23 - Like a Folk Story

350 35 0
                                    

"Terima kasih ...—"

"Huh?"

Replicant ... Replicant itu bisa berbicara?

Aku bahkan tidak bisa mengulang kembali waktu yang telah kulewati. Begitu gelombang sabit menghantam tubuhnya, sebuah ledakan aura hitam yang bertubi-tubi terdengar keras dan membuat tempatku sekarang bergemuruh.

Setelah ledakan itu menghilang ... begitu juga dengan sosok Replicant. Ia juga telah tiada.

.

.

.

—『Defeat The Drakest Past, Replicant Complete』

Notifikasi itu tiba-tiba saja muncul dan aku pun terjatuh lemah. Tubuhku ... seluruh tubuhku tak bisa menahan berat dari tubuhku sendiri. Akhirnya aku terjatuh, terkapar dengan tangan yang melepaskan pedang 【Azure Blade】 yang belum sempurna.

Begitu aku berusaha melihat bagaimana kondisi pedang milikku itu. Hanya kepingan cahayalah yang dapat kulihat. Pedang itu lenyap menjadi sekumpulan cahaya putih. Kemudian mengeluarkan pedang yang selama ini kugunakan.

"A-a-ahh ... aku tak sanggup lagi."

Mencoba untuk merangkak dan meraih seutas akar-akar belukar yang besar untuk kujadikan penahan tubuhku. Aku kembali terjatuh dengan dagu yang membentur tanah. Rasanya langsung menyentak gigi dan juga rahangku, aku menggeram kesakitan.

"Selamat anak muda, kau telah menyelesaikan ujian ini."

Semua kembali seperti semula. Lagiaz pun kembali menjadi dirinya yang sedang menduduki sebuah kursi batu tua. Sedangkan Eril kini menatapku dari balik sangkar. Matanya yang hijau itu menatapku dengan tatapan prihatin.

Aku tak tahu apa yang dipikirkan oleh anak itu. Tetapi aku tak bisa melakukan hal banyak. Karena sekarang kondisi tubuhku benar-benar tidak berdaya. Walaupun mereka berdua atau Eril menyerangku saat ini, mungkin aku tak bisa menahan atau menghindari serangan miliknya.

Lagiaz tertawa dan itu menyebabkan gemuruh pelan di sekitarnya. Sementara untuk Eril ia berjalan mendekatiku sambil melompat-lompat kecil.

"Hee ... Archie, kau hebat juga bisa menyelesaikan ujian dari paman Lageroz!"

Ia merendahkan tubuhnya kemudian menyentuh-nyentuh pipi kananku dengan ujung jari telunjuk kanannya. Sementara Lagiaz, ia sepertinya belum bisa menghentikan tawa miliknya sendiri.

"Anak muda, sepertinya kau mengambil jalan yang berbeda dibandingkan dengan Type 00"

"Benar ... kah?"

Bukan hanya tubuhku, bahkan suara dan juga tenagaku begitu lemah saat ini. Dan berkat itu aku harus menerima perlakuan Eril dengan pasrah. Ia benar-benar tak bisa menghentikan sentuhan ujung jari telunjuk kanannya.

"Sebagai keberhasilanmu, aku akan mengembalikan semua CP dan HP milikmu?"

"K-k-kau bisa melakukannya?!"

Ini benar-benar luar biasa. Kukira ia hanya pajangan saja. Tetapi rupanya Lagiaz masih memiliki kegunaan hingga saat ini. Mendengar cerita lamanya benar-benar membuatku bersalah.

Tetapi aku masih belum mengerti mengapa ia bisa berubah menjadi menara dan menjadikannya sebuah bos sekaligus dungeon?

Seketika itu juga sebuah cahaya hijau dan biru mengitariku. Tubuhku terangkat dan mengapung di udara. Kemudian keduanya menyatu menjadi satu, masuk ke dalam tubuhku dan akhirnya aku dapat kembali berpijak di tanah.

Vernoust Azuria [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang