#6. The Lost One

2.9K 387 102
                                    

A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif & merupakan hasil dari imajinasi fangirl dg bumbu unsur dramatis di sana sini.

.

.

.

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

Di hari saat Seokjin mengatakan tentang percobaan bunuh diri Taehyung pada Jimin, sempat terpikir oleh Jimin bahwa kata-kata darinya adalah pemicunya.

Itu tidak benar. Pemicunya telah ada sebelum itu terjadi.

Sejak keluarnya Taehyung dan Namjoon dari kelompok, beredar banyak rumor di antara mereka. Bahkan setelah cukup lama, para anggota yang tersisa masih saja menyimpan dendam karena berkeyakinan bahwa Taehyung memang berkhianat serta menjadi penyebab perpecahan kelompok. Sekalipun masih ada yang tidak setuju dengan pendapat tersebut, itu tidak berarti apa-apa.

Sebagian besar menginginkan pembalasan untuk Taehyung, dan sebagian sisanya hanya menginginkan kesenangan.

Anggota yang ada masih menganggap mereka adalah dari kelompok yang sama, tapi dari yang terlihat tidak ada lagi yang menganggap kelompok tersebut ada. Anak-anak lain mengatakan mereka hanya sekelompok anak SMA yang mencari masalah di sana sini.

Satu bulan sebelum Jimin mendapati Taehyung penuh luka di bawah gerimis hujan sore itu, Taehyung sempat terlibat perkelahian dengan anak-anak tersebut.

Mereka geram karena Taehyung tak juga mengaku, dan semakin menjengkelkan karena mereka tidak pernah bisa mengalahkan Taehyung. Anak lelaki tersebut gesit dan pandai berkelit, lalu berkat kedekatannya dengan Namjoon banyak teknik-teknik berkelahi yang dia pelajari.

Meski sendirinya menerima banyak luka, Taehyung berhasil menghajar mereka—lagi. Ketika itulah salah seorang dari mereka membuka mulut pada Taehyung.

“Kau tahu? Gara-gara kau, Namjoon kehilangan mimpinya.”

Taehyung sudah akan melangkahkan kakinya saat itu, tapi kata-kata yang baru saja didengar membuatnya tetap tinggal.

Taehyung tak tahu menahu karena—sejujurnya—sejak mengetahui siapa Namjoon sebenarnya, dia selalu takut melakukan kesalahan pada Namjoon di waktu-waktu sebelum ini tanpa dia sadari.

Karenanya Taehyung cemas dan bingung. Dia menatap pemuda itu menunggu penjelasan sampai kemudian dia mendengar, “Kau tidak tahu, kan? Gara-gara cederanya waktu itu, Namjoon keluar dari kelompok dan berhenti dari boxing—karena kau Namjoon sekarang tidak akan pernah bisa menjadi atlet boxing lagi”.

Iya, dari dulu Taehyung memang selalu tahu, Namjoon amat menyukai boxing dan ingin menjadi seorang atlet boxing. Laki-laki itu selalu mengatakan padanya akan menjuarai liga boxing suatu hari nanti, tidak peduli meski kedua orangtuanya menentang dan menuntut untuk meneruskan perusahaan.  Dia bahkan tahu tentang jadwal latihan rahasia Namjoon, juga pelatihan yang diam-diam diikuti laki-laki itu.

Taehyung tahu itu semua melebihi siapa pun di kelompok, tapi yang tidak dia tahu, kini semua itu tidak ada lagi.

Setelah mendengarkan hal tersebut Taehyung tak melakukan apa-apa kecuali termangu dan menyalahkan dirinya dalam hati. Memang benar, bukan dia penyebab itu terjadi—tapi, andai saat itu dia bisa melindungi Namjoon. Andai saat itu Namjoon yang pergi mencari bantuan. Andai saat itu Taehyung lebih cepat mencari bantuan—atau, andai dia yang masuk rumah sakit.

Already | BTS JinV - NamV - MinV [COMPLETE]Where stories live. Discover now