Chapter 7

1.8K 186 6
                                    

AnHa_AS
.
.
.
S.O
.
.
.

Di sebuah kamar yang luas dengan prabotan yang lumayan mewah. Namun, kamar itu dibiarkan gelap. Gorden dibiarkan menutupi Cahaya mentari agar tidak menyusup di ruangan itu.

"Hmmm~~ sampai kapan aku terkurung di Istana ini. Disaat orang lain bertebaran di kota Seoul, aku malah tergeletak di atas queen size ini?!. Baekhyun yang menyedihkan"

$$$
.
ⓢ∵ⓞ


Baekhyun terlalu hanyut akan kegembiraan. Senyuman indah terus mengiringi langkah kecilnya. Ia menarik tangan Chanyeol sambil berlari menelusuri wahana yang terdapat disana. Namun, satu hal yang terlintas diotaknya.

"eomma" lirihnya. Ia beralih melihat Chanyeol.

"Bisakah kita pulang?" lanjutnya.

"B-bisa" Chanyeol tertegun akan permintaan tiba-tiba dari Baekhyun.

Chanyeol mengedarkan pandangannya. Mencari keberadaan Yoora yang sejak tadi menghilang tanpa jejak. "Ada dimana dia" gumamnya.

Puk

"Aaaa" pekiknya Tak tertahankan. Disaat ia berbalik wajah Yoora-lah yang pertama dilihatnya.

"Yak, kenapa nuuna sering sekali membuatku jantungan?"

"Ada masalah apa ini?" tanya Yoora yang tidak memperdulikan pertanyaan adiknya.

Chanyeol menghirup nafas dalam-dalam. "Baekhyun, mau pulang. Dia khawatir akan eommanya"

Chanyeol menatap Baekhyun yang terlihat cemas "Baekkie, maafkan aku yah. Lain kali aku akan izin dulu jika ingin mengajakmu"

"Baiklah"

Flash Back

Seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dari umurnya. Ia berjalan dengan beberapa belanjaan di  kedua tangannya. "Sepertinya aku terlalu lama pergi" ucapnya. Sedikit mempercepat langkah.

Senyumnya tiba-tiba memudar dikala tidak melihat keberadaan sang anak. Ia berusaha tenang dan memilih mencari anaknya.

Sebutlah ia ibu sejati. Tak perlu membuang waktu lama untuk mencari anaknya. Karena dia tahu betul tempat yang selalu di datangi anaknya. Meski tidak keluar dari zona taman.

Ia kembali tersenyum saat melihat punggung seorang gadis ditengah-tengah cantiknya bunga yang bermekaran lagi cerah akan warna.

Menyerngit bingung. Seorang pemuda dengan stelan jas mendekat kearah anaknya. "Baek-" mau tidak mau ia harus ikut mendekat. Alangkah terkejutnya lagi disaat pemuda itu menarik anaknya. Terlebih ketika pemuda itu mengiring Baekhyun agar masuk kedalam mobil.

Ia ingin sekali menghampiri anaknya. Tapi ia urungkan niat awalnya itu. Senyuman adalah hal yang membuatnya bungkam. Ini kali pertama, ia melihat anaknya -Baekhyun tersenyum bukan karena dia melainkan pemuda itu.

Terlihat seperti menahan tangis. "Pergilah. Mungkin sudah saatnya eomma berbagi. Maafkan eomma yang selama ini menahanmu dan tidak pernah mengajakmu ke tempat yang indah. Eomma tidak ingin membuatmu lelah dan Eomma juga takut kehilangan untuk yang ketiga kalinya"

.
.
.

Jika kalian pernah menonton film horor dengan rumah yang minim akan penerangan. Maka seperti itulah kondisi rumah megah ini. Siluet seorang perempuan yang berjalan sambil membungkukkan badan dengan lemas. Bayangannya terpantul di dinding yang sejatinya berwarna putih namun terhalang akan cahaya "Ajumma" ucapnya parau.

Select One [ChanBaek GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang