—『Abnormal Phenom Lv.???』
Sepertinya aku sudah kebal dengan level yang tidak bisa kuukur sama sekali. Sekarang hanya tinggal menunggu saja, apakah mahluk itu akan menyerangku atau ....
"Kau tak akan bisa lari!!"
Kuhuyungkan pedangku beberapa kali. Sebuah garis lurus keluar dan akhirnya hancur menjadi beberapa gelombang sabit yang terus menerus menyerang mahkluk itu. Kulihat bar HP-nya pun berwarna hitam dan sama sekali tidak dapat kulihat, apakah berkurang atau tidak.
Tetapi setidaknya ia terhenti beberapa saat ketika seranganku menghantam dan membelah beberapa bagian tubuh besarnya. Menggeram keras dan membuatku sedikit bergoyang. Setiap kali ia bersuara, pasti tanah di sekitarku akan sedikit berguncang.
Apa yang harus kulakukan dengan kedua orang ini?
Sebenarnya aku ingin bertarung sepuasnya di sini. Walaupun aku tak bisa mengira kapan batasku akan berakhir. Jika seandainya batasku memang hanyalah saat aku mati atau tidak sadarkan diri.
Maka itu lebih baik dari pada kelelahan. Mengingat bagaimana aku selalu berurusan dengan kematian. Aku sudah bisa menahannya saat ini. Walaupun jauh di hatiku yang paling terdalam, aku masih memiliki ketakutan untuk menghadapinya.
Senjata yang kupakai adalah【Uncomplete Azure Blade】. Pedang yang memiliki tinggi yang hampir setara dengan tubuhku dengan bilahnya yang kuat. Aku dapat menghuyungkannya sesuka hatiku.
Berpikir bahwa pedang ini berat ... mungkin tidak, mungkin juga iya. Karena kekuatan pedang ini tergantung dari pemakainya, alias jika penggunanya tidak memiliki kemauan kuat untuk bertarung maka pedang ini pun sama.
Kekuatannya akan menurun dan ketahannya juga akan melemah. Maka dari itu aku harus memiliki tekad kuat untuk bertarung. Dan karena itu juga aku harus memiliki alasan untuk apa aku bertarung dan untuk apa aku dapat melakukannya.
Jika tidak ... aku mungkin tidak akan bisa menggunakan pedang luar biasa ini. Begitu mahluk itu sekali lagi menggeram, tangannya kembali mengangkat dan akhirnya meluncur ke arahku.
Kukuatkan pinggangku, kututup mataku ... begitu aku kembali membukanya. Aku pun melompat tinggi sambil mempersiapkan pedangku yang tengah mengeluarkan aura keabuan.
"HAAAAAAA!!!!"
Ketika pukulan tangannya saling beradu dengan tajamnya sisi mata pedangku. Sebuah suara kejutan bergetar dan alhasil udara di sekitar kami bergemuruh kuat. Hembusan angin menjadi liar bahkan rambutku terombang-ambing karenanya.
Tanganku bergetar. Menahan serangan dari mahluk besar ini. Karena ... mungkin saja ketika mahluk ini menyerang, seluruh tempat di bawahnya akan hancur. Melihat Leon dan Vira yang masih terbaring tak sadarkan diri.
Bisa-bisa mereka mati karena terkena serangan mahluk ini. Karena kekuatan kami berimbang, alhasil tubuhku terbebas dan hampir terpental. Sedangkan disisi lain tangan mahluk itu terangkat tak terkontrol.
Aku memanfaatkan kesempatan ini untuk cepat-cepat mendarat di tanah. Begitu aku selamat berada di bawah, kukuatkan pijakan kakiku.
"『Ash Bringer』," bisikku pelan.
Sebuah kepulan abu berkumpul di depanku menjadi bola yang mengapung. Kumasukan pedang kedalamnya. Seperti lapisan penguat. Pedang milikku bersinar redup keabuan. Lalu kutebas bola abu itu secara halus hingga hancur dan mengeluarkan sebuah ledakan bayangan yang langsung meluncur ke arah mahluk itu.
Begitu mengenai tubuhnya dan meledak hebat. Ia pun langsung terpukul mundur beberapa belas meter ke belakang dan mengakibatkan pepohonan di belakangnya hancur akibat tertimpa tubuhnya yang tumbang sekaligus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vernoust Azuria [Hiatus]
FantasyAuthor: ReIN | Ilustrator: riv& #Wattys2017 [16+] Terjebak dalam Event Malam Walpurgis demi menemukan sang pembunuh. Ardi, seorang lelaki jenius yang kehilangan ingatannya dipaksa untuk melawan dunia yang ia buat sendiri. Pertemuannya dengan seo...