Journey 04 : Magic Apptitude and Learn how to use Sword (in progress rewrite)

2.3K 150 30
                                    


Yo! Alice desu~~
Setelah beberapa hari lalu aku mengetahui kalau aku direinkarnasi di dalam dunia fiksi ciptaanku sendiri.
Aku mulai meresolusi diriku sendiri.
Walaupun aku tidak tahu harus memulainya dari mana (lol).
Yah, aku juga masih berumur 7 tahun dan lagi kedua orang tuaku sangat overprotektif terhadapku sejak kejadian itu.
Tapi!
Untuk sekarang berbeda, itu karena....

....aku akan mulai belajar sihir-tte itu sih rencana awalnya...tapi.....

"....tidak boleh! Kaasama tidak akan mengizinkan Alice untuk belajar sihir."

"Ayah juga setuju. Bagaimana kalau nanti kau terluka lagi? Kejadian waktu itu saja, ayah hampir pingsan di tempat setelah mendengar kejadian itu."

Oi, tousama. Bukannya itu berlebihan?
Seperti yang kalian lihat, saat ini aku dan kedua orang tuaku sedang sarapan di ruang makan ini dan aku meminta izin mereka untuk belajar sihir.

"Ta--tapi...aku ingin belajar sihir dan kudengar juga akademi di Ameira akan segera membuka pendaftaran murid baru. Apa tousama dan kaasama mau aku sendirian tanpa memiliki teman selamanya? Apalagi aku adalah salah satu kandidat dari Keluarga kerajaan Eldeania yang akan melakukan 'pembaptisan' di Amiera."

"Itu memang benar, tapi tetap kaasama tidak akan mengizinkan Alice untuk belajar sihir."

"Ta--tapi..."

"...Dengarkan saja ibumu, Alice. Itu juga demi kebaikanmu sendiri."

"Ughh..."

Merepotkan~~ sepertinya akan butuh waktu lama untuk membujuk mereka berdua jika masih seperti ini.
Sepertinya aku harus memakai rencana itu.

"Kalau begitu...kalau begitu, aku tidak ingin melihat kalian berdua lagi!! Aku membenci kalian berdua!!"

""A-Alice!""

Tanpa menghiraukan perkataan mereka berdua, aku keluar dari ruang makan itu.
Dan...

*kriee~t* *brak!*

Operasi pertama : Sulking. Berhasil!
Setidaknya, aku membuat mereka sedikit bersalah. Yahh~~ maafkan aku, kaasama, tousama. Ini demi aku yang harus belajar sihir.
Untuk sekarang, aku akan menuju ke kamarku terlebih dahulu.
Menurut perkiraan ku, akan butuh berhari-hari untuk mereka luluh, mungkin.
Dan selanjutnya....

"Alice~~ maafkan kaasama~~ kaasama hanya ingin Alice tidak kembali terluka seperti waktu itu~~ huweeeeee ~~"

....kaasama menangis sambil memelukku.
Cepatnya!!
Pikirku bingung.
Tidak kusangka rencana pertama berhasil hanya dalam beberapa menit. Yah, walaupun efeknya terlalu berlebihan.
Tapi setidaknya untuk sekarang aku akan memulai tahap berikutnya.

"Akan kumaafkan...."

"Sungg-"

"....kalau kaasama mengizinkan ku belajar sihir."

"Ta--tapi..."

"Kalau begitu, tidak kumaafkan."

"E-ehhhhh???!!! Ta--tapi kan kaasama begitu karena kaasama tidak ingin Alice kenapa-napa...kalau...kalau Alice sampai terluka....kaasama.....kaasama....huweeeee~~~"

Re:Life of Creator In Another World as Hero(ine)Where stories live. Discover now