26

8.1K 563 76
                                    

Wanita bersuarai merah itu menatap nanar pada lelaki yang sedang di lempar keluar dari rumah besar di hadapanya. Dia menajamkan pandangannya pada lelaki yang sedang berlutut di depan rumah itu, di saat hujan deras mengguyur tanah yang beberapa hari telah mengering. Di jarak yang cukup jauh itu dia hanya bisa melihat punggung suaminya yang sudah di basahi oleh air hujan.

10 Menit berlalu, lelaki di bawa guyuran hujan itu tetap pada posisinya, tubuhnya mulai menggigil menahan dingin udara saat itu. Sedang wanita yang berdiri di luar pagar juga masih berdiri dengan payung yang melindungi sebagian besar tubuhnya, walau begitu, derasnya hujan saat itu tidak dapat membuat tubuhnya tetap kering seluruhnya. Tapi setidaknya dia lebih baik dari pada lelaki yang sedari tadi menjadi pusat pandangnya. Udara semakin dingin saat sudah 30 menit dia berdiri di tempat itu, selama itu pula dia mendengarkan peperangan  antara hati dengan fikirannya, yang terus membuat dirinya kesulitan mengambil keputusan.

" Sasuke hentikan, kau akan sakit jika seperti itu terus " hanya kata itu yang  keluar lirih dari mulutnya. Hentikan, hentikan dan hentikan, tanpa ada upaya nyata untuk menghentikan lelaki itu.

Hujan semakin deras dengan petir yang kerap menyambar, seolah memang sedang menghukum Sasuke yang tertunduk lemah, dengan tubuh basah dan menggigil kedinginan. Keinginannya begitu kuat untuk menyerah dan pulang, tapi hatinya menentang semua itu, dia hanya ingin melihat wanita yang dicintainya dan mendengar beberapa kalimat dari wanita itu.

Di tatapnya gadis kecil yang mengintip dari jendela besar di sisi kiri pintu utama rumah, masih terlihat air mata terus mengalir dari mata kecilnya. Bahkan Sasuke tidak peduli lagi kalau harus merendahkan diri di depan anaknya, di dalam otaknya hanya dengan cara seperti itulah dia bisa meluluhkan hati Sakura dan mereka akan hidup bahagia setelahnya.

Tidak terasa 1 jam berlalu Sasuke berada di bawah guyuran hujan, tubuhnya terasa mati rasa karena dingin yang menyelimutinya. Hingga tiba saat dimana hujan berhenti mengguyur sebagian tubuhnya, namun masih mengguyur tempat di sekitarnya.
Melihat sepasang kaki halus seorang wanita, jantungnya terpacu cepat, tidak ingin kecewa dengan harapan yang selalu ada di otaknya saat itu. Mulutnya yang bergetar menahan rasa dingin itu tidak dapat berkata apapun saat matanya bertemu dengan manik hijau milik Sakura, walau tidak terlalu jelas, terlihat ada kekhawatiran di wajah cantik itu.

Sakura sudah tidak bisa lagi menahan gerakan di hatinya yang ingin menghentikan kelakuan gila Sasuke, akhirnya dia keluar melalui pintu belakang rumahnya dan menyelinap melewati halaman samping hingga sampai di tempat Sasuke berlutut. Ditariknya tangan Sasuke untuk memegang payung besarnya, setelah beberapa saat mereka saling tatap tanpa ada suara yang keluar dari mulut masing - masing. Dengan handuk kecil yang di bawahnya dia mengeringkan rambut Sasuke, mengusap pelan sisa - sisa air yang masih mengalir di wajah menyedihkan itu.

"Kau masih mencintaiku Sakura..." Satu tangan Sasuke menghentikan kegiatan Sakura yang mengeringkan kepalanya.

Di sisi lain seorang wanita memutar tubuhnya seketika ketika dia akan menghentikan kegilaan suaminya, sedangkan ada wanita lain yang muncul di balik tempat tanpa cahaya lampu di rumah itu, sekilas sebelum dia memutar arahnya dapat dia lihat wanita cantik itu menghampiri suaminya.

"Cantik, anggun, dan masih begitu muda. Pantas saja jika Sasuke tidak bisa menahan diri dan juga mencintai wanita itu " batinya berkata lirih sambil menghapus air matanya yang mengalir pelan.

"Aku tidak akan menjawab pertanyaanmu " Sakura kembali melakukan sebisanya mengeringkan bagian tubuh Sasuke lainya, walau tak bisa sepenuhnya.

"Aku tidak sedang bertanya Sakura, aku mengatakan kenyataannya" karena sudah terlalu frustasi dengan wanita di depannya, digenggamnya tangan Sakura sambil dia mencari kehangatan dari tangan itu.

I'M SORRY dear [SasuSaku Fanfiction]Where stories live. Discover now