Chap 2

316 7 2
                                    

"kak Nadia, Ayo cepet! lama banget sih! kakak udah janji mau traktir Bunga!" seorang gadis 22 tahunan menarik narik pundak kakak perempuannya yang sedang sibuk dengan tugas makul yang ada di monitor laptopnya. sang kakak hanya menjawabinya dengan jawaban 'iya' dan 'sebentar' tapi tubuhnya tetap tidak bangkit sedikitpun dari duduknya untuk segera menuruti permintaan adiknya. "kakak, ayo cepetan!"

"bentar Bunga, kakak lagi sibuk sama tugas nih!" jari jari gadis bernama Nadia itu terus berusaha menekan dengan benar tombol tombol keyboardnya karena lengan dan pundaknya yang terus saja ditarik tarik oleh adiknya. "iih! tugas mulu! lagian kan tugasnya bisa dikerjain nanti!" tidak mau kalah dengan alasan kakaknya, dia juga terus menjawabi alasan kakaknya agar kakaknya terus terpojokkan oleh jawabannya dan mau ikut bersamanya.

seberapa keraspun Bunga berusaha untuk mengajaknya, tetap saja kakaknya masih menyibukkan dirinya pada tugas kuliahnya. bukan berarti dia tidak mau mentraktir adiknya ini, tapi melainkan saat ini dia benar benar sibuk dan harus menyelesaikan tugasnya hari juga. "kak Nadia, cepetan dong!"

"tugas kakak yang ini mendadak, bunga. dan harus diselesaikan hari ini juga" tangannya terus saja membolak balik buku tebal yang ada di samping laptopnya, dia hanya sekedar menjawab tanpa sedikitpun menolehkan kepala pada adiknya yang berada di belakang. kedua bola matanya hanya terfokus pada laptop dan buku tebalnya, karena tugasnya yang kali ini benar benar penting dan harus segera dikirimkan hari ini juga pada dosen pembimbingnya. "kamu main sama game kamu dulu sana gih, kakak lagi sibuk banget nih, nanti pasti kakak beliin kok"
Bunga hanya bisa memasang wajah cemberut nan kesal dengan deru nafasnya yang terasa sedikit memanas. "iih! pokoknya cepetan! nanti keburu stock Kimono-nya habis dibeli orang!!" Bunga menghentak hentakkan kakinya dan kembali menarik narik kedua pundak Nadia dari belakang, tapi tetap saja Nadia masih mengabaikannya dan lebih memilih fokus pada tugasnya. "stock importnya cuma dikit, kak Nadia!"

"stocknya gak bakal habis kok, paling paling cuma sisa Kimono yang jelek aja" meski malas dan dengan tubuhnya yang terus ditarik tarik, Nadia masih terus saja berusaha menjawab setiap rengekan dari Bunga. meski mengesalkan dan cerewet, tetap saja Nadia sangat menyangi adiknya ini. "kalo stocknya udah habis, ya berarti itu bukan keberuntungan kamu" kedua pundak Nadia bergidik malas.

"iih! kak Nadia nyebelin!!" Bunga memukul mukul pelan nan kesal punggung Nadia, sedang Nadia hanya terkikik menanggapi ucapannya sendiri. "lagian bulan depan kamu kan bisa pergi ke Jepang dan beli Kimono disana"

"kalo ke Jepang masih lama! pokoknya kita harus ke mall sekarang! gak ada alasan!"

"iya, iya bentar, setengah jam lagi pasti udah selesai" tangan kanan Nadia terkibaskan disamping kepala dengan kembali terkikik menertawai kekesalan adiknya.
"nggak mau! Bunga maunya sekarang!" Bunga berpindah ke depan dan mencoba menyingkirkan laptop yang terus dipelototi oleh kakaknya itu.

"iih! bentaran!" Nadia kembali menyahut laptopnya. "kalo gitu, pergi aja sendiri sana!"

"beneran nih!? kalo gitu dompetnya mana?" dengan wajah sumringahnya Bunga mengulurkan tangan kananya hendak meminta dompet dari Nadia.
sudut mata Nadia berkedut memperhatikan wajah Bunga yang tiba tiba girang dengan tangannya yang terulur menagih dompet padanya. pak! "nggak! enak aja minta dompet, bisa bisa kamu kuras abis isi credit card kakak!" Nadia memukul telapak tangan Bunga dan mendengus kesal padanya.

begitupun dengan Bunga, dia juga balas mendengus kesal pada Nadia. sedang tangan kirinya dia gunakan mengelus pelan tangan kanannya yang tadi dipukul cukup keras oleh sang kakak. "pelit!!" Bunga memajukan wajahnya dan menjulurkan lidahnya.

Nadia membuang mukannya ke samping sekilas dan kembali menyibukkan dirinya pada tugas dan buku tebalnya. "lagian ini uang uang kakak! jadi terserah kakak dong!" satu tangan Nadia berpindah menunpuh dan menyangga dagunya sendiri. "kakak kan udah janji mau traktir Bunga!"

Sedetak Jantung Terakhir UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang