Ali & Prilly ialah CEO dari perusahaan berbeda. Perusahaan mereka terlibat dalam kerjasama. begitupun mereka, terlibat dalam cinta. Sekretaris mereka pun ikut terlibat dalam proses kerjasama cinta mereka.
Namun, Perjuangan Ali sia-sia karena ternyat...
"Pasien yang bernama ali sudah meninggal, mungkin allah lebih sayang sama dia." -ucap dokter
Prilly yang tidak percaya ucapan dokter, langsung masuk menghampiri ali
"Bu Prilly.....!" -arbani
"Ali...bangun, kamu bilang kalau aku terima lamaran kamu, aku natap mata kamu, sekarang aku terima kamu, aku mau menatap mata kamu. Buka mata kamu Ali... Bukaa! bangun li bangun." -prilly sambil terisak dan memeluk ali yang terbaring dengan mata tertutup.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku bakal bilang i love you kalo kamu sadar. tapi kamu harus bangun..." -Air mata Prilly mengalir ke wajah ali
Tiba tiba ada tangan yang mengelus kepala prilly.
"Diam Arbani, aku gabisa kehilangan Ali. Aku masih mau meluk Ali"
Saat Prilly menyelinguk ke belakang, tak ada Arbani ataupun Dinda. Arbani dan Dinda masih berada di luar ruangan.
"Ali..., kamu ? Kamu masih hidup?" -tanya prilly
Namun mata Ali masih terpejam
"Aliiii.....!!!!"
Dengan menahan sakit. Ali membuka mata dan berkata
"Iya sayang"
"Ali? Kamu? Kamu benar masih hidup?"
"Iya Pril. Aku dengar kamu .demi cinta ,aku bangun" -ali
"Kamu nih ya lagi sekarat masih aja bisa gombal." -prilly
"Pril, apa ucapan kamu tadi itu serius? Kamu bilang kalo aku bangun, kamu terima aku? -goda ali
Prilly hanya terdiam menatap wajah Ali.
"Jawab Pril!" -sambung Ali
"Kamu bilang, kalo aku terima kamu, aku harus tatap mata kamu. Sekarang aku lagi menatap mata kamu" -prilly
"Jadi?" -Ali
"I love you Ali. Aku terima kamu" -prilly
Ali yang melihat langsung tersenyum dan berusaha memeluk Prilly
