Cowok-Cowok Kampret!

8.9K 265 11
                                    

Warning!!!

Disini author lagi kesurupan, lagi ngeden ngumpat, otak juga lagi lengser. Jadi, disini bakal banyak umpatan kasar bertebaran & juga kata" vulgar, ditambah lagi bahasa yg jauh dari kata baku & formal alias pakek bhs ala metropolitan.

Harap tinggalkan Votment ny y guys!

Oke happy reading!! 😊

*****

Kak Gaga ikutin gue nyelonong masuk kamar kak Barka. "Anjiiirr!!! Gue lagi pakek sempak wooyy!"

"Gue udah punya pacar, Bel. SUMPAH!" ngabaiin sumpah serapah kak Barka, kak Gaga ngotot yakinin gue, setengah emosi.

"Tapi setiap gue pengen ketemu dan kenalan sama pacar lo, lo nggak pernah mau nunjukin batang hidungnya di hadapan gue sampai detik ini. Gimana gue mau percaya" gue gak kalah ngotot. Gue duduk di ranjang yang jauh dari kata bersih.

"Kan gue udah bilang belum saatnya, dia sibuk" selalu alasan yang sama.

"Alasan itu mulu. Masa demi kenalan sama adek pacar sendiri dia nggak mau luangin waktunya sebentar. Giliran nge-date aja waktunya seambrek. Atau jangan-jangan lo nya aja yang nggak mau ngenalinnya ke gue, atau lo cuma membual aja kalo punya pacar. Hayo ngaku!" desak gue.

"Lo kira gue ngayal gitu?"

Gue ngedikin bahu. "Ya, siapa tau. Sekarang kan jamannya orang ngayal doang punya pacar karena nggak laku-laku"

Kak Gaga nimpuk kepala gue pakek bantal. "Ngaco lo. Lo nya aja yang kebanyakan nonton drama nggak jelas"

Selesai pakai baju, kak Barka ikut nimbrung di samping gue. "Makanya lo harus pinter-pinter ngelawan bonyok. Lo nya aja anak mami, nurut terus"

"Sorry ya, kalo urusan lain gue nurut, tapi kalo urusan pendamping hidup gue nolak keras"

"Nolak apaan. Di depan bilang 'iya' di belakang lo ngerengek nggak jelas minta kita gagalin semuanya"

"Udah, terserah lo dech kak. Urusan lo, jangan bawa-bawa kita. Lo yang dijodohin bukan kita" gue kembali angkat bicara.

"Ayo lah, bantu gue kali ini doank" kak Gaga mulai masang muka memelas.

Bola mata gue mutar, jengah liat kelakuannya yang kadang kekanakan. "Kali ini apanya. Udah 5 kali ya gue nolongin lo, sampai detik ini juga tu wajah pacar lo nggak juga nongol-nongol di depan mata gue.

Males lah gue bantuin lo buat hancurin acara perjodohan lo yang kesekian kalinya, toh nyatanya lo beneran jones. Mending terima aja lah keputusan bonyok. Mereka cakep-cakep kok"

"Astaga...sumpah gue punya pacar. Gue cuma takut lo gak respek sama dia"

"Halah, nggak usah kebanyakan bacot. Kali ini gue nggak bakal bantu sebelum gue bener-bener liat muka pacar lo. TITIK. Nggak ada alasan lagi" tegas gue. "Besok jam 1 siang gue tunggu kalian di kafe deket sekolah gue. Nggak ada kata telat atau alasan-alasan kayak taik. Lama-lama gue kandangin lo sama si Beby"

"Tapi dek..."

"Nggak ada tapi-tapian"

Kak Gaga ngehela nafas panjang dengan wajah pasrah, mulai mikir beberapa saat. "Oke. Tapi sebelumnya lo harus janji. Nggak ada kata 'nggak setuju' atau 'lo gila?' atau shock berlebihan. Pokoknya nggak ada komentar apa pun. Apapun itu lo harus setuju sama pilihan dan keputusan gue"

Gue ngerutin alis, gak paham. "Kenapa juga gue harus kayak gitu? Yang penting gue ketemu sama pacar lo sebagai bukti kalo lo punya pacar beneran. Cuma yakinin gue kalo gue bantu lo selama ini nggak sia-sia"

Greatest BlessingWhere stories live. Discover now