Warning
Too much cheese. It's cringey^___^
..
Paginya, Seongwoo terbangun dengan sebuah lengan yang melingkar di pinggangnya. Ia mengerjapkan mata beberapa kali, mencoba untuk mengumpulkan kesadarannya sebelum melihat ke sekelilingnya.
Di lantai, Minhyun dan Hyunbin tidur beralaskan spring bed. Jonghyun sendiri tidur di paha Hyunbin, Minki tidur di paha Jonghyun. Jaehwan dan Sewoon tertidur di sofa- Seongwoo mengintip dari celah pintu yang terbuka.
Dan karena semua temannya ada di depannya, jadi tidak diragukan lagi siapa manusia yang sekarang ada di belakangnya- siapa lagi kalau bukan Kang Daniel?
"Niel-" Seongwoo memiringkan kepalanya ke samping, merasa geli ketika hembusan nafas hangat cowok itu menerpa tengkuk serta belakang telinganya.
"Hmm..."
"Lepas dong," cicit Seongwoo sambil meraih kedua tangan Daniel yang melingkari pinggangnya dan berhenti di depan perutnya, jemarinya bertautan.
Bukannya menuruti permintaan Seongwoo, Daniel malah menarik Seongwoo sehingga punggung yang lebih tua bersinggungan dengan dadanya. Daniel lanjut membenamkan wajahnya lebih dalam ke tengkuk leher Seongwoo, menggesekkan hidungnya di kulit mulus cowok itu sampai si empunya merengek kegelian.
"Niel, geliiii," Seongwoo berusaha menarik diri dengan cara melepas paksa tautan tangan Daniel di depan perutnya.
"Mau kemana, sih?" tanya Daniel dengan suara serak khas orang bangun tidur. Seongwoo menoleh, menemukan wajah Daniel yang sedang tersenyum ala orang ngantuk dengan mata yang masih setengah terpejam. "Can we stay like this for a little while- please."
Please.
Dan Seongwoo tidak pernah menyangka ia akan luluh begitu saja ketika Daniel kembali menariknya dan menenggelamkan wajahnya di perpotongan lehernya lagi.
Saat Seongwoo hampir masuk ke dunia mimpi lagi, Jaehwan membuka pintu kamar. Sambil menggaruk pipinya, cowok itu membangunkan Hyunbin dengan cara menendang kakinya, membuat Hyunbin terganggu dan akhirnya terbangun.
"Sarapan," kata Jaehwan saat Hyunbin sudah duduk.
"Lo bikin apa?" Tanya Hyunbin, setengah sadar. Masih celingak-celinguk, berusaha memproses keadaan sekitar.
"Ya justru gua minta elu, lah, bego. Mana sarapannya," Jaehwan misuh-misuh sebelum jalan keluar dan nyamperin Sewoon untuk duduk di sofa lagi.
Akhirnya, karena Hyunbin gak tau cara masak, dia bangunin Jonghyun. Lalu Jonghyun bangunin Minki, dan Minhyun kebangun karena suara berisik dari obrolan mereka.
Seongwoo cuma melek, merhatiin gimana Jonghyun lagi ngejelasin cara bikin nasi goreng. Dia masih belum mau berpaling dari posisi ini- rasanya kelewat nyaman.
"Ong, mau ikut bikin nasi goreng gak?" Tanya Minhyun yang lagi digandeng keluar kamar sama Hyunbin.
"Udah, gak usah. Dia lagi enak kelonan," elak Hyunbin.
Setelah semua meninggalkan kamar, Seongwoo membalikkan badannya sehingga sekarang wajahnya berhadapan dengan wajah Daniel yang masih damai karena lelap. Ia membawa tangannya dan meletakkannya di pipi Daniel, mencubitnya pelan sambil tersenyum kecil dan berkata, "Wakey wakey~"
Daniel mengerjapkan matanya, sempat bingung karena dia disuguhi wajah Seongwoo- tapi tersenyum di detik berikutnya saat Seongwoo menertawai wajahnya yang sempat melamun.
"Morning," ucap Daniel, masih dengan suara serak khas bangun tidurnya. Ia menghela nafas sejenak dan kembali memejamkan matanya, berusaha mengatur detak jantungnya yang mulai tidak beraturan karena- Ya Tuhan, setiap kali dia membuka mata, wajah Ong Seongwoo-lah yang berada di depan wajahnya.
YOU ARE READING
Cigarettes and Rainbows. | ongniel [ COMPLETED ]
FanfictionJust a story about two man, involving some cigarettes, some kisses, and some love.