.two.

6.2K 916 5
                                    

"Taehyung-ah, kau dipanggil Sajangnim ke kantornya." Suara seorang lelaki yang Taehyung sudah hapal benar pemilik suaranya. Siapa lagi yang menghuni ruangan kerja di bagian keuangan selain Taehyung dan Jimin-yang berkata barusan.

Taehyung mengalihkan tatapannya dari laporan yang sedang ia ketik, melirik Jimin yang membanting tubuhnya pada kursi kerjanya. Jimin mengembuskan napas keras-keras. Ia sedang kesal karena laporannya ditolak mentah-mentah.

Oh ya, tadi Jimin menyuruh Taehyung untuk apa? Menemui Sajangnim? Pak Direktur?

"Ada apa?" tanya Taehyung.

"Entahlah." Jimin menangkat bahu. Ia menyalakan laptopnya sembari mengetuk-ngetukkan jemarinya, menunggu starting window berjalan.

Taehyung mengembuskan napas panjang, lalu men-sleep laptopnya. Ia melangkahkan kaki menuju ruangan Direktur.

Setelah sampai di depan pintu ruangan Pak Direktur-sebut saja Jeon-sajangnim, itu panggilannya-Taehyung menghela napas. Ia merapikan blazernya lalu mengetuk pintu beberapa kali.

Tak ada jawaban. Seperti biasa.

Taehyung memutar pegangan pintu, lalu masuk ke dalam ruangannya. Jeon Jungkook sedang menatap layar laptop di hadapannya dengan tatapan serius.

"Maaf mengganggu, Sajangnim. Ada yang bisa saya bantu?"

Pria berkemeja biru muda itu mengalihkan tatapannya pada Taehyung. Beberapa detik kedua manik bersibobrok, namun secepat mungkin Taehyung mengalihkan pandangannya dengan menundukkan kepala.

Jungkook berdehem, lalu berkata. "Selesaikan laporan keuangan perusahaan selama seminggu ini sekarang juga. Paling lambat sore sudah selesai."

Bola mata Taehyung sedikit melebar. Pandangannya teralih pada Jungkook, menatap dengan tatapan tak percaya. Taehyung hendak memprotes, namun lidahnya kelu. Tak ada gunanya memprotes pekerjaan yang memang seharusnya menjadi tanggung jawabnya. Tapi tetap saja itu terlalu mendadak.

"Baiklah. Ada hal lain lagi?"

"Kembali ke mejamu."

Taehyung mengangguk, lalu membungkukkan badannya, pamit. Ia berjalan keluar dari ruangannya diiringi decakan sebal. Jeon Jungkook berkali-kali bertindak seenaknya memberi tugas dengan deadline yang singkat seperti itu.

Sebuah simpulan tentang pria yang menjabat sebagai direkturnya itu tiba-tiba melintas di kepalanya.

Jeon Jungkook, Direktur dingin yang seenaknya memberikan perintah.

Secret Sender [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang