Author 46.og | Marah iya, khawatir iya

17 2 0
                                    

02.06.20.19.12.36.77.G.rt.Og

Tolong beritahu jika ada kesalahan dalam pengetikan.

~

Indra melajukan motornya lebih cepat dari biasanya. Tujuannya hanya satu cepat sampai ke rumah sang kekasih. Tadi dirinya mencari keberadaan Miya di sekolah untuk membicarakan soal telepon semalam, namun hal itu harus ditunda hingga pulang sekolah karena Miya tidak masuk karena sakit.

Indra melambatkan laju motornya saat dirinya telah memasuki kawasan rumah Miya. Ia mengatur napasnya yang memburu karena masih terngiang suara pria yang mengangkat teleponnya semalam.

Indra menghentikan motornya tepat di depan gerbang rumah Miya. Buru-buru dia turun dan berjalan melewati pekarangan rumah.

Tuk-tuk-tuk

Indra menunggu seseorang membukakan pintu sambil sesekali menatap ke arah balkon kamar Miya.

Ceklek

"Indra?" Seru seseorang yang membuka kan pintu.

Indra segera mengalihkan pandangannya saat seseorang memanggilnya. Saat ia hendak berucap, "Miya ada di rumah ayahnya," Potong Farida.

Indra menutup kembali mulutnya yang sudah setengah terbuka itu. Ia menganggukan kepalanya sambil berkata terima kasih sebelum kembali ke arah motornya.

Ia kembali melajukan motornya menuju rumah yang ayah Miya. Beruntung sebelumnya ia pernah ke sana.

~

Indra menarik napasnya pelan. Di depannya ada pintu kamar yang ditempati oleh Miya. Bunda Mira tadi sudah memberinya ijin untuk masuk, asalkan pintunya tidak di tutup.

Indra mengetuk pintunya sebanyak dua kali sebelum membukanya. Matanya langsung mengarah pada gundukan selimut di atas tempat tidur. Di antara gundukan selimut itu menyembul kepala Miya. Ia tengah tertidur lelap.

~

TBC

Mohon bantuannya untuk memberikan vote dan komentar untuk cerita pertama aku di wattpad ini.

By Lilia631

WHO ARE YOU? [End]Where stories live. Discover now