Pain on The Boat » z.m

458 16 5
                                    

jangan lupa pas bagian not piano, puter lagu di multimedia yaa!! xx

***

Semakin hari aku semakin merasakan kehampaan. Aku berasa ingin menangis, tapi gak tau apa yang aku tangisi.

Aku ingin menjerit, tapi gak tau menjerit karna apa.

Ada sesuatu yang mengganjal dihatiku, tapi sama aja. Aku gak tahu apa yang mengganjal.

Ini aneh, bukan? Benar-benar aneh.

Well, sebenarnya aku pernah merasakan seperti ini sebelumnya namun tak pernah seragu ini. Mungkinkah hal yang buruk akan datang?

Dret... Dret...

Sesuatu bergetar dikasur. Aku langsung mencari sumber suara tersebut dan ternyata sebuah pesan singkat dari Zayn.

"I wanna tell you something ;)x"

Baru aku ingin membalasnya, dia sudah mengirim pesan lagi.

"Park near you home, 08.00 pm x"

"I love you, Z."

Keanehan yang melanda perasaanku aja belum hilang, tapi udah ditambah dengan sikapnya yang misterius, duh.

Aku melirik jam sebentar lalu langsung membalas pesannya.

"See you there then xx"

♒♒♒♒♒

Waktu bergulir sangat cepat, aku pun berjalan menuju tempat yang sudah diberitahunya, dan karna jaraknya yang dekat dari rumahku dan juga waktu menunjukkan malam hari, pun aku hanya memakai hoodie favoritenya dan juga skinny jeans.

Sesampainya di taman, aku sedikit kebingungan. Disini sepi sekali. Gak ada satupun orang yang berkunjung. Cuma aku.

Atau dia mengerjaiku? Gak mungkin.

Pun aku menelusuri taman ini, dan ternyata dugaanku salah. Aku melihatnya sedang menatapi perahu didepannya, seakan-akan menunggu seseorang datang.

Aku berlari ke arahnya dan mungkin mendengar hentakan kakiku, dia langsung memandangku dan tersenyum padaku. Please, senyumannya manis banget.

"As always?" Dia terkekeh, aku hanya memutarkan kedua mataku.

"Kamu mau bicara apa? Dan kenapa harus disini?"

"Aku emang ingin bicara sesuatu sama kamu, tapi bukan disini,"

"Terus kalau bukan disini, kenapa kamu ngajak aku kesini?"

Dia cuma terkekeh pelan lalu menuntunku ke perahu. Awalnya aku bingung dengan sikapnya yang aneh, tapi mungkin dia ingin memberikan kejutan untukku? Hahaha.

Seraya ia mendayung perahu ini ke tengah danau, aku gak berhenti-hentinya menatap dia sambil tersenyum. Muka dia biasa aja udah bikin aku gemes.

Gak lama dia membuyarkan lamunanku dengan menjiprati air ke wajahku. "The hell you doing, Malik!"

Lagi dan lagi dia cuma ketawa. Dia menatapku sebentar lalu memandang hoodie yang kukenakan dan detik selanjutnya ia tersenyum.

Tapi yang ku lihat, bukan senyuman seperti biasa. Entah lah.

"My favourite," Dia menyeringai.

"It is,"

Gak lama terdengar not piano berbunyi, not not itu berubah menjadi sebuah alunan lagu. Entah darimana asalnya.

Dan lagu ini membuat hatiku seperti teriris oleh pisau.

Zayn meraih tanganku, ia mengelus jemariku pelan dan pandangannya terpaku pada mataku. Entah memang karna lagunya yang sedih atau perasaanku yang memang sedang melow, mataku mulai berkaca-kaca.

"Maaf karna aku gak bisa membawa piano kesini, karna you know, piano itu bukan bawaan yang ringan haha," Dia tertawa, tapi aku tau ini palsu.

"Sekarang kamu mau bicara apa?"

"Aku─"

"─Tapi sebelumnya aku ingin bertanya, mengapa lagunya slow seperti ini? Mengapa kamu malam ini aneh banget?"

"Justru itu aku ingin bilang sesuatu pada kamu... Kamu pernah merasakan mencintai seseorang dan orang itu juga mencintaimu, tapi dihatinya seperti ada yang bolong?"

Maksudnya apa? "Maksudmu?"

"Pernah kamu bertanya pada diri kamu sendiri, apakah dia benar-benar mencintaimu? Atau dia hanya menyukaimu?"

"Z─"

"Pernah kamu merasakan kasih sayang yang awalnya penuh, namun hari demi hari semuanya memudar?"

"Aku gak ngerti, Zayn,"

"Pernah kamu ingin memeluknya erat banget, karna kamu takut akan kehilangannya?"

"Zayn! Sebenarnya kemana arah pembicaraanmu ini?" Aku langsung menarik tanganku, dan memandangnya aneh.

"Kamu, Afi. Kamu!"

Satu kata, empat huruf tapi beribu tusuk yang kena di hati.

"Maksudmu?"

"You still don't get it, right?"

"Please, jangan buat pembicaraan ini seperti sedang berlari-lari keliling lapangan," Entah apakah aku gadis yang cengeng, tapi pipiku sudah basah karna air mata yang terus tumpah tanpa henti.

"Kamu gak benar-benar cinta aku, bukan? Kamu cuma ingin membuat mantanmu cemburu. Kamu cuma menjadikan aku sebagai pelampiasan. Kamu cuma mempermainkan aku! Kamu cuma ingin buat hatinya terpecah bela, yang nyatanya malah aku yang merasakan! Kamu masih belum mengerti juga, benar?"

Aku shock dengan kata demi kata yang ia lontarkan. Aku shock, kenapa dia bisa berpikiran seperti itu sedangkan aku sendiri yang merasakannya?

"Darimana kamu tau semua itu? Padahal aku yang disini yang melakukannya dan merasakannya. Sudah jelas aku mencintaimu, butuh bukti apa lagi?!"

"Tatapanmu beda! Ucapanmu beda! Tingkahmu beda! Mungkin hatiku memang milikmu, tapi ada bagian yang hilang dan bukan milikku. Yaitu ketulusan, kejujuran dan kesetiaan,"

Aku benar-benar gak tau harus berkata apa lagi. Aku menunduk, menutup wajahku dengan kedua tanganku. Isakanku pun mulai terdengar jelas. Tak lama ada sesuatu yang hangat yang menyelimutiku.

Sesuatu yang membuatku nyaman berada disampingnya.

Sesuatu yang membuatku takut akan kehilangannya.

Sesuatu yang membuatku tak ingin melepaskannya.

Pelukannya.

"Aku mencintaimu, Zayn. Aku sungguh mencintaimu. Apa lagi yang perlu aku buktikan padamu, kalau sesungguhnya aku benar-benar mencintaimu?!"

Aku membalas pelukannya dan menangis dipundaknya. "Maafkan aku kalau aku membuatmu ketakutan. Tapi maafkan aku karna aku mencintaimu, dan harus rela melepaskanmu,"

"Kenapa kamu jahat banget, Zayn? Kenapa?"

Dia memegang kedua bahuku, aku gak sanggup menatapnya. Namun jarinya memegang daguku perlahan, dan memaksaku untuk menatapnya. "Aku lebih jahat membiarkanmu membohongi dirimu sendiri. Bagaimanapun juga, aku mencintaimu, Afi,"

"Kalau begitu kenapa kamu mengakhiri semuanya?"

"Karna aku sayang kamu. Dan aku gak mau buat kamu dan terutama hatimu terluka."

Keraguan, kehampaan dan ketidak nyamananku kini sudah jelas semua. Jadi ini kejutan yang ingin ia beri? Dan jadi ini, akhir cerita kita?

"Maafkan aku jika selama ini membuatmu luka, Zayn. Aku menyayangimu, selalu."

***

haii!! maaf lama ya, soalnya kemarin habis UN hehe:( maaf juga karna gak dapet feels sedihnya, dan btw ini diambil dr kisah nyata lol kisah pribadi si HAHAHA jd aku buatnya agak nyesek gt deh /plak/

yauda semoga suka yaa pokoknyaa hehehe

SMOKE [One Shots]Where stories live. Discover now