Bandung side: HASEMELE

33 2 0
                                    

Di dunia yang sama

Karena kita diciptakan

TK kita selalu bersama

SD juga bersama

Tetapi SMP beda

Takdir mempertemukan kita lagi pada saat masa SMA

Seperti balada yang membingungkan

Kita berpisah selama 7 tahun

Di hari itu kami bertemu lagi

Di masa perkuliahan di kota kembang ini

[ Riko Aida, the honest girl ] - [ Tetsuya Kuroko, your secret admirer ]

Riko-chan, dari dulu aku pengen mau manggil kamu gitu

Namamu Riko terdengar asing di telingaku

Kok namamu itu lucu banget ya?

Kalau aku panggil pake "chan" bisa saja kau ngambek

Okelah kalau begitu, kupanggil aja Aida-san

Biar lebih sopan

Tetapi, suatu hari apakah kau akan peka

Bahwa aku mencintaimu?

Tulisan yang puitis atau lebih tepat disebut ngasal ditulis di buku tulis kotrat-kotret ditulis oleh gadis berambut pendek berwarna karamel chocolate yang menggiurkan, ya, dia adalah Riko Aida. Hobinya nulis hikayat yang terlihat nggak nyambung sejak TK karena ia tidak menyadari bahwa ada seseorang yang you know what I mean.......

Di lain halnya Tetsuya Kuroko, pas masih SD dia agak sedikit nakal kayak pahlawan Indonesia dari Maninjau, Buya Hamka, misalnya, suka mencuri semangka dari tetangga sebelah, nggak ngaji malahan ke bioskop buat nonton film kartun.

Nah, Kuroko kecil menulis nama sang rambut karamel, Riko Aida, kalau begini mah nakalnya kambuh. Riko gemes, begitu Kuroko tulis di dinding kelas dengan menggunakan krayon ungu.

Bu Guru yang bernama Ryouta Kise Lubis saat itu bertanya siapa yang berani mengambil lipstik merah dari tasnya dan digunakan untuk menghias dinding tapi Kuroko tidak mengaku dan Bu Guru hanya bisa bersabar dengan insiden tersebut.

Kronologinya, Kuroko sempat naksir Bu Guru semok macam Ryouta Kise Lubis. Siapa sih yang tidak tergoda dengan Bu Guru? Kuroko ingin berbuat jahil sekali-kali, Kuroko berniat menuduh dengan menulis nama Riko supaya Bu Guru marah sama Riko.

Anak kecil pemikirannya terkadang tidak bisa diketahui motif dan tujuannya dengan jelas. Anggap saja, jika Riko dimarahi Bu Guru, Bu Guru akan berhenti menganggap Riko sebagai satu-satunya murid yang jujur dan berbalik menganggap Kuroko sebagai murid terganteng.

Skenario yang dirancang otak Kuroko pada saat itu kira-kira seperti ini.

Namun dia salah.

Bu Guru Ryouta bukanlah Bu Guru sembarangan.

Bu Guru cantik itu tahu siapa pelakunya dalam sekali lihat tapi dia mencoba memancing sikap kejujuran dari pelaku. Sang Bu Guru mengibaskan rambut dan semua anak di kelas terpesona tidak terkecuali Kuroko dan Riko.

"Hayooo, siapa yang ngambil lipstik bu guru?"

Semuanya hening.

"Loh kok diam aja, anak-anak tahu listik bu guru harganya berapa?"

"Lima ratus ribu!"

"Nah, itu tahu, coba ngaku aja, bu guru nggak marah, bu guru cuma ingin tahu siapa yang mengambil lipstik bu guru"

Dalam hati Kuroko membatin, 'Huh, dengan cara ini aku nggak mau move on dari Riko'

Menjelang pulang sekolah, Riko menghampiri Kuroko yang sedang minum.

"Kuroko, apa kau yang nulis namaku?" tanya Riko

Kuroko menggeleng, "Bukan kok" ucapnya

"Ohh"

Itulah rahasia yang hanya diketahui oleh Kuroko saja, ia yakin, suatu saat Riko akan tahu di pada saat yang tepat.

Time Skip

SMP – Junior High School –

Kuroko dan Riko setelah lulus dari SD dipisahkan, karena Riko tahu bahwa childhood friends doesn't everlasting at the right time.

Mereka sebenarnya sering berpapasan satu sama lain tetapi mereka berpura-pura tidak ingat agar bisa fokus ke satu tujuan. Tidak menyadari bahwa mereka berada di tempat yang sama, misalnya di taman kota Bandung, ngomong atau melirik pun tidak.

Benar-benar masa yang biasa saja. Rasanya Kuroko dikacangin oleh sang pujaan hatinya, ia harus bersabar karena ini ujian.

SMA – Senior High School –

Di masa inilah Kuroko terjebak seratus persen dalam pesona Riko yang murni dan alami, ia mengagumi kejujurannya, kecantikannya dan segala hal tentang Riko.

Dari pagi, siang, sore dan malam Kuroko semua yang ia ingat adalah Riko, Riko dan Riko. Bagaikan sang pujaan hatinya merupakan narkoba yang adiktif.

Akhirnya keinginan Kuroko terwujud, Riko men-notice dia sehingga ia tidak lagi terjebak dalam hidupnya yang penuh dikacangin. Sekolah mereka dekat dengan taman kota, sehingga tak butuh waktu lama buat ia dan Riko nongkrong di situ. Riko yang suatu hari meneteskan air mata karena dia remedial bahasa Sunda yang menurutnya sangat susah.

Loh, padahal dia urang Bandung, kok gitu?

Hanya Riko dan Tuhan yang tahu.

Kuroko mendecih, ia selalu membuktikan bahwa seorang lelaki sejati tidak takut hujan-hujanan dan dimarahi Mamah. Sebenarnya Kuroko itu bukan orang asli Sunda, namun Minangkabau tapi bisa ngomong bahasa Sunda.

Oke, itu nggak ada hubungannya sama sekali memang.

Dengan terlahir dalam suku Chaniago, dia selalu menulis surat cinta kepada Riko dengan alias Pengagum Rahasiamu ditulis dalam bahasa Minang lalu diselipkan di buku atau lokernya, tujuannya biar Riko peka karena dia mencintainya.

Walaupun dia sudah melakukan cara itu, tetap saja Riko tidak peka mungkin karena Kuroko menuliskannya dalam bahasa yang tidak dimengerti.

Beberapa hari kemudian, Kuroko menulis kembali surat cinta, kali ini dalam bahasa Sunda. Ia tidak menyangka bahwa ia berhasil membuat Riko mengenalinya secara tidak langsung.

"Kita pasti akan bertemu lagi, di masa perkuliahan kita nanti" begitulah yang diucapkan Riko seraya mengadah ke langit

University Time – Now –

Lulus tes masuk, hari yang sangat bersemi bagi Kuroko untuk masuk di universitas yang diidamkan, Institut Teknologi Bandung (ITB). Karena tidak fokus, ia tak sengaja menabrak seseorang.

"Aduh!"

"Kau baik-baik saja?" tanya Kuroko sambil mengulurkan tangannya

"I-Iya...."

Orang yang ditabrak tadi berdiri, lalu Kuroko dan orang itu saling bertatapan. Saling membelalakkan mata bersamaan.

"M-M-Maneh.... Riko Aida....." ucap Kuroko tidak percaya

"T-T-Tetsuya Kuroko..... ah! Lama tak berjumpa!" sahut Riko dengan senyuman lebar di wajahnya, Kuroko dalam hati senang karena ia mampu kembali bertemu dengan sang pujaan hatinya yang selama ini tidak mengenalinya dalam tulisan surat cinta tersebut

"Ternyata maneh yang nulis surat cinta itu ya?" tanya Riko, Kuroko mengangguk senang

"Abdi menulisnya karena abdi bogoh sama kamu!"


Kagami Urang Sumedang [ Kagami Drabble Collection ]Where stories live. Discover now