#39

3.1K 136 4
                                    

      Aku bertaruh,bila zaman ini zamannya para peramal,mungkin kabar kehancuran sudah mulai tercium. Dan hampir seluruh makhluk (immortal) mencari tempat berlindung.

     Tapi lihat. Semua berjalan seperti biasa.
Para warewolf berlatih seperti biasa,berjaga ketat namun tidak super duper ketat. Anak anak masih berlari kesana kemari. Para penduduk silih berganti masuk kedalam hutan dengan tenang untuk mencari yang mereka butuhkan.

     Lihat para vampire,dengan santai mereka berbaur dengan manusia, menjalin cinta sana sini. Berburu dengan bebas dihutan tanpa sadar apa yang akan terjadi.
     Beginilah seluruh kehidupan. Berjalan seperti biasa tanpa ada niat mempersiapkan diri untuk badai yang sudah dekat.

      Tapi kamu semua pasti tau siapa yang untung disini.

       Thats right.
     The Witches.

      Para penyihir adalah klan yang diuntungkan,itupun kalau mereka memiliki seorang yang bisa melihat masa depan,kalau tidak ya sama saja.

   Tapi sepertinya dari 5 klan,3 klan sudah mendapat penglihatan mengenai badai didepan.

    Lihat...
Mereka sudah mulai bersiap sedemikian rupa.

   Sedangkan Ratu masih tertidur.

Arthur pack.
   Para maid lalu lalang kesana kemari untuk persiapan kelahiran dari calon penerus  mereka. Memang bukan hari ini, tapi Arthur sudah meminta mereka untuk bersiap.
     Bahkan dokter pun ditempatkan disebelah kamar mereka. Padahal toh akan melahirkan dirumah sakit pack.

    Namun ini juga menguntungkan pack mereka. Karena kelahiran sudah mendekat, Arthur meminta warrior  untuk berjaga super duper ketat. Para warrior dilatih lebih keras lagi. Yang berjaga lebih banyak lagi. Dia tidak ingin terjadi apa apa nantinya.

     Sedangkan diseberang kamar mereka, erick dan kevin masih sibuk menyalurkan kekuatan mereka untuk valerie. Ini sudah hari ke-8 tapi tanda tanda kesadaran belum ada. Dia masih betah menutup mata indahnya.

      Braakk..

       Suara ribut ribut dibawah membuyarkan konsentrasi mereka.
     "Astaga.. apa aku tidak bisa tenang disini" gerutu erick dengan mata yang masih tertutup.
   
     Kevin membuka matanya, "kalau begini terus,aku akan membawanya pergi kehutan saja. Jauh lebih tenang" balas kevin.

     Braaakkk..
    Lagi lagi pintu dibuka secara paksa. Yang membuat kevin medengus kesal.
    "You kidding me. Kau lagi kau lagi." celetuknya.
   
   "Sejujurnya apa yang kalian lakukan. Kenapa dia tidak sadarkan diri juga" katanya sedikit berteriak.
    
     Erick menatapnya sinis, "Alpha Brian,bagimana kami bisa konsentrasi kalau kau selalu saja membuat ribut setiap menitnya. Apa kau tidak kasihan pada kami atau pada pintu itu atau pada pack ini. Kau muncul tiba tiba,mendobrak pintu dan membuat banyak bayi menangis,belum lagi pack ini harus mengganti pintu kamar ini setiap jamnya." sidir erick.

     Yang tersangaka memilih untuk tidak mengindahkan tuduhan yang diberikan padanya, "ini sudah 8 hari dia tertidur. Mau berapa lama lagi" ujarnya.

     "Kami sedang berusaha Alpha" jawab kevin yang mencoba bersabar. Brian yang bosan dengan jawaban itu itu saja memilih meninggalkan ruangan dengan menutup pintu keras dan kencang.

     "Pack ini akan segera bangkrut karena harus membeli pintu 30 kali sehari." gumam erick yang diangguki oleh kevin.
     "Dan aku berani bertaruh, Ratu akan segera bangun karena dobrakan pintu bukan karena bantuan kita" balas kevin kesal.

    Mereka berdua berbalik dan menatap Valerie, "kapan dia akan sadarkan diri? Perasaanku mengatakan waktunya semakin dekat" gumam erick.

   Kevin hanya mengedikkan bahunya, "aku tidak tau. Kita sudah berusaha semampu kita. Sisanya kehendak dari Moongoddes" balas kevin.

  David pov.

    Tok..tok..tok...

   Aku sudah sengaja tidak menjawab atau membukanya. Aku fikir dia akan menyerah,sialnya tidak. Dia masih setia mengetuk pintu kamarku.
      Aku fikir ini belum terlalu siang untuk tidur sebentar lagi.

    Tok..tok..tok..

     "Arggh.." aku melompat dari ranjangku dan membula pintu kasar.
    "Apa kau tii...." aku terhenti saat melihat siapa yang berdiri didepan kamarku.

     "Kau ti apa?" tanyanya balik.

   Aku menggaruk tengkukku yang tidak gatal sedikit pun dan nyengir kuda.
      "Tidak ada dad. Ada apa?"

    "Ada apa!! Kau seharusnya bekerja dan mencari matemu,bukannya asik tidur sepanjang hari" bentaknya.

    Aku memutar bola mataku malas, "aku juga butuh istirahat" jawabku.

  "Istirahatlah setelah kau menemukan matemu,dan setelah semua pekerjaan selesai" jawabnya dan melangkah pergi.

     Aku masuk kedalam kamar dan duduk dipinggir ranjang,aku menjambak rambutku frustasi, "bagaimana aku bisa kesana untuk menemuinya sedangkan aku dan pria sialan yang kebetulan kakaknya itu bermusuhan" teriakku frustasi.

    'Dasar bodoh,setelah terjadi kau baru memikirkan dampaknya. Dasar pria sialan. Sekarang bagaimana aku bisa menemui mateku.' teriak adam  wolfku.

    'Baiklah ini salahku. Sekarang bantu aku untuk memikirkan cara agar bisa bertemu dengannya' balasku.

     'Kalau sudah begini otak kecilmu itu tidak ada gunanya.' balasnya.
    'Hei berhentilah mengataiku. Ini juga tubuhmu,otakmu,fikiranmu' jawabku kesal.
      'Sungguh kasihan diriku punya human sepertimu' katanya sendu.

     Dasar serigala sialan. Bukannya membantu tapi malah meributkan. Memangnya dia tidak kasihan padaku yang disalahkan semua orang ini.

  Liam pov.
  "Ada apa kau memanggilku? Tumben sekali" tanyaku yang sedari tadi bersandar dipintu.

    "Masuklah. Jangan berdiri saja seperti penagih hutang." ujarnya santai.

    Aku duduk disofa seberang. Tapi bukannya berbicara, dia masih saja menutup matanya. Memangnya dia fikir dia bisa tidur. Vampire bodoh. Aku juga memilih untuk diam, tapi bukan berarti aku ikutan tidur. Aku sibuk mengutak atik hpku.

   "Kau akan membantuku bukan?" mulainya. Akhirnya dia bicara juga.

    "Bantu apa?" aku menoleh padanya yang masih mencoba untuk tidur.

  Dia menatapku tajam,"mendapatkan darahnya Liam. Aku sudah bicarakan ini berulang kali" jawabnya sedikit emosi.

  Aku menghela nafasku pelan,"Hans, aku sudah katakan berulang kali. Aku tidak mau ikut ambil bagian dalam rencana konyol ini." jawabku tegas.

    "Come on. Hanya kau satu satunya pangeran klan kita yang tidak ikut ambil bagian Liam. Apa kau setakut itu?" tuduhnya.

    Aku mendelik tajam padanya, "Aku tidak takut bodoh. Menurutku itu hanya buang buang tenaga saja. Dan ya, itu terdengar seperti misi bunuh diri Hans. Ingin mengambil darah Ratu Immortal. Aku tidak sekonyol itu" jawabku sambil menggeleng pelan.

    Aku bangkit berdiri dan berjalan keluar. Aku berhenti diambang pintu. "Ini tidak akan baik Hans." ujarku dan berlalu pergi.

  "Aku hanya akan melihat." gumamku.

⚪⚪⚪⚪⚪⚪

     Haii..

Maaf  banget aku update terlalu lama...

   Keadaan lurang mendukung..

Maaf sekali untum semuanya karena ini juga cuma sedikit.

   Selamat baca yaa..

Sorry guys.

The Hidden Queen.Where stories live. Discover now