PROLOG

141K 3.8K 59
                                    

-Jangan pernah lari dari masalahmu, jika kamu tidak ingin hidupmu dihantui oleh masalahmu-

Los Angeles, September

"Lusa kita akan pindah ke Indonesia. Daddy akan mengurus surat kepindahanmu besok." Ucap Kenan santai lalu pergi menuju kamar namun membuat seorang gadis dihadapannya menundukkan kepalanya lemah dengan mata yang mulai berkaca – kaca. Gadis itu pun meremas ujung celana selutut miliknya untuk menahan tangisnya agar tidak pecah.

Seorang wanita paruh baya menghampiri gadis itu dan duduk disampingnya.

"Caitlin? Daddy dan Mommy memutuskan untuk pindah ke Indonesia karena kami akan mengurus perusahaan keluarga kita yang ada di Indonesia." jelas Diana sambil mengelus bahu sang anak, Caitlin

"I know, Mom"

"Mommy knows what you're thinking right now. Don't always avoid your problems. You must try to solve it, dear. I trust you, you can do it." ucap Diana diakhiri kecupan lembut di pucuk kepala Caitlin lalu pergi ke kamar menyusul Kenan.

"I'll try, Mom" gumamnya pada dirinya sendiri karena Diana, Mommynya sudah meninggalkannya ke kamar.

***

Seorang gadis masih terlelap dalam tidurnya, tak menghiraukan bunyi jam beker yang sudah berdenting terus - menerus sedari tadi. Lambat laun, gadis itu mulai merasa terganggu oleh suara itu pun, mengambil jam beker miliknya di nakas dan melemparnya sembarang ke sofa yang ada di dekat pintu kamar. Tak lama kemudian, terdengar suara ketukan pada pintu kamarnya.

Tok... Tok... Tok...

"Caitlin? Ini sudah siang memang kamu tidak ingin sekolah? Ayo cepat bangun nanti kamu terlambat!." suara lembut yang sangat ia kenali meneriakinya dari balik pintu.

"Iya, Mom." jawabnya malas lalu beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Hari ini adalah hari terakhirnya di Los Angeles High School, salah satu sekolah favorit di kota itu. Sebelum Caitlin pindah ke Indonesia dan melanjutkan study nya di Jakarta.

"Kamu tidak sarapan dulu?" tanya Diana yang baru menyelesaikan sarapannya.

Diana menggelengkan kepalanya "Tidak, Mom. Nanti Aku telat"

"Tapi, minum susunya dulu!" pinta Diana sebelum mengizinkannya berangkat. Dan Caitlin hanya menggangguk setuju.

Setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya, Caitlin segera berangkat ke sekolah diantar oleh supir pribadinya. Di perjalanan, Ia hanya menatap jalanan yang dilaluinya setiap hari.

Los Angeles. I'm gonna miss this city. 

🌹🌹🌹

Tbc

Segini dulu yeh, kan baru Prolog. Jadi dikit aja dulu.

Sebelum nya Thank's nih yang udah mau baca cerita tak jelas ini. Maklumin aja orang penulisnya juga masih amatiran dan masih perlu banyak belajar.

Semoga kalian suka dengan cerita yang aku buat ini. Dan jangan lupa yah tinggalin jejak kalian yah. VOMMENT !!!

Happy Reading guys :)

𝐒𝐔𝐑𝐕𝐈𝐕𝐄 (𝐄𝐍𝐃) Where stories live. Discover now