d u a

52 6 0
                                    

Jangan lupa kasih notif ke aku. Apa ajade biar ga sepi-sepi amat.🌞

Kalo ada typo langsung komen ya? Iyain dulu dong! 🕊

"Hidup tanpa arah" 💐

~•~

"Tadi siapa yang pulang bawa motor gua?!" Suara yang tiba-tiba menggelegar masuk ke pendengaran Daviez, Dexta dan Genio. Mereka yang sedang asyik main Play Station langsung melempar Stick PS nya kesembarang arah, sambil menatap Dezaru ngeri, was-was, kaget, takut dihajar dengan mata melotot. Semua menoleh ke arah yang sama, ke arah sosok manusia yang berdiri di ambang pintu bewarna putih.

"Gue tanya sama roh!" Dengus Dezaru lalu menendang bantal ke sembarang arah lalu mengenai muka Genio. Dengan hati deg-degan Genio menelan ludah. Tepat banget sasaranya. Karena ya emang dia yang bawa pulang! "Gue patahin ya mainan lo pada!"

"eh eh eh punya siapa main patah patah, jangan jadi so dunia dunia lha lo monyet!"

Dezaru semakin sebal mendengar penuturan kata Daviez yang tidak jelas dan ga masuk akal. Dezaru melemparkan bantal ke muka Daviez "iwiwiwiwiwiwi kalo ngomong aja masih belepotan. Kudu balek tk lo" Sindir Dezaru.

"gue jadi naek angkot bangsatt" lirih Dezaru pelan namun penuh penekanan. Cowo itu merutuki dirinya sendiri karena malah memilih naik angkot, tidak bus sekolah saja. Jadi di godain sama ibu-ibu yang habis jemput anaknya. Mana lagi ga dijodohin sama anaknya. Malah ibu-ibunya nawarin diri buat dinikahin. Ngakunya janda. Gelempangan bos Dezaru diangkot.

"ekheemmm" Genio membuka suaranya.

Keringet dingin bossss, jangkrik. Batin Genio.

"LO KAN YANG BAWA MOTOR BOSS TUA?!" Tembak Daviez langsung kepada Genio. Dexta menjitak kepala Daviez, mengingatkan panggilan untuk Dezaru karena empu suhu sudah duduk diatas kasur. Siap untuk menempeleng satu-satu temannya.  "EH EH EH MAKSUD GUE BOSS GANTENK!" Gelagepan membenarkan ucapanya sambil sesekali melirik Dezaru.

Tangan Genio terangkat di udara tanda menyerah. "Sebelumnya mon maap nih Dez, hehe. Gue tadi dikejar orang! Serius loh ga bohong!" Genio menjelaskan dengan mendramatisir.

"alah bilang aja lo kebelet boker!" tebak Dezaru.

Daviez dan Dexta serentak mencubit perut Genio. "IYA IYAIYAAAA ITU ALASAN SAMPINGAN! ANJENK LEPASIN WOI SAKEEEEEEET!" Teriak Genio. Kasihan sekali Genio😭.

Yang dijelaskan Genio tidak salah sama sekali, tadi dirinya dikejar dengan seseorang membawa senjata tajam benar-benar senjata tajam. Untungnya Genio membawa kunci motor Dezaru, ya cowo itu selalu menitipkan kunci motornya kepada temannya agar tidak hilang alasannya karena dirinya terlalu ceroboh.

"ya gue takut dong, gue bawa pergi aja motor Deza" celetuk Genio masih tetap menjelaskan, menggaruk tengkuknya yang tak gatal merasa bersalah kepada sang empu motor.

"CK, CHAT GUE KEK!" Teriak Dezaru kesal.

Tling! 

Salah satu ponsel dari mereka bersuara karena ponsel mereka ber-merk sama, alhasil suara notifikasinya juga sama.

"yakali hp gue bunyi, mana ada hari gini cewe chat cowo duluan. Nasib cowo zaman akhir!!" Keluh Dexta lalu melanjutkan main PS-nya bersama dengan Daviez. Genio sudah mengecek ponselnya, tidak ada notifikasi. Barangkali Dezaru, ya memang itu notifikasi miliknya.

Irresistable and ComplicatedWhere stories live. Discover now