episode 8

28.3K 1.8K 70
                                    

Udara di sekitarmu sangat dingin kamu pikir karena jendela kamar terbuka tapi bukan, memang hawa di ruangan ini sangat dingin. Menyalakan penghangat ruangan juga tidak merubah keadaan hawa dingin masih terasa. Kamu menoleh ke arah jiwon yang telah terlelap, bibirnya membiru sama denganmu pasti dia kedinginan. Beranjak dari tempat tidur kamu berniat mengambil beberapa potong selimut yang berada dalam lemari. Tidak disangka-sangka sebuah foto terjatuh dari persembunyianya ketika kau menarik selimut.
Setelah menyelimuti jiwon kamu memungut foto yang cukup menyita perhatianmu dan saat itu juga hatimu merasa ditimpa dengan ber ton-ton batu. Sakit sekali menjadi yeoja bodoh yang masih bertahan demi namja yang menghianatimu. Kamu berfikir bahwa hubungan antara park jimin dengan yeoja lain yang sempat kamu pergoki telah berakhir. Keyakinanmu diperoleh saat park jimin suamimu tidak pernah terlihat berjalan dengan yeoja itu lagi. Keyakinaan itu membodohimu sendiri pada kenyataanya mereka berdua berselingkuh dan memiliki anak. Ya foto yang kamu lihat adalah foto park jimin dengan yeoja waktu itu ditambah lagi bayi yang ada di gendongan suamimu. Jadi selama bertahun-tahun ia mengabaikan dirimu dan juga anakmu karena alasan ini. Untuk apa dia tetap mempertahankanmu dan membuat hubungan kalian menggantung layaknya lampu? Ia bisa pergi kapan saja dan berbahagia. Tapi untuk apa? Apakah jimin hanya ingin menyiksamu dalam kesengsaraan?.
Tidak. sekarang kamu tidak akan bertahan lagi untuk pria itu apapun yang terjadi nanti kamu akan menahanya sendiri fikiranmu sudah bulat.
Kaki itu melangkah keluar dengan membawa lelehan air mata deras yang tiada henti.

"Oppa aku ingin menitipkan jiwon padamu"

"Kamu akan pergi kemana yn-ah?"

Jin menahan tanganmu. Tapi kau melemparnya dan pergi tanpa sepatah katapun. Kim seok jin,lelaki jakung itu sangat khawatir denganmu. Akan bahaya jika seseorang yang sedang tersulut emosi mengendarai mobil. Ia sangat khawatir denganmu saat ini .semoga hal buruk tidak terjadi padamu.

=><=
=><=
=><=

Disisi lain namja yang sedang sibuk dengan dunianya tiba-tiba mendapat panggilan telfon. Tanpa pikir panjang dia pergi mengendarai mobil setelah mendapat telfon yang mengatakan bahwa kamu mengalami kecelakaan dan sedang kritis di rumah sakit. Dia tidak ingin kehilangan orang yang berharga dalam hidupya. Dia faham sangat faham akan semua kesalahanya. Merawat mantan kekasihnya yang sakit parah dan jatuh cinta lagi jimin sadar itu adalah sebuah kesalahan seharusnya ia mengatakan padamu dari awal. Saat bertemu denganmu nanti ia akan mengungkapkan semuanya. Dia tidak peduli kau akan bertahan atau pergi meninggalkan jimin intinya dia ingin mengungkapkan semuanya dan mengatakan bahwa betapa berharganya dirimu untuk hidupnya. Seharusnya dia bahagia telah memilikimu dan kamulah yang telah melahirkan malaikat kecil untuknya tapi karena mata batinya telah tertutup jimin tidak menyadarinya.

Pergerakan kaki jimin tiba-tiba melambat saat melihat jiwon menangis di pelukan hyungnya. Sudah sangat lama jimin tidak bertemu dengan buah hatinya ia mengutuk dirinya sendiri telah menelantarkan jiwon dan tidak memberikan anak laki-lakinya kasih sayang yang cukup.

"Kau sampai" jin menoleh melihat dongsengnya yang berjarak tak jauh.

"Dimana yn hyung bagaimana keadaanya sekarang" Sebelum membalas pertanyaan dari jimin anak laki-laki yang berada dipelukanya memekik kencang. Jin hanya tersenyum

"Dia baik-baik saja jangan khawatir"

"Papaaaa"

sadar akan kedatangan sang ayah yang sangat dia rindukan jiwon memekik kencang dan turun dari gendongan kim seok jin dan berlarian memeluk ayahnya. Jimin tersenyum lebar dan dengan tidak berat hati dia merentangkan tanganya untuk sang anak.

"Papa Jiwon rindu papa" sebenci-bencinya jiwon kepada ayahnya naluri anak tidak akan melupakan orang tuanya.

"Nde, maafkan papa nak" jimin mengelus surai hitam anaknya dengan pelan. Jimin merasa sangat bersalah. Perlahan air matanya menetes.

"Papa uljima" dengan perlahan jari-jari mungil itu mengusap pipi ayahnya. Jimin hanya menggelengkan kepalanya dan meraik tangan mungil itu..

"Maafkan papa nak,jiwon mau maafin papa kan?" 

"Nde"  jiwon mengangguk pertanda setuju dengan permintaan maaf sang ayah. Anak mana yang akan tahan berlama-lama membenci ayahnya.

"Jinjayo,kalo begitu cium papa"  jimin menunjuk pipi kirinya jiwon mendekat dan "chhhuuuuuu" medaratkan ciuman pada pipi sang ayah yang tidak jauh berbeda dari pipinya. Jiwon berpindah memeluk leher jimin senyum tidak berhenti tercetak pada wajahnya dia lupa dengan keadaan ibunya sekarang.

"Siapa wali dari nyoya yn?" seorang dokter keluar dari kamarmu dan menghentikan aktifitas anak dan ayah yang lama berpisah.
























Park Jimin X You || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang