TH 53

4K 194 8
                                    


"Lya,mau gak tinggal bersama ibu?"

Prilly yang awalnya bertahan menutup mata & hanya mendengar melalui telinga kini membuka matanya denga pupil mata yang melebar ketika dia mendengar ucapan Illy pada Lya yang ingin Lya tinggal bersama dirinya,tak terkecuali Ali yang mendadak menghentikan mobilnya,membuat semua orang didalam mobil kaget & untungnya Lya berada didalam pelukan Illy sehingga dia baik-baik saja.

"Kenapa Li?"tanya Illy pada Ali yang menoleh kearah Ali.

"Gak pa-pa"jawab Ali sekenanya lalu menoleh kesamping memegang kepala Lya"Maaf sayang,Lya gak pa-pa kan?"tanya Ali pada Lya yang dijawab Lya gelengan,kemudian Ali kembali menoleh kebelakang dimana Prilly masih menangis sambil memegang dadanya"bunda gak pa-pakan?"tanya Ali pada Prilly & dijawab Prilly juga dengan gelengan.

Ali mengulurkan tangannya kebelakang kemudian menghapus sedikit air mata yang jatuh diwajah Prilly,kemudian melanjutkan perjalanannya menuju rumah.

Rasanya saat ini Prilly tak bisa lagi berucap bahkan berkata sepatah katapun,tenggorokannya terasa tercekat,cuma matanya yang mengisyaratkan kesakitan yang mendalam karena air mata sedari tadi mengaliri wajahnya tak terhenti. Apalagi ketika mendengar omongan Illy pada Lya yang meminta tinggal dengannya.

Illy sebenarnya pun sedih,Ali sedikitpun tak memperhatikannya ketika tadi Ali tiba-tiba berhenti mendadak,padahal lengan Illy terantuk dasboard karena untuk melindungi Lya agar bukan Lya yang terantuk dasboard. Malah Lya & Prilly yang ditanya sedangkan dirinya diacuhkan seperti tak ada,namun Illy mencoba menahan sakitnya dengan tetap mengajak Lya berbicara & mencoba sadar diri,sekarang dirinya bukan siapa-siapa Ali lagi jadi tak mungkin Ali akan memperhatikannya seperti Ali memperhatikan Prilly & Lya.
Illypun sebenarnya mengetahui kalau sedari tadi Prilly menangis dalam diamnya,namun Illy tetap bersikap acuh.

"Gimana Lya mau gak ikut ibu?"tanya Illy lagi setelah tak mendapat jawaban dari Lya - memecahkan keheningan yang tercipta beberapa saat.

Gelengan kepala dari Lya lah yang difapat Illy sebagai jawaban"Ia au ma unda. aaf ya bu"jawab Lya kemudian berbalik kebelakang merentangkan tangan pada Prilly ingin berpindah duduk bersama Prilly.

Ali & Prilly yang mendengar jawaban Lya tersenyum dalam diam & dalam hati,mereka tau Lya takkan bisa terpisah dari Prilly,karena waktu Prilly pergi meninggalkan rumah pun Lya sakit & Illypun sebenarnya mengetahui hal itu tapi dia ingin mencoba untuk mengambil alih anaknya kembali dari Prilly.Melihat Lya yang ingin berpindah kepangkuannya,dengan cepat Prilly menghapus air matanya yang membasahi wajahnya agar Lya tak melihat Prilly menangis.
Prilly tersenyum pada Lya & merentangkan tangannya kemudian mengangkat Lya untuk duduk dikursi belakang bersama dirinya.

"Maafin Lya ya Ly,Lya masih belum mengerti siapa kamu untuknya"ucap Prilly lirih sambil mengangkat Lya kepangkuannya.

Illy menoleh kebelakang dengan senyum yang terpaksa dikembangkan"iya Prill,gak pa-pa. Wajar Lya lebih memilih kamu & menganggap kamu ibu kandungnya karena sedari Lya kecil,kamu yang menjaga & merawat Lya. Aku malah berterimakasih sama kamu,karena sudah menyayangi Lya sepenuh hati seperti anak kandung kamu  sendiri & aku juga gak mungkin merebut Lya dari kamu"ucap Illy kemudian kembali berbalik kedepan lagi.

"Beri Lya waktu,aku juga akan mencoba memberi pengertian padanya"ujar Prilly meyakinkan Illy,walau sebenarnya sesak kembali melanda ketika dia mengatakan itu pada Illy.

"Iya Prill. Gak pa-pa. Gak usah dipaksa karena Lya masih kecil & dia masih butuh kamu juga"

Sebenarnya hati Illy sakit ketika tau Lya tak mau ikut tinggal bersamanya,padahal hal itu yang selalu Illy nantikan saat menunggu dirinya keluar dari penjara. Illy ingin tinggal & merawat Lya walau sendiri untuk menggantikan satu tahun lebih yang terbuang ketika Illy dipenjara,namun apa yang Illy harapkan tak sesuai dengan kenyataannya.
Illy fikir Lya mau tinggal bersama dirinya karena Lya masih belum mengerti,namun justru diumur segitu adalah masa dimana Lya mengenal sosok yang selalu disampingnya & merawatnya sepenuh hati yaitu Prilly. Illy juga tak bisa memaksakan kehendaknya & egois karena Prilly lah yang selalu bersama dengan Lya makanya tak salah Lya lebih ingin bersama Prilly daripada dirinya ibu kandungnya. & Illy mencoba berlapang dada membiarkan Lya bersama Prilly entah sampai kapan.

Two Heart'sWhere stories live. Discover now