Bab 10

16K 678 29
                                    

Aldiansyah pov

Saat ini aku tengah berada di sebuah kamar hotel dengan wanita jalang yang baru kuketahui bernama Karin.Aku duduk disalah satu sofa yang terletak dipojok kamar.Karin sedang berdiri didepanku,dengan tampa rasa malu sedikitpun ia membuka pakaiannya satu persatu.

Setelah itu Karin menghampiriku dan langsung duduk dipangkuanku.Aku diam tampa merespon karena aku ingin tau apa yang akan ia lakukan untuk menggodaku.

''Malam ini aku akan membuatmu menjerit kenikmatan!''bisiknya ditelingaku.

Karin mengelus pipiku,setelah itu ia menciumku.Akupun membalas ciumannya,aku lumat bibir Karin dan aku cecap isinya.Tapi kenapa rasanya begitu hambar tak semanis dan semabukkan milik Airin.Aku hentikan ciuman diantara kami.

''Sayang,kenapa berhenti?''tanya Karin dengan nada kecewa saat aku melepaskan ciuman kami.

Karin memegang tanganku dan mengarahkan kepayudaranya.Akupun meremasnya dengan sedikit kasar,kupilin putingnya dan kutarik dengan kesar.

''Aahhh. . .iya terus sayang''

Aku tersenyum kecut mendengar desahan yang keluar dari mulut Karin.Dia memang benar-benar wanita jalang yang haus akan belaian.
Kudekatkan mulutku dan kugigit putingnya.Aku mencoba mencari kenikmatan dari Karin agar bisa membangkitkan gairahku,tapi hasilnya nihil.Bayangan Airin yang mendesah saat kami berhubungan sex dan kenikmatan yang ia berikan padaku masih terlintas dibenakku.Ah . . .aku benar-benar merindukan saat-saat itu.

Aku dorong Karin yang duduk dipangkuanku dan aku langsung berdiri,karena saat ini aku ingin segera pulang dan bertemu Airin.Aku ingin memastikan apakah saat ini Airin baik-baik saja setelah tadi siang aku membuatnya menangis.

''Kau mau kemana?''tanya Karin.

''Pulang''jawabku.

''Lalu bagaimana denganku''

''Lebih baik kau juga pulang''aku hendak membuka pintu saat kurasakan Karin memelukku dari belakang.

''Kau tak bisa meninggalkanku dalam kondisi seperti ini,setidaknya kita harus bercinta dulu setelah itu baru kau boleh pergi''

Mendengar ucapan Karin barusan membuatku emosi,aku lepas pegangan tangannya.

''Menjauhlah dariku sebelum aku habis kesabaran''ancamku.

''Tidak akan,aku menginginkanmu malam ini''ucap Karin lantang,ia memajukan tubuhnya hendak memelukku.Aku benar-benar muak dengan wanita jalang macam Karin.Sebelum dia sempat memelukku,aku dorong tubuhnya hingga jatuh tersungkur kelantai.

''Enyalah kau jalang,kau benar-benar menjijikkan''umpatku.

Sebelum pergi aku sempatkan mengambil beberapa lembar uang dari dompetku dan melemparkannya kewajah Karin.

''Ambil itu,bukankah itu yang kau inginkan''

Setelah itu aku pergi meninggalkan hotel dan ingin segera pulang kerumah menemui Airin.

# # #

Sesampai dirumah aku mencoba mencari Airin.Aku masuk kekamarnya yang ternyata tidak dikunci.Aku lihat dia sudah tidur.Aku dekati dia dan aku perhatikan wajahnya,tampa kusadari aku tersenyum melihat Airin yang sedang terlelap tidur didepanku,kulihat matanya sembab dan masih nampak  bekas sisa airmata dipipinya.Aku jadi merasa bersalah karena selama ini aku tidak pernah memperlakukannya dengan baik bahkan aku telah menghina dan merendahkannya.

Kudekatkan wajahku kewajahnya dan setelah itu kukecup bibirnya sekilas.Kubelai rambutnya dengan pelan karena aku tak mau ia terbangun dari tidurnya.

Aku naik keatas kasur dan tidur disebelahnya,kupeluk Airin dan kucerukkan kepalaku dilehernya.Rasanya begitu nyaman dan menenangkan.Kututup mataku berharap agar aku dapat tidur dan bermimpi indah.

# # #

Airin pov

Aku bangun dari tidurku dan betapa terkejutnya aku melihat pemandangan yang ada didepanku.Aldi,dia sedang tidur disampingku,wajahnya begitu dekat dengan wajahku hingga aku dapat mendengar deru nafasnya.

Apa yang sedang dia lakukan disini batinku.

Kusentuh pipinya dengan lembut,ada rasa sesal karena kemaren aku mengatakan hal yang tak layak untuk diucapkan,tapi bagaimanapun juga dia harus tau apa yang aku rasakan selama ini.

Huft. . .

Ada apa denganku?saat ini statusku adalah wanita yang bersuami tak seharusnya aku memikirkan pria lain ketika aku sudah memiliki suami.

6bulan hanya 6bulan harusnya aku bisa menjadi seorang istri yang baik,lalu bagaimana dengan perasaanku ke kak Rizal,dari dulu aku sudah menyukainya dan saat perasaanku sudah terbalas,aku justru tak dapat merengkuhnya.Saat ini kak Rizal pasti kecewa atau mungkin ia sudah membenciku karena dia tau kalau aku sudah menikah.

Sedangkan Aldi,aku tidak pernah tau jalan pikirannya,terkadang dia baik,terkadang juga dia begitu menyebalkan,dan setelah 6bulan pernikahan kami,mungkinkah ia benar-benar menceraikanku?lalu bagaimana dengan kehidupanku setelah itu?

Sungguh terasa sesak membayangkan semua itu.Rasanya begitu menyakitkan,kututup mataku dan akupun menangis dalam diam.

Aku berhenti menangis saat kurasakan sebuah tangan mengusap pipiku dengan lembut dan menghapus airmataku.perlahan Kubuka mataku dan terlihatlah sepasang mata sedang menatapku dengan intens.Ia tersenyum padaku,tak dapat kupungkiri hatiku merasa hangat hanya dengan melihat senyumannya.

''Bagaimana keadanmu?apa kau baik-baik saja?''tanya Aldi padaku.

Aku abaikan pertanyaan Aldi barusan,aku langsung bangun dan hendak turun dari ranjang tapi seketika itu Aldi menarik tanganku dan mendekapku dengan erat.

''Apa kau masih marah padaku atas kejadian kemaren''tanya Aldi.

''Menurutmu?''jawabku ketus.

''Aku hanya tidak suka ada yang menyentuh milikku''

''Aku bukan milik. . .ehmm''belum sempat aku melanjutkan ucapanku,Aldi langsung membungkam mulutku dengan mulutnya.Ia menciumku dengan lembut.Aku hanya diam tampa merespon ciumannya.Ia melumat bibirku dan sesekali mengigitnya.
Setelah beberapa menit Aldi menciumku,akhirnya ia melepaskan ciumannya.

''A-apa yang ka-u laku-kan barusan?''tanyaku terbata.Ini memang bukan pertama kalinya Aldi menciumku,tapi tetap saja aku merasa gugup.

''Menciummu''jawabnya enteng.Bagaimana ia bisa menjawab sesantai itu setelah apa yang ia lakukan selama ini padaku dan bahkan kemaren kami sempat bertengkar hebat.

''Apa sebenarnya yang kau inginkan dariku?''tanyaku.

''Semuanya dan ini. . .''jawabnya dan seketika itu Aldi langsung menciumku lagi.

Aku mencoba menolak ciumannya dan berusaha menggerakkan tubuhku agar bisa terlepas dari dekapannya,tapi hasinya nihil ia malah mendekapku dengan semakin erat.

''Ini adalah canduku''ucapnya setelah melepas ciumannya dan memegang bibirku dengan telunjuk tangannya.

''Aku menginginkanmu sekarang''

Tampa peringatan Aldi melucuti pakaianku.Ia menelusuri tubuhku dan menciumi setiap inci dari tubuhku.Ingin sekali rasanya aku menolaknya tapi tubuhku seakan menikmati sentuhannya.

Aku mendesah dan mulai pasrah atas apa yang dilakukan Aldi padaku.Aku sempat melihat Aldi tersenyum atas kepasrahanku dan setelah itu ia menyatukan milik kami.Aldi terus menghujam miliknya hingga kami mencapai kenikmatan bersama.Aldi mencabut miliknya dan merebahkan tubuhnya disampingku,ia memelukku dan mulai memejamkan matanya.Ada perasaan nyaman dan hangat ketika ia memelukku seperti ini,aku merasa dia bukan seperti Aldi yang kukenal selama ini.

Aku tersenyum entah karena apa,aku berharap kelak semua akan menjadi lebih baik.Tak peduli siapa yang aku cintai dan siapa yang aku ingini itu tidak lagi penting karena saat ini aku adalah wanita yang sudah menikah dan layaknya seorang istri aku harus bisa mengabdikan diriku untuk suamiku.




Maaf baru bisa up setelah ini akan aku usahakan agar cepat next ke part berikutnya.
Terimah kasih sudah mau membaca cerita aku.
Ditunggu votmennya.☺☺

Your'e MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang