Chapter 18 (door of completion)

921 103 6
                                    

AnHa_AS
.
.
.
S.O
.
.
.
❌Warning❌
.
.
.
🔥TYPO🔥
.
.
.

Sejak kepergian Junmyeon, Chanyeol masih setia duduk dikursi empuk di ruangan khusus kepala defisi bedah toraks.

Chanyeol melirik jam dinding yang tertempel indah disudut ruangan, tepat dihadapannya. Ia tersenyum, matanya bergulir pada arloji dipergelangan tangannya sendiri. "Aku sudah menduga hal ini. Hyung sengaja menyetel jamnya sendiri. Berbeda 30 menit lebih cepat dari waktu yang sebenarnya, dan aku yakin waktu diarlojinya dua kali lebih cepat dari waktu yang sebenarnya" Pikir Chanyeol.

Ini salah satu trik dokter muda Junmyeon dalam menjaga waktunya sendiri. Dan, Chanyeol sangat tahu bagaimana karakter hyungnya sendiri yang pandai mengatur waktu.

" satu jam berlalu, Pasti ada masalah dengan pasien rawat jalannya. aku bahkan tidak tahu bahwa kepala bedah toraks memiliki pasien rawat jalan. Profesi yang Hyung geluti sangat luar biasa" Ia menggerakkan kursi beroda tiga itu. Meneliti setiap sudut ruangan.

Ruangan persegi dilapisi cat kream. Beberapa prabotan seperti meja inti berbahan jati, lemari kecil yang disediakan untuk menyimpan pakaian dikala pemilik ruangan disibukan oleh operasi mendadak.

Chanyeol bangkit dari duduknya, ia mulai tertarik dengan benda yang berada di meja Hyungnya. Chanyeol tak pernah sepenasaran seperti ini, sebelumnya. Seakan tumpukan kertas itu yang menarik dirinya untuk untuk ia lihat bahkan dibaca. Tangannya menyentuh tumpukan kertas yang sebelumnya menyita netra Junmyeon. Ia ingin membalik kertas yang ternyata sengaja dibalik.

~CKLEK~ derit suara pintu terbuka

Chanyeol mengalihkan fokusnya dengan satu tangan yang memegang lembaran, "O! Jongdae, hyung" sapanya. Dengan rasa berat hati, ia membatalkan niat awal untuk berinteraksi lebih jauh dengan tumpukan kertas itu, dan memilih mendekati Jongdae.

Jongdae Nampak terkejut mendapati keberadaan adik dari teman seperjuangannya. " Kau?! Dimana Junmyeon?" tanyanya yang tidak melihat keberadaan pemilik ruangan.

" Junmyeon hyung sedang keluar"

"Dia tidak mengatakan kemana ia pergi?" kali ini terkesan harap-harap cemas.

.

.

.

"Oppa, apakah aku sedang bermimpi?" Tanya Kyungsoo. Sekelebat kejadian yang masih segar kembali teringat.

Jongin yang lagi focus menyetir, sesekali berbalik untuk melihat ekspresi Kyungsoo yang Nampak Syok " Kau tak bermimpi. Semuanya nyata"

"Dia Baekhyun, kan?"

Jongin mengangguk " Bukankah ibunya sendiri memanggil dia dengan nama Baekhyun? Berarti dia adalah Baekhyun" ucapnya dengan pikiran rasional.

"Aapi ini sedikit aneh"

"Aku juga merasa seperti itu. Tapi, ini bukanlah urusan kita"

Kyungsoo sedikit mengubah posisinya duduknya menjadi menyerong kearah jongin yang menyetir "Aku bisa melihat kesakitan luar biasa yang dia tahan entah sejak kapan. Jika oppa melihatnya sejak awal, Oppa pasti akan menangis. Apakah ia memiliki penyakit?"

"hmmm~~ Oppa tidak tahu dia memiliki hal seperti itu atau tidak. Tapi, jika dilihat-lihat sepertinya iya"

"di malam oppa dance dengan Baekhyun, apakah dia terlihat lemah?"

Jongin berpikir sejenak berusaha mengenbalikan memori beberapa bulan yang lalu. Ia menggeleng, lagi " tidak, aku tidak terlalu memperhatikannya saat itu. Tapi, aku akui powernya sangat bagus. Entahlah, mungkin ini hanya pemikiranku. Sepertinya mereka adalah dua orang yang berbeda"

Select One [ChanBaek GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang