#14

5.6K 226 1
                                    

      "Sebentar,aku angkat telfon dulu" katanya dan aku mengangguk, 'sial,kenapa aku jadi gugup begini' batinku kesal.

    'Hallo,ada apa?' .... 'apa kau tidak bisa pergi duluan,jangan ganggu aku' ..... 'tunggu di pintu masuk,Harry akan menjemputmu' ..... 'dasar iblis kecil' katanya dengan wajah kesal dan memutuskan telfon.

   Aku menatapnya dan menaikkan alisku sebelah seakan bertanya 'ada apa?'
    "Iblis kecil itu mengangguku lagi, setelah menyeretku paksa dari rumah, menjadikanku supir,memeras uangku,sekarang dia memintaku mengantarnya pulang" gerutunya.

     "Tapi akan lebih baik kalau kau mengantarnya pulang,diakan adikmu, lagi pula kasihan kalau dia menunggu lama"
    "Tapi aku sudah menyuruh Harry untuk menjemputnya"
     Aku memicingkan mataku,dan dia menghela nafasnya, "baiklah baik,aku akan mengantarnya pulang. Jawabnya dan aku tersenyum.

   Sebelum kami pulang,aku sudah menyuruh Lily untuk menungguku di depan.
    "Sampai bertemu kembali" kataku spontan. Dia melangkah kearahku dan mengecup keningku,sungguh jantungku akan lepas.
    "Hati hati wanita pipi merahku" katanya dan tersenyum jahil.
  
David pov.
   Sial,pekerjaan kantor sialan ini membuatku tidak bisa pergi kekampus dan bertemu mate-ku, rasanya aku hampir mati kalau tidak bertemu dengannya setiap hari..
     "Aakkhh" teriakku frustasi.
 
    Setelah duduk berjam-jam, memeriksa ini itu,mengoreksi ini itu,akhirnya perkerjaan sialan ini selesai juga. Aku memijat pelipisku berulang ulang. Aku melihat jam tanganku, 'what? Sejak kapan? Kenapa sudah jam 2 pagi saja' batinku frustasi.

     Aku beranjak menuju kamarku dan merebahkan diri dikasurku,setelah berputar-putar sekian ratus laki,aku juga tak kunjung mengantuk,jadi  kuputuskan untuk melakukan kunjungan pagi buta kerumah mateku.
  
    Sesampainya disana kufikir aku bisa masuk setidaknya sampai depan pintu kamarnya,karena pasti jam segini tidak ada bocah tengil itu. Tapi kenyataan memang pahit,jangankan sampai depan pintu,masuk halamannya saja aku tidak bisa, dia mempekerjakan banyak warewolf yang sepertinya cukup kuat untuk menjaga sekeliling rumahnya.

    Melihat kemungkinan masuk hanya 0,000001%, aku memilih pulang dengan hati kecewa.

Ditempat lain
    "Maaf mengganggu waktu anda Lord, hamba ingin menyampaikan kabar" kata seorang pria dengan badan membungkuk pada seorang pria lain yang berada di singgasana nya.
     "Katakan" jawab sang Lord dingin.
   "Saya ingin menyampaikan bahwa Lady/Queen sudah ditemukan"
     "Jelaskan"
   "Lady merupakan anak dari Sir Jacob Arthur Dominic Alexandria dan Angela Huntington dari Red Blood Moon Pack, dan sekarang tinggal di kota New Jersey Lord, Lady tinggal bersama seorang pria dan wanita, Abraham Ryan Talbot dan Lily Anastasia Talbot,Lady sudah menemukan matenya, seorang Alpha dari Silver Moon Pack dan Alpha dari  Dark Moon Pack,dan........" jepasnya panjang lebar.

    Pria yang dipanggil Lord tersebut tersenyum menyeriangi,membuat sang pelayan bergetar, "ini menarik, terlahir dari keluarga bangsawan dan salah satu pack terkuat, tinggal dengan 2 orang guardian terbaik yang pernah ada,punya 2 mate,yang satu 'anjing kotor(warewolf)' terkuat yang satu 'anjing kotor' terkejam. Bukankah itu sangat sempurna untuk Lady ku" katanya menyeriangi.

     "Jaga dia" pintah sang Lord.
   "Baik Lord"  kata sang pelayan dan membungkukan badan dan pergi.
    "Sabarlah sebentar lagi Lady ku, aku akan menjemputmu"

Val pov
     Aku membuka mataku perlahan, dan,....
    "Tempat apa ini,bukankah aku tidur dikamarku,kenapa sekarang sudah ada di surga"  gumamku.
    "Valerie anakku,kemarilah" kata seseorang.
   
    Aku melihat kekiri dan kekanan, tapi tidak ada orang, "siapa itu?" Kataku sedikit berteriak.

    "Berbaliklah" katanya lembut. Aku membalikkan badanku,dan mendapati seorang wanita yang sangat sangat cantik,gaunnya yang luar bisa menakjubkan,dan.. oohh astaga,dikeningnya terdapat tato bulan.

     Dan setelah menganga beberapa menit,akhirnya aku tersadar bahwa yang sekarang berada dihadapanku adalah....

  "Moongoddes,m...m atas kelancangan hamba" kataku panik lalu membungkukkan badan. 'Sial,apaan ini, bahkan didepan seorang dewi pun aku tak bisa mengucapkan maaf, terkutuklah aku' teriak batinku.

     "Tidak apa,aku mengerti, sekarang, berdirilah,mari ikut aku" katanya,dan mengajakku duduk disalah satu kursi,sungguh kali ini ku akui,suaranya sangat sangat merdu,luar biasa merdu (lebayyy).

     "Sang terpilih,akan sangat banyak dihampiri sang luka, kesedihan akan sangan suka mendekat, bimbang, ragu,memilih,disakiti,kehilangan,dan cinta,kau akan mengalami banyak hal untuk menguji mu,tetaplah bertahan" jelas sang dewi.
  
    Aku bingung dengan maksudnya, luka apa?apa yang terpilih?, "maaf kan hamba, saya sunggu tidak mengerti,siapa yang terpilih,luka?kesedihan?disakiti?ragu?cinta? Apa maksudnya itu semua?" Tanyaku.

    Moongoddes berdiri dari duduknya, "kau akan mengetahuinya segera"  katanya dan tiba tiba menghilang,dan bersamaan dengan itu aku seperti tertarik dari tempatku.
    Aku terbangun dari tidurku dengan sangat banyak pertanyaan dikepalaku. Aku melihat jam dan...
  "Sial,aku telat bangun lagi" teriakku. Aku segera bersiap,dan turun kebawah.

    "Dasar tukang telat bangun" ejek Lily, aku memicingakan mata padanya, dan bukannya takut,dia hanya memandangku datar seperti memandang orang konyol. "Jangan memandangku,aku tak masalah kalau kau suka padaku,yang ku masalahkan sekarang kita sudah telat" katanya dan mengambil tasnya dari sofa.

      Aku merampas sandwich dan tasku dari berjalan mengejar Lily.
   Sungguh aku sangat kepikiran dengan apa yang diucapkan oleh Moongoddes, pagi tadi sudah kacau, ditambah lagi sekarang...

    "Auuu" pekikku. Aku sempurnah terduduk dilantai. Astaga, makhluk mana yang berani menabrakku pagi ini. Aku melihat ke atas dan ternyata...
      'Mate... mate..' teriak Tryn.
  'Sial kau,bukannya mengkhawatirkanku,tapi malah sibuk sendiri'  aku memutuskan mindlink dan menguncinya.

   "Maaf amour ini salahku tidak melihat jalan, apa yang sakit, ayo kuantar ke dokter,atau kau ingin pulang saja?" Celotehnya sambil terus membalik-balikkan badanku.

     "David stop,aku baik saja,tidak masalah, tidak ada yang sakit,ini juga bukan sepenuhnya salahmu" kataku dengan tenang.

    "Sungguh aku tidak berniat untuk menabrakmu,aku tadi sangat terburu buru. Maafkan aku amour" katanya dengan wajah tertunduk.

     Entah keberaniah dari mana,aku menariknya keruangannya, dan menyuruhnya duduk, kedua tanganlu menangkup pipinya.
    "Aku tak apa Dev, tidak ada yang sakit, aku hanya sedikit terkejut saja, jadi jangan merasa bersalah begitu, tak apa okey" kataku setenang mungkin sambil mengusap pipinya.

   Dia menatapku dengan senyumnya,
   "Sialan,kenapa kau harus semanis ini saat tersenyum" gumamku sangat pelan, tapi percuma saja,toh dia warewolf,pasti dia mendengarnya.
 
    Dugaanku benar,tiba tiba dia tertawa keras sekali, "aku tau kalau aku sangat mempesona amour, tapi kenapa malah kau terlihat kesal sekali" katanya sambil tertawa. Aku menatap tajam padanya.
     "Menertawaiku hah?" Tanyaku sambil memicingkan mataku.
   "Tidak sayang tidak" katanya berusaha menahan tawanya.
    "Sudah dev,jangan tertawa terus" pekikku kesal,saat aku akan menjewer telinganya, tiba tiba...

⚪⚪⚪⚪⚪
   Yaakkk..

Ceritanya mulai telilit lilit utang.. 😂

Tapi tetap baca yaaa..
Ikutin perkembangbiakannya..

Selamat baca ..
Semoga menikmati..
   

    

The Hidden Queen.Where stories live. Discover now