° S A T U °

5K 244 78
                                    

💀💀💀

Ding Dong Ding Dong

"Pizza Delivery..."

Sepasang suami istri muncul dari balik pintu.

"Uwaa sangat cepat seperti biasanya, Mark-ssi..."

Mark memberikan kotak pizza tersebut pada mereka.

"Jagi, lihatlah pizzanya masih hangat." Kata wanita itu setelah membuka kotak pizzanya. Mereka senang karena pizza yang diantarkan dalam kondisi yang baik.

"Lihatkan? Apa juga ku bilang? Mark selalu mengantarkan pesanannya dengan cepat dan dalam kondisi yang terbaik. Makanya aku selalu senang memesan di tempat mereka." Kata suami dari wanita itu. Mereka tidak berhenti memuji Mark membuat anak itu malu sendiri.

"25000 Won. Benar?" Mark mengangguk. Mereka memberikan uangnya pada Mark.

"Terima kasih. Selamat menikmati pizzanya, Saya permisi..." Kata Mark. Setelah itu dia membungkuk pada pasangan suami istri itu dan pergi.

Selesai dengan pekerjaan paruh waktunya di toko pizza, Mark pergi ke minimart untuk melanjutkan pekerjaan paruh waktunya yanh lain. Dia harus melakukan beberapa pekerjaan paruh waktu agar dia dapat bertahan hidup. Ibunya meninggal ketika dia berusia 10 tahun dan Ayahnya menikah lagi dengan wanita lain. Dia membenci wanita itu karena dia diperlakukan seperti babu di rumah mereka sendiri ketika Ayahnya pergi untuk bekerja. Dia memutuskan untuk keluar dari rumah tersebut dan menyewa rumah yang terletak di atap. Itu adalah rumah termurah yang bisa dia beli dengan uangnya sendiri.

Dia memakai rompi kerjanya dan berdiri di belakang mesin kasir.

"Mari kita lihat. Aku punya PR Matematika dan Biologi." Kata Mark sambil memakai kacamatanya dan mengambil buku-buku dari dalam tas ranselnya.

"Gampang." Mark menyeringai lalu mengerjakan PR-nya tersebut sambil mendengarkan lagu (Playing Got7-Never Ever).

Seketika itu juga, seseorang masuk ke dalam minimart.

"Selamat datang, selamat berbelanja..."

Mark terkejut melihat pria yang baru saja masuk itu. Dia ngos-ngosan. Darah bercucuran dari kedua pelipisnya.

"Bocah, bisakah kau menolongku?" Tanyanya.

"I-Iya. A-apa yang bisa kubantu?" Suara Mark bergetar.

Pria misterius itu memberikan sebuah kartu pada Mark.

"Tolong... jagalah kartu ini... dengan baik. Jangan. Beritahu. Siapa-siapa. Soal kartu ini..." Kata pria itu dengan suara yang terbata-bata.

Mark tidak mengerti apa yang sebenarnya, namun dia menuruti perkataan pria misterius tersebut. Mark berbalik memasukkan kartu itu ke dalam tas ransel miliknya. Saat dia memutar badannya lagi untuk menanyakan soal kartu itu, pria misterius tadi telah berlari keluar dari minimart. Kemudian, dia melihat sekelompok pria menggunakan jaket hoodie hitam lari mengejar pria misterius itu.

"Holy crap!! Apa yang baru saja terjadi?" Mark meletakkan tangan di dadanya dan mencoba untuk mengontrol nafasnya. Jantungnya berdegup dengan sangat kencang.

Private Bodyguard ° jyi x jjk °Donde viven las historias. Descúbrelo ahora