#8. Karma

2.7K 322 82
                                    

A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif & merupakan hasil dari imajinasi fangirl dg bumbu unsur dramatis di sana sini.

.

.

.

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

Semua tahu Kim Namjoon ditakdirkan lahir dengan sendok perak dalam genggamannya. Orang tuanya yang sama-sama berlatar belakang kalangan atas dulu menikah berdasarkan perjodohan dua perusahaan besar—mereka biasa menyebutnya pernikahan bisnis. Sebagai anak tunggal serta satu-satunya cucu dari dua keluarga besar, membuatnya secara otomatis menjadi anak emas. Dia adalah aset berharga yang digadang-gadang kelak akan menjadi satu-satunya ahli waris dari dua perusahaan ternama sekaligus.

Dahulu Namjoon tumbuh dalam lingkungan ketat serta didikan yang keras. Hari-hari di sekolah dasar hanya diisi dengan belajar, les, kursus, dan berbagai kegiatan pendidikan lainnya. Dia dipersiapkan matang-matang sejak kecil demi untuk menjadi pewaris yang layak.

Namun semua mulai berubah semenjak orang-orang menyadari kepintaran Namjoon, ketika mereka menemukan bahwa putra semata wayang mereka memiliki kecerdasan di atas rata-rata.

Awal mulanya guru-guru private Namjoon yang berkata, “Anak ini sudah cerdas tanpa perlu kalian ajari dengan keras. Dia sudah mulai remaja, sangat disayangkan jika di umurnya sekarang dia sudah harus mengikuti kehidupan orang-orang dewasa.”

Maka, atas berbagai masukan, mereka mulai memberi kebebasan kepada Namjoon. Mereka mulai mengurangi jadwal ketat Namjoon dan membiarkannya memilih sendiri sekolah yang dituju—dan rupanya itu pun bukan pilihan yang tepat. Mereka keliru.

Karena begitu memasuki masa-masa SMP, Namjoon mulai mengenal yang apa itu kekuasaan dan kekuatan.

Di SMP, Namjoon ditakuti karena latar belakangnya. Anak-anak menundukkan kepala karena mereka tahu, meskipun mereka bukan dari kalangan bawah, tapi Namjoon berasal dari kalangan yang lebih tinggi. Pada mulanya begitu.

Sewaktu boxing menarik minat serta sebagian besar obsesi anak lelaki yang satu itu, rasa haus akan perkelahian pun muncul. Semakin parah lagi kala dia bertemu Kim Seokjin beserta antek-anteknya, yang tak pernah berhenti menaklukkan kelompok-kelompok dari sekolah lain. Waktu itu Namjoon semata-mata berpikir, kekuatan seperti inilah yang dia inginkan. Ini kekuasaan yang didapat bukan karena uang.

Namjoon menemukan tempatnya membangun kekuasaan sendiri, tanpa bantuan kedua orang tuanya ataupun kakek neneknya. Dia amat puas melihat mereka yang menundukkan kepala padanya, karena dirinya diakui sebagai yang lebih kuat di antara orang-orang tersebut.

Namun, dalam beberapa tahun berikutnya, Namjoon mulai berpikiran bahwa mungkin dirinya mendapat karma karena perbuatannya di masa lalu. Ini adalah akibat masalah-masalah yang dulu dibuatnya sendiri. Dia akhirnya kehilangan mimpinya, kehilangan teman-temannya, juga kehilangan orang-orang yang sudah dia anggap sebagai kakak dan adiknya.

Bahkan, setelah semua itu, keadaan rupanya masih tidak bertambah baik.

Di saat Namjoon akhirnya memiliki niat untuk kembali pada tempatnya, di saat dia bersungguh-sungguh untuk memperbaiki dan menebus kesalahannya pada orang tuanya, berbagai masalah justru bermunculan secara beruntun.

Already | BTS JinV - NamV - MinV [COMPLETE]Where stories live. Discover now