I Feel You » z.m

1.3K 34 3
                                    

Desiran air laut terdengar jernih di telinga. Angin malam menerpa permukaan kulit. Ku pandang ombak yang saling berkejaran menuju bibir pantai. Menghayati renungan malam membawa suana untuk mengingat kembali kenangan yang mungkin sudah dilumuti debu itu, tapi tak akan pernah terlupakan. Kenangan dimana aku pertama kali bertemu dengannya.

Kalian yakin ingin membuka halaman itu? Baiklah, here you go..

Saat itu aku sedang menyendiri meratapi kehidupan ku yang miris. Lebih miris dibanding kemirisan orang lain. Tetes demi tetes air mengalir dalam sunyi dari kedua mataku. Tak tau harus bagaimana lagi. Aku seperti seakan-akan tersesat dan tak tau arah jalan pulang.

Sampai akhirnya seseorang menemuiku dan menuntunku mencari jalan...

"Zayn. Zayn! Hey, Zayn!"

"Aapa, Li?"

"Sedang melihati apa, sih?"

"Ermm bukan apa-apa. Aku mau kesana sebentar, kamu duluan aja. Nanti ku susul."

Ia menghampiriku dan ketika sampai di tempatku berada, ia menaruh sepedanya di pohon rindang.

"Hey nona, aare you ok?"

"..."

"Ermm, are you here alone?"

"..."

"Well, can you hear me?"

"..."

"Maaf jika kedatangan ku mengganggu, hanya saja tadi aku"

"Aku mendengar setiap ucapanmu,"

"Lalu mengapa kamu abaikan? Maaf jika aku lancang, tapi tadi"

"Aku gak terbiasa berbicara dengan orang asing, maaf." Aku berdiri ingin meninggalkannya, namun dengan lancangnya tangannya menggapai tanganku, memaksaku untuk berdiam diri.

"Kalau begitu, panggil aku Zayn. Zayn Malik,"

Saat itulah semuanya berubah. Awalnya aku ragu, ragu karna kekuranganku yang akan membuat dirinya minder dan menyesal telah mengenalku. Tapi aku salah. Dia tidak seperti orang-orang itu. Orang yang haus akan hanya nafsunya yang tinggi.

That's funny right, how things were changed just because one person. Person that you thought was a dickhead just like the others guy, instead, that person became someone important in you life.

"Sita! Maaf ya aku buat kamu nunggu terlalu lama,"

"Iya, gak apa-apa kok, Z. Aku senang berada disini, merasakan angin malam yang bisa membuat orang-orang sakit, tapi bersamamu, its fine,"

"Aku sangat menyangimu Sit. Hmm, aku punya satu keinginan sebelum kita pulang. Apa kamu mau mengabulkannya, untukku?"

Aku tersenyum dan mengangguk memandangnya. "Of course!"

Dia membantuku berdiri dan menuntunku ke bibir pantai. Dan setibanya, dia menggenggam tanganku sangat erat. "Sita, maukah kamu berdansa denganku, dan biarkan bulan dan lautan menjadi pengiringnya?"

Lagi-lagi aku tersenyum, "Tentu saja aku mau." ku letakkan tanganku disekitar lehernya, dan dia meletakan tangannya dipinggangku.

Dia menarik tubuhku agar lebih dekat dengannya. Dan detik selanjutnya ku taruh kepalaku didadanya. "Terima kasih, karna kamu membuatku tau bagaimana rasanya mencintai dan dicintai seseorang."

"Seharusnya aku yang berkata seperti itu. Karna kamu mengajari aku arti cinta sesungguhnya,"

"Maafkan aku, aku salah karna aku kira kamu akan malu dengan kekuranganku,"

"Mungkin kamu buta dan gabisa melihat rupaku. Tapi kamu bisa merasakan dan kamu bisa melihat, ketulusan hatiku. Aku yakin itu. Dan maaf jika selama ini, terkadang aku membuatmu kecewa. I love you, Sit."

"And I do love you, Zayn. Terima kasih sudah menemaniku selama dua tahun penuh ini. Dan terima kasih telah datang ke kehidupanku."

***

sita maaf banget ini abal dan aneh!!!! maaf juga ya udah lama banget nunggunya.......

SMOKE [One Shots]Where stories live. Discover now