Bagian 6

1.2K 89 2
                                    

Konoha University diliburkan sementara karena adanya kejadian yang di perkirakan tragedi pembunuhan.Mau tak mau kediaman Sakura dan Ino didatangi pihak kepolisian lagi karna menjadi saksi mata.Malang nasib kedua gadis tersebut yang harus menjadi saksi bisu 2 tragedi berdarah.

"Mungkin kalian sedang siyal saja" Kata Naruto yang sedang main.

"Ia Sakura-chan,ino-chan,jangan terlalu dipikirkan" Hibur Hinata kepada kedua sahabatnya.

"Hah... aku akan berusaha tak memikirkannya" Ino tampak lesu.

"Aku jadi berpikir 2 kali untuk menjadi dokter" Hinata menepuk-nepuk punggung Sakura untuk menguatkan.

"Apa kalian pernah melakukan sesuatu yang tidak sopan di muka umum tebbayo?" Naruto mulai memasang muka serius.

"Seperti?"

"Pipis di pohon besar"

Bruak...." iitai" Naruto terkenal timpahan rimute tv dari Sakura.

"Hihi Nar.. naruto-kun ada-ada aja" Hinata malah terkikik mendengar penuturan yang pastinya tidak dilakukan kaum hawa.

"Itumah kau" ujar Sakura.

"oke oke.. atau seperti tak seharusnya berada disuatu tempat,atau menyapa sesuatu yang seharusnya tak disapa" Naruto kembali bertampang horor.

"Aku tak mengerti,terlalu ambigu,aku pusing dan jangan coba-coba menakutiku" Ino mengacak rambutnya frustasi,pasalnya dia sudah berfantasi liar.

"Oh iya,kalian ingat cerita yang pernah aku ceritakan pertama kali kesini?marga keluarganya adalah ki.."

Bruk... bruk.. prang....

Semua yang disana berjingkrak kaget.Naruto memeluk Hinata.

Drett.... drett....

"Kyahhh.." mereka berteriak karna lampu kosan Sakura dan Ino berkedip-kedip.Ketiga gadis itu memeluk Naruto,padahal Naruto sudah menahan nyawanya agar tak pingsan.

Tok... tok... blam...

mereka menahan nafas.Saat pintu seperti di ketuk dan didobrak.Aura ruangan berubah dingin dan mencekam,lampu mati,suara aneh,dan aura dingin.

"A... ayo keluar" Hinata sadar akan situasi langsung mengajak yang lain berlari keluar.

Clek... brak... hah.... hah...

Mereka sudah berada diluar dan mendapati Kiba ada disana.

"Yoo" kiba memberi cengiran.

"Jadi kau mengerjai kami ya brengsek" Naruto mencengkram kiba.Sedangkan 3 gadis lainnya masih mengatur jantung.

"He.. apa-apaan kau jabrik" kiba menghempas tangan Naruto.

"Hinata ayo kita pulang" Naruto menarik tangan Hinata berjalan menjauh.

"Nar.. naruto-kun matte o,Sakura-chan,Ino-chan kami pulang dulu ya" Hinata mengikuti langkah besar Naruto.

"Kiba kau keterlaluan,aku hampir mati kena serangan jantung tau" Ino memaki kiba dan menjewer-jewernya.

"Apasih?aku kesini ingin menjenguk malah diomel-omelin" Kiba membela diri.

Kiba dan Ino asik berdebat."Tapi aneh,kejadian itu pas saat Naruto ingin mengucapkan marga keluarga korban" Sakura melihat lagi kedalam rumah yang sudah terang.
.
.
.
"Kau marah pada kiba-kun,Naruto-kun?" Tanya Hinata.

"Habis iseng banget,aku hampir mati terkejut tau" Naruto menampilkan wajah kesal sungguhan.

"Tapi aneh naruto-kun,masa kejadiannya pas sekali saat naruto ingin mengucap marga keluarga mereka yang telah tewas" Hinata mengungkapkan pemikirannya.

"Dan kalau pas,kiba tidak mungkin sengkongkol sama Naruto-kun kan?"lanjutnya.

"Ah benar juga,atau jangan-jangan"

"NARUTO-KUN" Hinata menutup matanya.

Ckit..... tinnn.....

Mobil mercy mengerem mendadak tepat di depan mereka.

"Woi kalo pacaran liat-liat,ini jalan raya,mau mati ya" sang supir memaki Hinata dan Naruto.

"Ah maaf pak" Naruto segera menarik tangan Hinata untuk menjauhi jalanan.

"Ak... aku tat..tadi tak melihat mobil seincipun" Kata Hinata yang masih bergetar.

"Benar,benar-benar aneh"

Hanya sebuah peringatan

Sesosok diseberang sana memberi senyum iblis pada kedua sejoli itu.

Kau mengerikan saat jatuh cinta
.
.
.
.
.
Sepasang pemuda setoic berdiri diatas balkon kediaman mereka yang amat besar.

"mereka bodoh,menemukan sekelompok pembunuh saja tak becus" Sai menatap telapak tangannya setelah itu membuat sebuah kepalan.Namun tak ada satupun ekspreksi yang berarti.

"Dalang dari semua ini,yang menjadikan adanya kutukan ini" darah sebagai air mata di mata onyx itu mengisyaratkan pedihnya Uchiha Sasuke selama ini.

"Semakin lama mereka menemukan para pembunuh,maka kekacau akan bertambah parah" Sai menghilangkan jejaknya bagai hembusan angin.

"Kedua gadis malang yang dicintai seorang iblis" Sasuke meninggalkan balkon.

Bersambung...

Vote and comen😃

Disaster From The Devil✓Where stories live. Discover now