36. Bad Feeling

32.3K 4.1K 1.3K
                                    

Olivia menghembuskan napas lelah. Baju-baju yang tadinya berantakan di kasur, kini telah rapi karena Olivia memasukkannya ke dalam koper. Besok ia akan kembali ke negara asalnya. Jujur, walaupun hanya sebentar, tapi tinggal di negeri orang itu tidak asyik, tidak ada yang Olivia kenal selain Oliver. Ah, tolong jangan bahas lelaki itu, karena Olivia sedang marah padanya.

Tapi apakah kalian tahu, apa yang membuat Olivia marah pada Oliver? Well, karena Olivia baik, ia akan memberitahunya. Jadi begini, kemarin saat Olivia bilang pada Oliver untuk melamarnya, lelaki itu langsung tertawa terbahak-bahak. Wanita mana yang tidak sakit hati, saat ia sedang berbicara serius tapi malah dijadikan lelucon.

Tidak lucu sama sekali.

Dengan wajah muram, Olivia langsung pergi meninggalkan lelaki itu. Ya, walaupun di perjalanan, mereka tidak berbincang sama sekali, tapi Oliver mengantarnya sampai hotel dengan selamat. Bahkan, Oliver menawarkan Olivia untuk menginap di apartemennya saja, tapi Olivia memilih untuk diam dan terus berjalan.

Sesampainya di lift tempat Olivia menginap, Oliver mulai menanyakan mengapa Olivia lebih banyak diam. Dalam hatinya, Olivia mendumal karena sebal lelaki itu tidak peka terhadapnya, dan tepat sampai di kamar Olivia, Oliver mencoba untuk meminta maaf, tapi perempuan itu langsung menutup pintunya dengan keras tepat di wajah Oliver yang membuat lelaki itu kaget.

Dan selama semalaman tadi, Olivia menangis dan memilih untuk membaca fanfiction kesukaannya. Pesan sampah yang dikirim Oliver, ia diamkan, tidak dibaca sama sekali.

Heck, sebodo amat dengan lelaki itu. Toh, tiket 5 Seconds Of Summer yang akan digelar hari ini ada ditangannya. Tanpa Oliver pun, Olivia bisa ke stadium menggunakan taksi.

Oke, berhenti membicarakan Oliver, Olivia muak.

Ponselnya bergetar dan menampilkan nama 'Ibu Negara' yang berarti Dinda. Wanita itu mengajak Olivia untuk melakukan video call. Menekan layar yang menunjukkan kata 'accept', tak lama layar hitam digantikan oleh wanita paruhbaya yang sedang melambaikan tangannya. "Hai, Olivia!" sahut Dinda, di sebrang sana. Ia dapat melihat Milo yang sedang menimang seorang bayi.

Ngomong-ngomong, Milo telah menikah dengan Daniella satu tahun yang lalu, dan kini mereka dikaruniai satu orang anak perempuan yang masih berumur dua bulan. Apakah kalian ingin tahu nama anak perempuan yang diberi Milo? Jujur, Olivia yang sedang minum langsung tersedak dan tertawa terbahak-bahak saat Milo memberitahunya.

Hilona Arsen. Itulah nama yang diberikan oleh Milo. Sungguh, bukan bermaksud endorse atau apa, tapi keluarga kecil mereka sangatlah unik karena dari masing-masing namanya seperti merek susu. Contohnya seperti Milo, Daniella yang sering disebut Dancow karena namanya Daniella Komala dan juga anak mereka yaitu Hilo.

Disamping namanya yang seperti merek susu, Olivia akui nama Hilona cukup unik dan tidak terlalu mainstream. Olivia menyukai nama itu.

Ah, memikirkan nama bayi, Olivia ingin punya anak. "Besok kamu jadi pulang, 'kan? Bunda kangen sama kamu!" ucap Bundanya membuyarkan pikirannya mengenai anak.

Dengan senyum yang mengembang, Olivia mengangguk, mengiyakan pertanyaan Bundanya. Mereka berbincang cukup lama, tapi kebanyakan menyangkut soal musim dingin, karena Dinda sendiri belum pernah merasakannya. Hingga topik mereka berubah, dan berganti membicarakan Oliver.

"Kamu udah ketemu dia?" tanya Dinda.

"Udah, secara gak sengaja. Waktu itu dia hadir di acara fashion show Oliv," jelas Olivia dengan wajah muram. Entahlah, mood-nya untuk membicarakan Oliver langsung turun drastis, karena dirinya masih kesal.

Meet In the Real LifeWhere stories live. Discover now