s a t u

69 7 2
                                    

Hola! Apakabs! Have a good day! Nih gua ucapin biar ga sad sad amat idup kalian.

~•~

"Enaknya rasa apa ya?" tanya cewek itu kepada dirinya sendiri. "Melon atau mangga?" tanyanya lagi.

"mangga aja deh" eh, dijawab sendiri. Setelah memesan minumannya, gadis itu memasukan permen karet kedalam mulutnya. Permen yang dibawa dari rumah ke sekolah. Sambil mengunyah dan berjalan dan minum juga dengan earphone yang terpasang di telinganya. Tanpa memerdulikam tatapan sekitarnya, ia masih tetap santai berjalan.

Cewek itu menoleh ke arah barat karena mendengar suara ribut di daerah sana. Dengan rasa penasaran tanpa rasa takut sedikitpun gadis itu melangkah mendekati keributan hebat yang terjadi koridor dekat perpustakaan. Suara terdengar bising dan ricuh. Teriak dari ujung sana teriak dari ujung sini, saling menyoraki seperti sedang terjadi pertengkaran hebat.

Atau memang iya, itu yang sedang terjadi.

Saat mendekati kerumunan, kepalanya tak diam saja. Celingak celinguk sana sini mencari tau apa yang sedang terjadi. Karena memang dirinya tidak terlalu tinggi dan masih belum tinggi. Walaupun tetap tidak kelihatan dirinya masih tetap berusaha.

"DASAR SOK JAGOAN! GUE SAMPERIN KICEP!!" teriak seorang lelaki dari kerumunan itu.

Tiba-tiba saja ada yang mendorong punggungnya, menyebabkan dirinya tersedak permennya sendiri. Jus yang sedari tadi dipegangnya mulus terjatuh dan permen yang ada di mulutnya terpaksa dimuntahkan. Sorot perhatian teralih kepada gadis itu, beberapa menyuruhnya untuk segera membeli minum atau kekamar mandi.

Karena sorak-sorakan mulai terdengar mengecil, yang di soraki pun menoleh ke arah sorotan saat ini. Gadis itu berlari menjauh. Mata Dezaru menangkap sosok gadis itu. Merasa tak lagi seru, lelaki bernama Maddezaru Darrech melangkah pergi. Sebelum pergi Dezaru mengancam kepada lawan gelutnya tadi. "awas aja lo tai!"

Saat melangkah, ia merasa ada sesuatu yang aneh dengan setiap langkahnya seperti ada yang

Lengket.

Saat dilihat alas sepatu mahalnya. Sialnya terdapat permen karet bekas di alas kakinya tersebut. "Wah kacau sih tuh anak" perkataannya ditujukan pada gadis tadi yang sedang tersedak. Dezaru lalu melebarkan langkah kakinya menuju kamar mandi untuk membersihkan alas sepatunya yang sekarang terlihat menjijikan.

"DEZZ TOONGGUIN!" Teriak cowok bernama Daviez berlari menyusul Dezaru dengan berlari cepat. "EEHHH KEBABLASANNNN" lalu Daviez mundur menyamakan langkahnya dengan Dezaru. Sebenarnya Dezaru risih. Saat berbincang-bincang tiba-tiba ada yang menabok pantat mereka dengan sangat keras dan rasanya sungguh panas.

"ANJENK!" teriak Dezaru.

"FHUYUNGHAIIII" teriak Daviez.

Ketika mereka berdua asik mengumpat sana sini, Dexta malah asik tertawa sampai terpingkal - pingkal karena ulahnya sendiri. Tak bertahan lama tawanya, ia sudah kena tapokan dari kedua temannya. "anjir" seketika tawannya diam. Lalu mengusap pipinya yang panas.

Perbincangan singkat menjadi teman saat Dezaru pergi ke toilet, saat hendak membuka pintu toilet gadis sang empu dari permen karet keluar dengan wajah merah padam dan nafas yang masih sedikit tersedak. Dezaru berjalan mendekat.

Irresistable and ComplicatedWhere stories live. Discover now