20

10.4K 558 76
                                    

Sarada duduk di kursi kecil bersebelahan dengan ranjang besar Sakura, tangan kecilnya memijat lembut kaki ibunya.

"Mama, uncle Sasuke sangat tampan kan ? Saat pertama kali Sarada bertemu denganya, Sarada langsung menyukainya" Berulang kali Sarada​ menatap wajah Sakura yang tak berubah sedikitpun, hingga membuatnya menunduk sedih.
"Seandainya dia belum menikah, Sarada ingin dia menjadi papa Sarada " lanjutnya dengan jutaan kekecewaan di dalam hatinya, karena sebelumnya dia berharap Sasuke akan tertarik dengan mama cantiknya, dia harus segera menghilangkan semua harapan itu karena dia juga sadar akan kekurangan yang di miliki ibunya.

"Sarada " suara berat di belakangnya menghentikan kegiatannya yang memanjakan tubuh Sakura.

"Ya uncle " Sarada​ menekuk kepalanya begitu dalam, dia sudah mempersiapkan diri untuk menerima kemarahan Naruto .

"Darimana kau mengenalnya, bukankah uncle sudah pernah bilang jangan pernah mempercayai orang yang baru kau temui!" Ucap Naruto sambil meredam kemarahannya .

"Tidak, aku tidak melakukannya " sesungguhnya walau Sarada​ memang cukup pemberani dan itu di akui seluruh keluarganya termasuk Naruto, tapi ketika gadis itu melakukan kesalahan dia akan ketakutan, bahkan tidak akan berani mendongakkan kepalanya .

"Lalu apa ? Jika kau mengikutinya hingga tidak pulang, kau cukup pintar dan aku yakin kau dapat mengingat dimana alamat rumahmu Sarada​ ! Jangan bohong cepat katakan !" Naruto mulai membentak Sarada​, namun masih dengan suara yang pelan.

"Sarada,,,,, " otak Sarada​ tiba tiba tidak dapat dia ajak berfikir untuk menemukan cara melindungi Sasuke. "Sarada hanya bermain dengannya " lanjut sarada setelah sekian lama tidak menemukan jawaban yang cocok.

" Aku harap kau tidak mengulanginya lagi Sarada, kau belum mengenalnya dengan baik, dia tidak sebaik yang kau fikir, dan jangan membuat baa-san dan jii-san khawatir " tatapan tajam Naruto melembut saat mulai melihat genangan di mata kecil Sarada​.

"Dia orang baik, dia sangat baik padaku, dan aku rasa dia tidak akan melakukan hal buruk padaku, dia tidak akan menculikku lalu menjualku seperti yang pernah uncle ceritakan, dia sangat kaya " ucap
Sarada dengan tegas dan tatapan tajam kearah Naruto yang telah menjelek-jelekkan Sasuke.

"Sarada kau tidak tau seburuk apa lelaki itu, dia lelaki yang selalu di kelilingi wanita, dan dia juga suka mempermainkan wanita, aku tidak tau bagaimana menjelaskannya padamu"

"Apa uncle iri padanya yang selalu di kelilingi wanita, Sedangkan kau tidak? Dan aku yakin prince tidak akan melakukannya padaku, sungguh ini tidak ada hubungannya dengan aku yang berteman denganya. " Sarada seketika membuat Naruto terkekeh sekaligus marah.

"Tidak Sarada, tidak sama sekali " Naruto kehabisan kata untuk menjelaskan alasannya, dia hanya tidak suka Sarada dekat dengan Sasuke.

"Aku mendengarmu, jika dia belum menikah apa yang akan kau lakukan ? kau ingin dia menjadi papamu ? sungguh Sarada dia sama sekali tidak baik untuk Sakura " Narutopun akhirnya mengutarakan kecemburuannya.

"begitu juga denganmu uncle, kau juga tidak baik untuk mama. " tatapan sarada menajam membuat Naruto menaruh kekecewaan yang mendalam pada Sarada. Semakin lama gadis itu semakin sulit dimengertinya dan juga sangat sulit baginya mengatur gadis itu lagi. Sarada semakin berani padanya, bagaimana dia bisa menjadi papanya jika sekarang saja dia tidak dihormati sama sekali.

"jangan menganggap bahwa kau juga pantas untuk mama, terimakasih sudah merawat kami selama ini, tapi sebelum mama sembuh dan mengatakannya sendiri bahwa mama ingin hidup bersamamu sebagai papaku, jangan berharap aku akan mengijinkanmu mencium atau menyentuh mama seperti waktu itu. "

I'M SORRY dear [SasuSaku Fanfiction]Where stories live. Discover now