Yahh~~ pagi semuanya, Alice desu~~
Pagi yang indah dan cerah itu sangat cocok untuk melihat kebun dengan pemandangan bunga, benar kan?
Ah, iya. Aku lupa kalau sekarang musim dingin, jadi seharusnya mungkin kalimat yang tepat adalah 'cocok untuk menikmati secangkir Hot Cocoa sambil melihat pemandangan salju' benar bukan?—tte, itu yang kupikirkan.
Tapi sekarang aku....
*Blarrrr*
"Kenapa??! Kenapa seranganku semuanya tidak mempan??! Apa yang telah kau lakukan!!"
Seperti yang kalian pikirkan, terakhir kali aku keluar dari mansion untuk melihat pemandangan salju dan yang terjadi malah aku bertemu dengan ‹Calamity Beast› ini.
Haaa~~ padahal aku hanya ingin berjalan-jalan di sekitar mansion sebentar lalu kembali ke ruangan ku untuk menyicipi Hot Cocoa sambil membaca buku.
Tapi...
Tapi....
....sekarang semua itu hanyalah impian belaka—tidak!
Aku tidak akan menyerah!!—tte, berbicara mudah sih. Tapi, hingga sekarang aku masih bertarung didalam barrier yang diciptakan 'dia'.
Yap, 'dia' yang kumaksud adalah Fenrir-sama.
"Mou~~ kenapa tidak kita akhiri sekarang? Ok?? Pertarungan ini menjadi sangat membosankan, kau tahu..."
"A--apa...kau bilang...."
"Iyahh~~ kubilang pertarungan ingin menjadi sangat membosankan, jadi mari kita akhiri ini, Ok? Ah! Tenang saja, aku tidak akan membunuhmu loh..."
"...."
Ah, dia terdiam layaknya batu.
Apa perkataan ku aneh ya? Padahal aku mengatakan yang sejujurnya loh. Sungguh loh~~
"He..."
"He?"
"Hehehe...., ahahahahahahahhahaha!!! Bagus sekali, manusia!! Baru kali ini aku mendengar lelucon selucu ini!!! Khakhakhakha!!!"
Ah, dia tertawa.
Tidak tidak, aku tidak sedang melawak loh. Sungguh loh~~
"Ahahaha... Huh~~ sudah sudah, sudah cukup dengan leluconnya. Mari kita akhiri ini sesegera mungkin."
"Tidak, sudah kubilang berkali-kali untuk mengakhiri nya sekarang—haa~~ sepertinya kau tidak akan mendengarkan ku kan?"
Lebih baik aku mengikuti kata-katanya saja. Itu yang kupikirkan.
Yap, seperti itu lebih baik.
Ah, ngomong-ngomong. Kami sudah bertarung selama lebih dari 2 jam dan selama 2 jam itu, serangan milik Fenrir tidak ada yang mengenaiku ataupun menggoresku. Jangankan mengenaiku, bahkan serangannya semua lenyap tak tersisa.
Bagaimana bisa itu terjadi? Itu karena aku menggunakan ‹Magic Elemental, Ignis› di tingkat Advance dan Myth.
Iyahh~~ aku bahkan tidak bisa menggambarkan apa wajah yang ia pasang saat tahu aku bisa mengaktivasi sihir tingkat tinggi seperti itu.
Ahh~~ mungkin itu juga penyebab dia hampir gila karena serangannya tidak ada yang mempan (LOL).
Yah, seperti itulah. Karena itulah aku bilang pertarungan ini sungguh membosankan. Tidak, tolong jangan katakan itu sebuah 'Flag' untukku. Sungguh, jangan katakan. Aku sudah merasakan hal itu pasti terjadi, jadi tolong biarkan aku lari dari kenyataan meski itu hanya sesaat...
...Ok, kembali ke topik permasalahan sekarang.
Entah apa yang ingin dilakukan oleh Fenrir(-sama) saat ini. Tapi, tubuhnya saat ini tengah memancarkan cahaya yang cukup menyilaukan. Sampai-sampai aku harus menghalanginya dengan lenganku.
"Kali ini, aku akan bersungguh-sungguh! Kali ini kau akan mati, gadis kecil!!"
*Groooooo*
Eh? Apa yang terjadi?? Sekarang aku ada dimana??
Entah apa yang terjadi, sekarang aku berada ditempat yang sama sekali aku tidak tahu.
Sejauh mata memandang, hanya ada gunung dan bukit yang tertutup salju. Seperti Padang pasir versi salju, kusebut itu sebagai Padang salju.
YOU ARE READING
Re:Life of Creator In Another World as Hero(ine)
Fantasy> > > «Update again. Slow Update » Kisah dan penulis, 2 hal yang tidak bisa dihilangkan dari sebuah dongeng, Light Novel, dan cerita-cerita lainnya. namun, apa yang terjadi jika sang penulis meninggal dan hidup kembali menjadi karakter didalam kisah...
