Plug and Play

419 75 0
                                    

.

Dari Burger King, empat sekawan yang jelas tidak saling berkawan itu pindah ke game center yang berada di pusat kota. Tentu saja perpindahan tempat itu dipimpin oleh Nao dan kembali disponsori oleh Jun. 

Hayashi kadang-kadang kasihan dengan Jun.

Tetapi, di luar dugaan, acara main berempat ini cukup lancar. Entah bagaimana caranya, tetapi Nao bisa juga membangkitkan semangat bermain. Mereka mencoba pistol-pistolan, basket, racing dan fighting game. Jun yang tadinya ogah-ogahan malah terbawa suasana, dan sekarang sedang bermain game fighting bersama Nao dan para gamer setempat. Hasil pertarungan mereka ditayangkan dalam layar besar. 

"Curang, curang!" Jun berteriak keras saat jagoannya diremukkan lawan dengan bantingan. 

Hayashi hanya membetulkan letak kacamatanya sambil sweatdropped. Kenapa Jun malah jadi keasikan, sih?

Di sebelah Hayashi, Omi terlihat menatapi layar permainan. Si pemuda berkacamata menyadarinya. Pipi Omi sedikit bersemu seperti terpesona. Hayashi tahu kalau mahasiswa jurusan musik ini jarang pergi ke game center. 

"Kau tidak bermain, Yamada-san?"

Omi tersentak, lalu menggeleng. "Tidak, a-aku tidak jago bermain yang brutal begitu."

"Kalau racing? Di situ ada permainan motorbike."

"Aku tidak bisa naik sepeda! Tadi saja aku kalah terus, kan..."

Hayashi menggaruk tengkuk, tahu betul bahwa Omi menolak karena sungkan. Ia lalu mendapat ide. 

"Kalau rhythm game, bagaimana? Kamu kan mahasiswa musik."

.


Cohabitation Revolution [bxb flashfic]Место, где живут истории. Откройте их для себя