21. Surat

1.9K 272 19
                                    


London?

Bagian depan surat hanya tertera tulisan alamat pengirim surat itu.

Tak ada nama pengirim sama sekali.

Tapi tulisan tangan itu sangat Mingyu kenal.

Mingyu benar-benar mengenal tulisan tangan itu.

Seketika itu Mingyu langsung kembali ke kamarnya, melepar tasnya entah kemana.

Fokusnya saat ini adalah pada surat yang dipegangnya.

Apakah alamat pengirimnya itu salah?

London? London!?

Dengan takut, cemas, gugup Mingyu membuka surat itu.

Tangannya gemetar saat mengeluarkan secarik kertas dari dalam amplop coklat itu.

Mingyu mengambil napas panjang dan mengeluarkannya perlahan.

Mingyu mencoba menenangkan dirinya.

Banyak kemungkinan yang bisa terjadi.

Mungkin saja apa yang dia pikirkan saat ini, tidak terjadi.

Mingyu duduk di ujung tempat tidurnya seraya menggenggam secarik kertas putih yang dilipat.

Mingyu membuka surat itu.

Perasaannya seketika hancur saat membaca nama pengirim surat tersebut.

Dari : Jeon Won Woo

Sejenak Mingyu memejamkan matanya, mencoba menenangkan dirinya.

Kemungkinan yang paling tidak dia inginkan dan bahkan paling Mingyu takutkan, ternyata itu yang terjadi.

Gue tahu hal pertama yang harus gue sampaikan adalah permintaan maaf.

Maafin gue untuk semuanya.

Maafin gue yang berkali-kali nolak telpon dan cuekin puluhan pesan dari lo.

Maafin gue yang gak bisa datang Sabtu itu.

Maafin gue yang bikin lo khawatir.

Dan gue bener-bener minta maaf karena pergi tanpa sempat ngomong bahkan pamitan sama lo.

Meski sudah berusaha tenang, mata Mingyu mulai berkaca-kaca.

Lo udah baca alamat pengirim surat ini kan?

Artinya pertanyaan mengenai keberadaan gue udah terjawab kan?

Gue ada di London sekarang.

Perasaan Mingyu saat ini sangat campur aduk.

Bahkan Mingyu tak yakin apa yang dia rasakan saat ini.

Gue tahu gue harus ngasih lo penjelasan tentang ini.

Yaiyalah lo harus kasih penjelasan ke gue! Tiba-tiba lo ngirim surat dari London, lo sialan!

Sebenernya ini bukan keputusan yang mendadak buat gue.

Gue di sini karena dapet beasiswa untuk kuliah di sini di salah satu kampus impian gue.

Sekedar untuk lo tahu, dari awal tujuan kuliah gue bukan di kampus yang dulu.

Impian gue adalah bisa nerusin kuliah di luar negeri.

Dan gue udah sempat apply ke beberapa kampus, tapi kenyataan pahit yang gue terima.

Gue juga sekarang lagi ngadepin kenyataan pahit!!

Annoying Senior! [MEANIE COUPLE]Where stories live. Discover now