatnya sengaja lupa—berlalu meninggalkan gadis itu untuk menghampiri teman-temannya.

Double J (Complete) Onde histórias criam vida. Descubra agora