zwei.

11.3K 1.5K 784
                                    

Sore ini, anak-anak Justice League yang beranggotakan Daniel, Jaehwan, Jonghyun, Hyunbin, Minhyun, dan Seongwoo sendiri, pada pengin main ke rumah Hyunbin sekalian nginep. Secara Hyunbin itu anak pengusaha kaya yang rumahnya gedenya gak setengah-setengah.

Awalnya, Seongwoo ragu buat ikut. Soalnya kan kalo Hyunbin, Jonghyun, dan Daniel udah bersatu, bisa-bisa rumah dikira kebakaran karena asap ngebul vape dan rokok yang berasal dari mereka bertiga. Tapi karena pada maksa Seongwoo buat ikut, ya dia mah iya-iya aja.

"Lo jadi nginep di Hyunbin?" Tanya Jisung, roommate Seongwoo di apartemen. Mereka udah temenan lama dari SMP, dan untungnya masuk universitas yang sama.

"Ikut aja lah gua. Gak enak sama anak-anak JL," jawab Seongwoo sambil menggembungkan pipinya. Antara bosen karena gak ada channel TV yang bagus, atau bosen karena Daniel belum juga jemput dia.

"Udah bawa masker? Inhaler?" Jisung ngingetin. Dia afal banget sama kelakuan anak-anak Justice League, apalagi Daniel. Makanya Jisung sekarang selalu nyuruh Seongwoo buat bawa masker penutup mulut dan hidung, jaga-jaga kalo ada bau gak enak asap rokok di sekitarnya.

"Udah kok. Gue bawa dua malah," jawab Seongwoo. Waktu mau ngecek kantungnya, pintu diketuk. Seongwoo tau kalo itu Daniel, jadi dia langsung pamit ke Jisung dan keluar apartemen.

Daniel berdiri di depannya. Dengan kaus hitam dan jeans hitam yang kontras banget sama warna kulit dan rambutnya, Daniel senyum ke arah Seongwoo.

"You look cute," seperti deja vu, Seongwoo mendengar lagi kalimat itu.

Yang dipuji hanya mendelik sambil jalan duluan. Yang tentu saja bakal disusul sama Daniel, masih dengan cengiran terpatri di bibirnya. "You said that yesterday."

"Oh, iya. Koreksi ya. You look so fucking adorable," suara husky Daniel bikin kaki Seongwoo serasa kaya jelly.

Ya, tapi, gimana gak adorable coba?

Sore ini, Seongwoo pakai sweater berwarna soft pink yang agak kebesaran, membuat tubuh kurusnya tenggelam di sweater-nya. Rambutnya yang tidak ditata dan dibiarkan turun menutupi dahinya itu kelihatannya bener-bener fluffy. Dan karena kebesaran, bagian lengan yang agak panjang itu nyaris nutupin seluruh bagian tangan Seongwoo, jadi cuma jari-jemarinya aja yang keliatan.

Daniel mau mati aja liatnya.

"Stop staring at me like that," Seongwoo menutup sebentar wajahnya dengan lengan sweater-nya.

Aduh, ini sih parah banget. Daniel gemes. Untung aja adeknya belum bangun.

"Maaf-maaf," Daniel ketawa. Seongwoo mendelik kecil. "Nanti nginep?"

"Eungg, gak tau. Pengennya sih iya."

"Nginep aja, lah," saran Daniel sambil tersenyum miring. "Gak aku apa-apain, kok. Kan rame. Kecuali nanti kalo udah pada tidur-"

"Gak denger gak denger gua gak denger," Seongwoo mempercepat langkahnya sambil menutup telinganya, meninggalkan Daniel di belakang yang lagi ketawa gemes.

Sesampainya di mobil Daniel, begitu Seongwoo buka pintu,

beuh, bau rokoknya gak main-main. Seongwoo sampai tercekat nafasnya, soalnya baunya nyengat banget. Dia lalu buru-buru ngeluarin masker dan dia pake.

Cigarettes and Rainbows. | ongniel   [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now