Happy Reading guys^^
•••
Suzy Pov
Aku tidak tau apa yang harus dilakukan terhadap Sehun, tapi kumohon Tuhan selamatkan dia-batinku
Sehun dibawa ke rumah sakit terdekat, ia dikawal oleh hampir seluruh senior yang mengenalnya. Tentu banyak doa yang ditujukan padanya
Hari sudah malam, aku masih setia menunggu kabar tentang Sehun dari senior Thunder
"Ah.. akhirnya senior mengabariku.."gumamku
Line
20.00Thunder: Suzy. Sehun divonis koma oleh dokter, berdoa aja jgn trlalu khawatir
Aku: hm baiklah senior, terimakasih untuk kabarnyaRead by 20.30
Aku berjalan pulang sendirian dari kampus, meski Kim Bum mengajakku pulang bersama. Rasanya aku hanya ingin sendiri untuk sekarang
Pikiranku sangat kacau, kepalaku terasa berat
"Sehun ah, tolong jangan buat aku diposisi yang menyulitkan.. Cepatlah sadar Sehun ah"gumamku sambil berjalan
Bukankah ini terlalu cepat? Kenapa rumahku tiba-tiba muncul dihadapanku
Yah.. Aku membuka gerbang rumahku, berjalan kearah pintu masuk utama dan mendapati sosok ibu yang sedang menunggu anaknya pulang
"Ibuu, aku sangat merindukan ibu" aku menangis saat ibu memelukku dengan erat
"Kenapa? Ada apa nak.. Ceritalah" ucapnya sambil mengusap airmata dipipiku
"Orang yang kucintai, dia sedang dalam keadaan koma.. Ibu bagaimana? Apa yang harus kulakukan" tangisku memuncak
"Aigoo.. Sehun? Doakan saja dia nak karna nyawa seseorang tergantung Tuhan.. Kamu cukup doakan ia" tenang ibuku
"Setiap detik bahkan ibuu, aku selalu memohon kepada Tuhan agar ia menyelamatkannya"
"Hmm.. Bagus nak teruslah berdoa, semakin kamu banyak berdoa maka Tuhan akan mendengarmu. Sebaiknya sekarang kamu tidur sudah larut malam, dan biarkan nanti pagi akan menjadi pagi yang indah" tutur ibuku
Cup
Aku mencium pipi ibuku
"Selamat malam ya ibu, semoga ibu mimpi indah" ucapku menatap kedua mata indah ibuku
Satu persatu kunaiki anak tangga yang jumlahnya hampir 20 anak tangga, satu-satu yang kunaiki dan satu-satu kenangan laluku bersama Sehun terekam ulang dalam kepalaku
Tubuhku lemas, hatiku merasakan sakit
Akalku memang tidak ingin berada dekat Sehun tapi hatiku yang menuntun gerakku agar terus dekat dengan Sehun. Dan entah kenapa aku tidak ingin kehilangannya
Brugg
Aku menghempaskan tubuhku dengan kasar lalu menatap seisi kamarku yang masih banyak ditempeli foto dinding yaitu foto kebersamaanku dengan Sehun saat di Bali
Airmataku tidak terbendung untuk disimpan didalam kantung mataku, akhirnya jatuh mengalir tanpa henti
Rengekanku sangat keras dan mataku menjadi besar kemerahan
Kemudian tertutup
__
Pagi menjelang
Kalender menunjuk tanggal 1 juli 2018
"Aigoo rasanya semalam aku bermimpi sangat buruk, sampai ada airmata dipipiku ini. Apa air ini air bocor rumahku?" gumamku
Tidak lama lamunanku pudar karna mendengar teriakan dari ibuku bahwa sarapan sudah siap
Dengan lekas, aku membersihkan tubuhku yang bau ini
10 menit kemudian, aku siap untuk sarapan bukan untuk kuliah
"Hahaha lucu sekali Suzy"celotehku
"Ibuu aku akan menghampirimu dan menyantap sarapan yang sudah ibu buat, tunggu sebentar lagi ya ibu" riangku
Gadgetku tiba-tiba berdering
Senior Thunder memanggil...
Aku menekan tombol hijau untuk menjawabnya
"Ya senior, ada apa.. Pagi-pagi sudah menelponku?" tanyaku
"Suzy, Sehun sadar.. Dia terus memanggilmu sebaiknya cepat kesini" panik Thunder
Aku reflek menyimpan teleponku tanpa mematikan sambungan telepon dari senior Thunder dan berlari menuruni tangga
"Ibu, maaf.. Sehun sudah sadar setelah 6bulan ini.. Maaf ya ibu aku tidak sarapan nanti aku akan makan malam dengan ibuu" ricuhku mencium tangan ibuku
Bus dimana bus, kenapa lama sekali-batin suzy
40 menit kemudian
Aku sampai dirumah sakit Lindenhop, gawat rumah sakitnya terlalu luas. Bagaimana aku bisa menemukan ruangan Oh Sehun
10 menit aku berkeliling dengan berlari
"Itu senior Thunder dan juga senior Irene" gumam kecilku
"Annyeong, senior.. Sudah lama tidak berjumpa" sapaku ramah
"Ah Suzy, lama tidak bertemu.. " jawab Thunder
"Suzy, lo makin cantik" sindir Irene.
"Senior terlihat kurusan dan kak Irene juga terlihat semakin cantik" ucapku melihat kearah ruangan Sehun
"Tidak usah banyak basa-basi Suzy, kalau khawatir dengan Sehun.. Masuklah" ucap Thunder
Aku mengangguk tapi terlihat jelas bahwa Irene tidak menyukainya jika aku masuk ke ruangan Sehun
Hal pertama saat aku menginjakan kakiku diruang inap Sehun, hatiku berdegup kencang. Entah karna aku takut Sehun akan tidak mengenaliku, ia kan kehilangan ingatannya selama 1 tahun ke belakang dan pasti saat ia meninggalkanku itulah akhir dari memori dikepalanya
Tapi kenyataan terbalik
"Bae.. Cepatlah, aku merindukanmu"
"Do you miss me?" Sehun menatapku dengan tatapan sedih
"Umm.. Aku juga me..rindu..kanmu Sehun ah" gagapku
Sehun menarik lenganku untuk jatuh kedalam pelukannya dan masih terasa hangat
"Sehun.. Kamu masih sakit jika menyentuhku mungkin aku akan tertular" ucapku ragu melepas pelukannya
"Benar juga bae, maaf ya.. Aku senang kamu menjengukku karna saat aku sadar ada 2 orang yang tidak aku kenali. Tapi mereka berbicara seolah aku ini sangat dekat dengan mereka, aku takut bae" jelas Sehun
Dia terlihat seperti anak kecil yang menjengkelkan setelah koma beberapa bulan-batinku
Apa aku harus berpura-pura juga kembali saat masa itu, bagaimana dengan Kim Bum-batinku
Tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/106850191-288-k546428.jpg)