Prolog

21.2K 574 11
                                    

Tenanglah..
Ini hanya soal waktu yang harus tetap kau ikuti arusnya.
Siapa yang tahu kapan hati bisa menerima orang baru.
Siapa yang tahu kapan hati bisa sembuh dari luka saat ia patah begitu sendu.
Terkadang hati hanya takut menerima cinta baru hanya karna ia seperti benalu.
Datang lalu pergi berlalu.

Tapi sayangnya,
Kau hadir terlalu tepat.
Menghapus segala sedih juga keputus asaanku.
Kau manusia yang kukira malaikat, entah bagaimana kau bisa mengerti aku.
Kau selalu mengajarkanku untuk bangkit.
Karena..
Akan ada sembuh setelah jatuh.
Akan ada kuat setelah istirahat.
Bahwa selalu ada kamu,
Setelah dia atau siapapun.
Setelah luka yang menggores begitu pedih.
Selalu kamu.

Kehadiranmu...
Mengubah apa saja yang kuanggap tak ada,
menjadi ada karena ia didepan mata.
Mengubahku agar menjadi mengerti apa itu bahagia.
Bagaimana caranya aku bahagia setelah luka.
Benar sekali,
Saat hatimu tergores karena luka,
Saat sosok yang kau kira setia membuatmu tercampak,
Saat kau tertatih melangkah hanya untuk mendapatkan cinta,
Akan ada seseorang yang dengan tulusnya membantumu berdiri kembali 
Merentangkan tangannya, untuk memelukmu.
Duduk tegak, agar bahunya bisa menjadi sandaranmu
Mendekap, untuk menghangatkanmu.
Benar ada orang seperti itu.

Didadaku..
Kini kamu menjadi peneduh
Tak ada lagi panas gersang yang mengeringkan.
Tak hujan karena kesedihan.
Tak ada lembab karna tetesan.
Kau selalu membuatku merasakan nikmat cinta.

Tapi..
Aku lupa..
Bahwa nikmat tak selalu tepat
Nikmat bukan berarti tanpa tamat
Nikmat bukan berarti tanpa cacat
Bukan berarti tanpa kesalahan.

Maka...
Jika nanti waktu tak ingin abadi untuk kita,
Aku ingin kau selalu percaya.
Aku tak ingin jatuh cinta lagi kepada siapapun selain kamu.
Karera apa yang telah kau sembuhkan
Karena apa yang telah kau pulihkan
Sudah sepantasnya kupilih.
Dan...
Jika rasa itupun harus patah
Dan kembali sendu
Biarlah hatiku berkeras
Tetap ingin mencintaimu.
Karna aku yakin...
Ini hanya persoalan waktu.

Karena selalu ada kata "lain waktu" tanpa harus ada kata terlambat.

-Another Time, 2017

Another TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang