Lima

6.4K 802 204
                                    

--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

-5-

Jackson Wang, pria kelahiran Hong Kong dua puluh delapan maret ini baru saja merayakan ulang tahunnya yang kedua puluh tiga tahun empat bulan yang lalu. Dia lebih muda dua tahun jika dibandingkan dengan sang atasan yang selalu saja tak ia hormati, bukan karena dia benar-benar tidak menghormati pria itu, ia hanya mencoba untuk menjadi lebih akrab. Lebih dari memiliki hubungan yang hanya sekedar bisnis.

Sejak kecil sampai dewasa, ia menempuh dunia pendidikannya di Hong Kong. Tapi, entah keberuntungan seperti apa yang membawanya ke tanah Korea guna mencari uang. Gaji yang ditawarkan oleh Kim Ii-hwa―ayah Myungsoo, membuat ia rela terbang jauh-jauh dari Negara asalnya hanya demi menjadi pesuruh seorang Kim Myungsoo yang di matanya selalu saja aneh dan memiliki tatapan jahil.

"Kau masih marah padaku?" tanya pria itu pada Myungsoo, walaupun samar-samar, ia tahu bahwa Myungsoo sedari tadi menatapnya tajam, "apa ini masalah burung kecilmu itu? Ck― kau menyedihkan sekali."

Myungsoo menjauhkan bibir gelas dari depan mulutnya, dengan cepat ia memandang Jackson yang sekarang sedang duduk di kursi bar berwarna hitam dan berkepala rendah, mereka duduk berdampingan dengan dua gelas cocktail dan sepiring buah-buahan.

"Brengsek kau." Katanya.

Keduanya baru saja mengakhiri kerja berat mereka yang tidak pernah habis satu jam yang lalu, tidak memilih langsung pulang, mereka kompak melajukan mobil menuju kesalah satu bar elit yang berada tidak jauh dari gedung apartemen keduanya ―mereka membeli apartemen di gedung yang sama; murni kebetulan yang tak di kehendaki oleh Jackson.

Musik yang keduanya tidak tau apa jenisnya mengalun indah di seluruh ruangan bar yang tidak terlalu besar tersebut, ini adalah bar tertutup. Tidak ada musik keras yang bisa memecahkan gendang telinga, murni hanya ada alkohol, Myungsoo suka berada di sini. Dia tidak mau kejadian di club terakhir kali kembali ia alami. Seseorang memotret dirinya dan mulai mencoba untuk menimbulkan kegaduhan.

"Terima saja kenyataan bahwa itu adalah burung kecil," sambung Jackson lagi, dia terkikik geli dengan tatapan yang mengejek. Myungsoo mendengkus, "hanya karena aku tidak pernah meniduri wanita, lalu kau memanggilnya burung kecil? Dasar sialan!" Myungsoo meneguk minumannya, "aku tau kau hebat masalah itu tuan Wang, sekarang aku tanya, sudah berapa banyak wanita yang kau tiduri?" ia memiringkan kepalanya, meihat ke arah Jackson yang tidak melihat ke arahnya.

Pembicaraan mereka memang sedikit menyimpang dari biasanya, mereka bahkan tidak peduli dengan pandangan sang bartender yang tampak tertarik dengan topik yang mereka angkat.

Jackson terkikik geli sekali lagi, dia melihat ke arah Myungsoo dan berujar, "entahlah, aku lupa, mungkin empat? Lima?" Myungsoo mendesis, pria itu menyombongkan dirinya lagi.

"Kau iri sekali denganku kan?" Jackson menabrakkan bahunya ke bahu Myungsoo dengan pelan, bermaksud menggoda pria itu. "Makanya, sesekali carilah wanita, dengan begitu aku baru yakin bahwa burungmu itu tidaklah kecil." Myungsoo sekali lagi mendesis. Semenjak Jackson tau bahwa ia tidak pernah berhubungan intim dengan wanita, ia menjadi bahan ejekan pria itu. Terkutuklah ibunya yang mengungkapkan rahasia terdalamnya tersebut. Myungsoo mungkin lupa bilang, tapi ibunya dan Jackson sangat-sangat cocok. Mereka sama-sama suka bicara dan bermulut ember.

'Wow! Diumurmu yang kedua puluh lima tahun, kau belum pernah melakukannya? Pft! Burungmu pasti kecil sekali ya?' Myungsoo ingat kalimat pria itu ketika mengejeknya pertama kali dan mendapatkan ide mengatai miliknya kecil, pria itu tidak tahu saja kebenarannya.

Because of Kiss [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang