Pergi? (part 5) lanjutan

896 47 1
                                    

"KELUAR LO DARI MOBIL!" teriak gue kepada si pengemudi

"Maaf saya ga se--"

"GUE GA PERDULI! BAWA ABANG GUE DAN GUE! SEKARANG JUGA KE RUMAH SAKIT TERDEKAT DI SINI!" teriak gue lagi dan orang itu dengan cepat mengangkat tubuh abang gue

Karena dia kesusahan dengan cepat pula gue membantunya dan memasukkannya ke dalam mobil

"Kak bawa motor Abang gue. Ikutin kita dari belakang, lo bisakan?" Tanya gue kearahnya kak Audrey dia dengan pelan mengagguk dan mulai mengangkat motornya dan mencoba menghidupkannya

"Ga bisa" jawabnya panik

"Itu standarnya belum lo naikin kak!" Bentak gue sinis dan segera masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah bang Adam. Gue tarik kepala Abang gue agar bersandar di pundak gue, mobil pun berjalan dengan cepat menuju rumah sakit karena tadi gue minta dia gerak cepat

Dengan pelan gue merapihkan rambutnya. Takut takut rambut itu membawa banyak kuman dan membuat luka di dahinya semakin parah

Darah segar banyak keluar di sekeliling dahinya

Satu tetes
Dua tetes
Tiga tetes
Dan sekarang menjadi beribu ribu tetesan air mata jatuh ke baju gue

Ini semua gara gara dia!
Seandainya tadi bang Adam gak ngeliat dia
Seandainya tadi bang Adam ga nanya dia
Seandainya tadi bang Adam gak berusaha nyebrang

Ok terlalu banyak seandainya

Kenapa tadi gak gue aja yang nyupir? Kenapa harus dia

Kami pun tiba di rumah sakit

"SUSTER TOLONG! SUSTER!" teriak orang yang menabrak Abang gue tadi

Dan tidak lama setelah itu datanglah tempat tidur beroda gue dengan enggan menaruh tubuh abang gue dan ikut mendorongnya hingga tibalah gue di depan pintu yang bertuliskan UGD

"Gue minta...KTP lo" kata gue masih dengan isak tangis yang aga ada henti hentinya

"Ini" katanya memberi gue KTP nya

"Lo harus tanggung jawab" lelaki itu dengan siap mengagguk dan menyuruh gue duduk sedangkan dia berniat mencari makanan untuk gue

Padahal gue ga laper dan udah nolak mentah mentah tapi dia kekeh untuk mencarikan gue makanan

"Adam mana?" Gue menatap kearah suara itu dan seketika gue ingin muntah

"Menurut lo?" Tanya gue dan dia diam

Singkat cerita

Gue masih menunggu bang Adam di rumah sakit dengan cemas. Mama dan Papa masih di jalan mereka kejebak macet karena emang ini termasuk jam pulang kerja

Cowo yang nabrak Abang gue dia juga ada disini cuma dia duduk di pojokan

Dan kak Audrey juga masih disini menunggu bang Adam dengan cemas juga

Tapi entahlah gue makin benci aja rasanya sama dia. Airmata gue sedari tadi ga berenti berenti, sesekali kak Audrey mengelus punggung gue. Tapi langsung gue tolak

Dia keliatan kaget tadinya tapi setelah itu dia relex lagi. Mungkin dia sadar diri

Dan saat itu dokter pun keluar dari rungan gue bergegas berdiri di ikuti cowo dan kak Audrey

Oh bahkan dia ga pantes di panggil kakak lagi!

"Gimana dok?"

"Hantaman di bagian kepala tidak cukup keras namun kita masih belum mengetahui apa selanjutnya. Maka dari itu kami menyarankan kalian segera berdoa kepada tuhan" gue... gue gatau harus seneng atau sedih

Crazy Things [Brother Complex]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang