Sebelas

5.3K 722 197
                                    

--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

-11-

Suzy sedang duduk di salah satu kursi dengan kepala yang tertunduk, dia memainkan jari-jarinya dengan gelisah. Pagi ini adalah pagi yang luar biasa. Dia tidak seharusnya merasa teralu bahagia, karena setiap kali dia terlalu bersemangat akan sesuatu, hal yang buruk akan mendatanginya. Dan dia belum cukup terbiasa dengan itu.

Seorang wanita paruh baya duduk di hadapan Suzy dengan secangkir kopi hitam di tangannya, walau agak takut-takut, Suzy mengangkat kepalanya, melihat wanita yang membawanya ke sini. Dia adalah seorang wanita yang memiliki wajah datar dan sorot mata yang tajam.

Wanita itu berdehem setelah selesai menyerumput kopinya membuat Suzy kembali menundukkan kepalanya takut. Walaupun wanita itu tidak bicara, Suzy tau bahwa dia sedang dalam masalah besar. Suzy menebak, pasti wanita ini adalah ibu Myungsoo. Sesuatu dalam diri wanita itu membuat Suzy teringat akan sosok atasannya tersebut.

Beberapa puluh menit yang lalu, Suzy berada di ruangan Myungsoo, terjebak antara pria itu dan juga kursi kebesarannya. Menahan napas dan memejamkan mata. Kejadian yang hampir membuat dia jantungan itu berakhir dengan sangat tidak keren karena kedatangan ibu Myungsoo yang berdiri di depan pintu ruangan pria itu dengan tangan yang terkepal kuat.

Dan sekarang, di sinilah dia berakhir. Duduk di hadapan wanita itu di kedai kopi samping kantor. Menundukkan kepala dan merapalkan doa keselamatan. Entah kenapa kejadian ini mengingatkannya akan drama-drama lama yang ia tonton di televisi. Seorang wanita muda duduk di hadapan wanita paruh baya yang terlihat kejam, lalu di beri uang dan di minta menghilang dari kehidupan putranya. Bagian terburuknya adalah wanita muda itu di siram air dan di suruh mati. Suzy menelan salivanya, semoga saja itu hanya bayangan tak masuk akal yang ia ciptakan karena takut.

"Jadi? Namamu Suzy?" wanita itu membuka suara, Suzy menganggukkan kepalanya masih dengan posisi menunduk. Jujur saja, dia sangat takut. Dia belum pernah melihat wanita yang memiliki aura sangat kental seperti ibu Myungsoo.

"Wanita di dalam foto ini adalah dirimu?" foto yang refleks Suzy lempar ke atas meja Myungsoo tadi kembali dihadapkan di depan wajahnya. Suzy menutup mata lalu mengangguk. Ibu Myungsoo ―Hwi-hyang, mengambil foto itu dari atas meja Myungsoo ketika dia menarik Suzy menjauh dari pria itu. Dua buah foto tersusun rapi di atas meja mereka, memperlihatkan adegan di mana Suzy mencium Myungsoo dan pria itu yang memeluk erat pingangnya. Suzy sangat malu sekarang, dia sangat ingin pergi membeli tiket bus lalu kembali ke Gwangju. Sungguh, dia tiba-tiba merindukan ibunya.

-oOo-

Myungsoo mengigit ujung penanya dengan mata yang bergerak liar, kedua kaki pria itu bahkan bergoyang-goyang tak menentu. Jackson yang melihat gesture aneh Myungsoo langsung memasang wajah berfikir yang terlihat sangat serius, terkesan berlebihan.

"Kau kenapa Myung? Sedang menstruasi?"

Myungsoo tak mengubis perkataan Jackson, dia terlalu kepikiran dengan keadaan Suzy. Apa yang akan ibunya lakukan pada wanita itu? Myungsoo memejamkan matanya erat-erat, merasa sangat bodoh karena tidak bisa menahan dirinya sendiri. Sekarang lihat akibatnya, wanita itu pergi dengan ibunya entah kemana dan membahas apa.

"Perlukan aku membeli pembalut dan obat nyeri?" Myungsoo akhirnya terganggu dengan perkataan Jackson, dia menatap pria itu tajam, "aku ini pria Jack. Mana bisa menstruasi!" ingatnya kesal.

Because of Kiss [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang