Ujix Nyalix in Bandung

34 8 0
                                    

Kagami bersama dengan teman-teman akrab sekampusnya berlibur ke Bandung karena tidak ada jadwal kuliah malam untuk mereka, mereka berangkat malam-malam sudah mendapat izin dari orang tua, ya iyalah, terutama Mayuzumi telah meminta izin ke papah dan mamahnya karena kalau nggak..... bisa-bisa aja Mayuzumi dimarahi oleh papahnya yang galak nggak ketulungan.

Hari menjelang tengah malam, orangtua mereka memperbolehkan mereka untuk menginap di Bandung. Ketujuh orang tersebut masih belum ngantuk-ngantuk di hotel.

"Hei Aomine, disini, Bandung aya tempat angker gitu?" tanya Kagami sambil meminum minuman ringan, Aomine yang mendengar itu mengangguk, "Aya, emangnya kunaon?" tanyanya

"Kita uji nyali atuh, biar nggak bosan" usul Momoi tiba-tiba, Nash, Takao, Izuki, Kagami, Mayuzumi dan Aomine mengangguk setuju

Time Skip

Kagami dkk berjalan kaki menuju situs angker di Bandung yang pastilah Aomine tahu karena ia urang Bandung. Setelah berberapa lama berjalan kaki, akhirnya mereka sampai di situs angker yang juga merupakan tempat mengecap pendidikan tinggi.

"Inilah tempat angkernya, Institut Teknologi Bandung alias ITB" ucap Aomine, lalu Nash menimpali, "Kudengar banyak orang bilang di dieu angker,"

"Mau tahu atau mau tahu banget?" tanya Aomine cengar-cengir nggak jelas, Kagami mendecih, "Auk ah!"

Mereka memasuki area Institut Teknologi Bandung yaitu ITB tempat Ir. Soekarno mengecap pendidikan yang merupakan lulusan di institut ini. Bagaimanakah mereka akan menghadapi kejadian ini? Apakah para perjaka mbak kunti-kunti juga noni Belanda akan menyambut mereka dengan hangat?

Aomine berjalan paling depan, Kagami di sebelah Aomine, Momoi di sebelah Kagami, Izuki dan Mayuzumi di belakang Momoi dan Nash bersama Takao paling belakang.

Tak lama kemudian, mereka mendengar suara ketawa-ketawa yang dari mbak kunti. "HIHIHIHIHIHI!!"

Tanpa ragu, mereka berteriak bersamaan, "ASSALAMU'ALAIKUM!!"

Tawa itu langsung menghilang.

"Keliatannya nu jujurigan geus tampi ka urang, ayo kita ke tempat selanjutnya, ke lantai 2" ajak Aomine kepada Kagami dkk untuk menaiki tangga ke lantai 2

Mereka telah sampai di lantai 2 yang konon katanya ada segerombolan mahasiswa FSRD yang mengerjakan tugas malam-malam melihat penampakan tukang bakso yang biasanya berkeliaran disini. Nash merasakan hawa yang sangat mistis disini serta mencekam.

Samar-samar Izuki dengan mata elangnya melihat seorang lelaki yang sangat kurus tidak memakai baju, "Dek, dek, mau bakso?" tawarnya

Izuki tanpa rasa takut menjawab, "Tidak pak, kaula sanes lapar" jawabnya dengan sopan dengan bahasa Sunda dialek urang Sumedang yang khas, sesaat kedipan yang ke-13, tukang bakso itu sudah menghilang entah kemana

Berarti Izuki tadi ngomong sama hantu dong? Ya, Izuki 'kan wajar nggak takut hantu soalnya imannya kuat.

Dengan hal lainnya Kagami yang melihat di sekelilingnya tiba-tiba saja ia melihat seseorang berbalut kain kafan putih berdiri di seberang melalui jendela. Tidak salah lagi, itu pocong.

"H-Hei, bukannya eta pocong?" tanya Kagami sedikit ketakutan, Aomine, Nash, Mayuzumi, Takao, Momoi dan Izuki melihat ke arah yang ditunjuk Kagami

Dengan hitungan mundur.....

TIGA

DUA

SATU

"EH WADEHEY ITU POCONG!!!!!!!!!" teriak Nash dan Aomine bersamaan, seketika itu mereka berlari terbirit-birit menuju lantai atas dengan tangga

Lantai 3

Setelah menyaksikan pocong tadi mereka lari terbirit-birit, tanpa mereka sadari mereka telah di lantai 3 yang tidak kalah angkernya......

Sekarang ini Aomine, Kagami, Momoi, Izuki, Takao, Nash dan Mayuzumi sedang memandangi sekitarnya, "Ini dimana?" tanya Momoi bingung, tempat ini tidak seperti lantai 2 tadi

"Oh abdi lupa, ini lantai 3" ucap Aomine yang keliatannya udah keluar dari takut modenya, Nash menimpali, "Di sini ada ruangan studio lukis, kalian pasti akan melihat sesuatu yang cantik"

Kagami dkk (kecuali Aomine dan Nash) membelalakkan mata bingung.

Mereka melanjutkan uji nyali mereka, tak lama kemudian, Aomine dkk melihat sosok dosen lelaki yang kelihatannya berumur 33 tahun TETAPI GANTENG berdiri tidak jauh dari hadapan mereka.

Sang dosen bertanya duluan, "Apa yang kalian lakukan pada malam-malam begini?" tanyanya dengan ramah kepada Aomine dkk sambil tersenyum, namun Aomine mengetahui dibalik senyum itu

Aomine pernah diceritain sama temennya yang kuliah di ITB, Yoshinori Susa, kalo setiap orang di lantai 3 pasti akan disapa ramah seorang hantu yang sering menyamar menjadi dosen farmasetik. Karena ia dalam hati salut pada Izuki yang tidak takut hantu, lalu ia mengikuti sikap Izuki dan bertanya pada dosen tersebut, "Kami hanya jalan-jalan untuk mengenal lebih dalam tentang ITB, pak Dosen, ah tidak......"

"Apa sebaiknya saya bilang sebagai pak Hantu?" tanya Aomine dengan serius, mendengar itu, sang dosen tertawa kecil namun menyeramkan bagi Takao

"Sudah kuduga kau akan menebak siapa aku, Aomine-nanodayo" ucap sang dosen yang merupakan hantu berambut hijau dan bermata merah semerah darah pada saat bentuk penyamarannya, ya, hantu ini merupakan teman Aomine waktu SMP, Midorima Shintarou

"Kenapa kau melakukan ini, Midorima?" tanya Aomine setenang mungkin, "Apa kau tidak masalah menyamar sebagai dosen farmasetik setiap hari?" tanyanya lagi

"Tidak masalah, ini hanyalah salah satu caraku untuk bisa bergerak bebas tanpa diketahui orang lain"

Nash yang sedari tadi diam dan langsung berbalik kepada Mayuzumi yang tidak ada! "H-Hei, Mayuzumi kemana?!" tanya Nash sedikit panik

"Dia tadi ke ruangan studio lukis, palingan dia mau ngobrol sama noni Belanda itu" ucap Midorima kepada Nash, Midorima yang tiba-tiba saja di sampingnya

"Ya ampun, pake ngilang aja tuanak" tukas Aomine sambil facepalm

Di sisi lain, Mayuzumi yang sekarang ini sedang berada di studio lukis, ia mengambil sebuah sketch book di meja perlengkapan seni buat gambar-gambar Ringonya yang tercintah.

"Dek, lagi ngerjain tugas lembur ya?"

Suara itu membuat Mayuzumi menghentikan menggambar, ia tanpa takut angkat bicara, "Tidak, saya bukan mahasiswa disini, saya bersama teman-teman berkeliling di ITB"

Munculah sosok hantu perempuan yang merupakan noni Belanda yang sangat cantik jelita berada di hadapan Mayuzumi. "Adek lagi gambar apa?" tanya hantu itu lembut

"Lagi gambar manga, Ringo" jawab Mayuzumi

"Ringo?"

"Ini karakter novel favoritku, ini, kau bisa membacanya" ucap Mayuzumi sambil menyodorkan novelnya kepada noni Belanda tersebut, hantu itu membaca novel itu dengan seksama, setelah itu ia berkomentar, "Ceritanya menarik, tetapi alurnya agak sedikit klise"

"Oh ya?" timpal Mayuzumi, "Oh ya, nama saya Mayuzumi Chihiro, saya mahasiswa dari universitas Sumedang" ucap Mayuzumi memperkenalkan dirinya

"Oh begitu, Sumedang ya? Apa Mayuzumi orang Sunda?"

"Nggak, aku orang Medan tapi dibesarkan di Sumedang, marga ayahku 'Lubis'" ucap Mayuzumi, hantu tersebut hanya mengangguk-angguk

Dan dari situlah Mayuzumi berteman akrab dengan hantu tersebut dan mengobrol sampai berjam-jam, acara uji nyali sudah selesai, Kagami, Mayuzumi dkk meninggalkan ITB dan langsung kembali menuju hotel.


Kagami Urang Sumedang [ Kagami Drabble Collection ]Where stories live. Discover now