19

33.9K 2K 21
                                    

"Tapi ada saatnya lo gausah ikut campur ngurusin hidup orang, ini cuma diantara gue sama Vina doang,"

***

"Vinaa bangun," Ibu Vina dari tadi berusaha membangunkan Vina.

"Lima menit lagi Bun," pinta Vina yang setengah tersadar.

"Lima menut mulu dari tadi, itu temen kamu udah nungguin di depan," ucap Ibu Vina. 

Mendengar ucapan Ibunya, Vina segera membuka matanya lalu bangkit dari kasur. 

"Siapa Bun?" tanya Vina kepada ibunya.

"Mana Bunda tau, kamu gak pernah cerita," ucap Ibu Vina dengan perasaan kecewa.

Vina menebak kalau Alika dan kawan-kawan yang menunggunya di depan rumah. Dengan cepat Vina segera siap-siap untuk sekolah.

Ketika Vina sudah mengenakan seragamnya, Vina segera keluar dari kamarnya dengan tas ranselnya yang ia gendong. 

Ibu Vina sedang berada di meja makan menyiapkan sarapan untuk Vina. Vina menghampiri ibunya lalu dia meminum segelas susu yang Ibunya sudah siapkan. 

"Bun Vina berangkat dulu," pamit Vina.

"Vina makan dulu sarapannya," perintah ibunya.

"Gak papa bun, Vina sarapannya di sekolah aja," Vina segera pergi keluar rumah.

Dugaan Vina salah. Bukan Alika dan kawan-kawan yang menunggunya tetapi Vino. Mood Vina langsung berubah entah kenapa. Vina segera berjalan ke halte bus tanpa memperdulikan Vino yang sudah menjemputnya.

"Vina!" Panggil Vino dari kejauhan.

Vina berhenti berjalan. Ia melirik Vino yang berada di belakang. Vino memberi kode kepada Vina untuk ikut dengannya, tetapi Vina kembali berjalan tanpa melirik lagi ke belakang.

Dari belakang, Vino mengejar Vina. Vino meninggalkan mobilnya di depan rumah Vina. Saat ini Vino tidak peduli jika terjadi sesuatu dengan mobilnya.

Bus sudah menunggu di halte. Vina jalan lebih cepat agar tidak ketinggalan.

Vina segera masuk kedalam bus. Dia sudah tidak kebagian tempat duduk.

Tak lama kemudian, Vino datang masuk kedalam bus. Vina terkejut ketika dia melihat Vino. Vina tidak menyangka Vino akan ikut naik bus dengannya.

Vino berdiri di belakang Vina sambil berpegangan ke pegangan di bus tersebut, begitu juga dengan Vina.

"Lo ngapain ngikutin gue," ucap Vina kesal.

"Gue panggil, lo malah pergi," ucap Vino yang ikut kesal.

"Terus mobil lo gimana?" Tanya Vina.

"Sejak kapan lo peduli sama mobil gue?" Ucap Vino ketus.

"Lo pikir di depan rumah gue aman? Kalau kejadian apa-apa sama mobil lo gue ga tanggung jawab ya," ucap Vina ketus.

"Gue gak akan ninggalin mobil gue di depan rumah lo kalau lo gak ikut sama gue," Vino tidak mau kalah.

Beberapa orang di bus memperhatikan mereka berdua yang dari tadi ribut.

"Gue gak nyuruh lo ikut sama gue ke sini," ucap Vina.

Skakmat.

Vino terdiam. Dia tidak membalas omongan Vina.

Mengapa Vino harus mengikuti Vina ke sini. Padahap Vino bisa saja ke sekolah sendiri menggunakan mobilnya.

Backstreet (END & PART MASIH LENGKAP)Where stories live. Discover now