Bab 11

16.6K 712 19
                                    

Aldiansyah pov

''Jadi sekarang kau sudah jatuh cinta pada istrimu?''tanya Dani padaku.

''Bukankah sudah kukatakan aku hanya suka saat menyentuhnya,meskipun semua yang ada pada tubuhnya membuatku kecanduan,bukan berarti aku jatuh cinta pada Airin.Sama seperti wanita lain bila nanti aku sudah bosan dengan Airin,akupun juga akan meninggalkannya''terangku pada Dani.

''Benarkah?lalu kenapa kau cemburu saat melihat ada pria lain yang memeluknya''

''Aku tidak cemburu,hanya saja aku tidak suka ada orang yang menyentuh apa yang sudah menjadi milikku''aku menjawab pertanyaan Dani dengan sinis.

Aku benar-benar merasa kesal pada Dani,kami berteman sudah cukup lama dan tak ada satu rahasiapun yang tidak kami ceritakan dan aku rasa Dani sudah cukup mengenalku dengan baik bahkan melebihi keluargaku sendiri lalu bagaimana mungkin dia berfikir kalau aku jatuh cinta pada Airin.

''Sejak kapan kau mengklaim dia sebagai milikmu''tanya Dani.

''Tentu saja sejak aku mengambil keperawanannya''jawabku.

''Bukankah dulu kau pernah berkata kalau kau sama sekali tak tertarik dengan istrimu,bahkan menyentuhnya pun kau tak sudi,lalu kenapa kau malah memperkosanya''

Aku mengernyitkan dahi mendengar ucapan Dani''Apa kau sudah tidak waras,dia istriku!bagaimana bisa kau menuduh aku memperkosa istriku sendiri''

''Tak peduli istri atau bukan ketika kau menyentuhnya dengan paksa itu namanya pemerkosaan''cerocos Dani.

''Bila kau mengatakan kau hanya menyukai tubuhnya karena memberikan kenikmatan padamu,lalu kenapa saat itu kau begitu marah dan kesal ketika melihat Airin berciuman dengan seorang laki-laki,bukankah itu terjadi sebelum kau berhubungan sex dengannya dan saat itu pun kau juga belum tau kalau tubuhnya bisa memberikan candu buatmu''terang Dani panjang lebar.

Deg

Aku terhenyak mendengar perkataan Dani.Kalau dipikir-pikir apa yang dikatakan Dani tidak salah.Aku juga tidak tau apa yang terjadi padaku waktu itu,aku begitu marah dan emosiku langsung meledak saat melihat Airin berciuman dengan orang lain,saking marahnya hingga membuatku lupa diri dan menyetubuhi Airin dengan brutalnya.

Apa benar yang dikatakan Dani kalau tampa kusadari aku sudah mulai jatuh cinta pada Airin,entahlah aku juga tidak tau,karena memang selama ini aku tak pernah jatuh cinta jadi aku tidak tau harus mengartikan apa perasaanku pada Airin.

''Sudahlah berdebat denganmu tak akan menang,kau memang ahlinya dalam menyudutkan lawan bicaramu''ucapku akhirnya.

Aku melihat Dani tertawa mengejek,sepertinya ia merasa senang karena aku tak berusaha menyanggkal omongannya.

''Baiklah sudah sore aku mau pulang,apa kau mau pulang juga atau masih banyak pekerjaan?''tanya Dani.

Aku melihat arlojiku jam sudah menunjukkan pukul 5,ini memang sudah waktunya untuk pulang,lagian sudab tidak ada lagi pekerjaan yang penting.

''Pekerjaanku sudah selesai jadi daripada aku disini lebih baik aku juga pulang''jawabku sambil berdiri dari kursi kebesaranku.

''Mau mampir keClub''ajak Dani.

''Tidak,aku capek sekali jadi aku langsung pulang saja''jawabku sekenanya.

''Capek atau pengen cepet ketemu Airin''goda Dani.

Aku hanya tersenyum tampa menanggapi ucapan Dani,karena memang kenyataannya aku pengen cepat pulang agar bisa ketemu dengan Airin.

# # #

Your'e MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang