2

16 0 0
                                    

" Assalammualaikum....."aku mengucap salam begitu pintu rumah di buka oleh ibu

" Waalaikumsalam...." Nampak ibu membuka pintu

" Baru pulang yan? Tumben sampek sore?" Tanya ibu yang ku balas dengan anggukan lesu

" iya bu tadi banyak laporan ryan yang tidak terkoreksi bulan kemarin, terpaksa tadi sekalian di benahi" jawabku sambil memandang wajah ibu. Perlahan aku duduk di meja makan sambil melihat beliau memasak dan memikirkan pertemuanku tadi dengan pak angga yang hadir kembali dalam kehidupanku setelah 2 tahun aku berusaha melupakannya dengan ibu kembali ke rumah keluarga ibu yang ada di Jogja ini.

" Ada apa yan, kok kayaknya banyak pikiran?" beliau seakan tahu apa yang aku pikirkan, ku hela nafas perlahan sebelum berucap lirih

" Bos baru ryan dari Jakarta Mas Angga bu"kulihat ibu terdiam dari aktifitasnya mengaduk sayur

" Nak Angga??"

"iya bu"jawabku lirih, ku lihat ibu menghela nafas pelan, meletakkan sayur yang telah matang dan ikut duduk di depanku dan menggenggam tanganku lembut

" Udah 2 tahun lebih yan.....apakah kamu akan terus berusaha lari dari nak Angga?"Tanya ibu pelan

Aku hanya bisa menghela nafas dan memandang ibu, rasa sakit yang pernah di torehkan lelaki itu masih terasa hingga saat ini. Bagaimana aku dijadikan pelampiasan karena kehilangan adik satu-satunya walaupun keluarga kami terutama ibu juga kehilangan putra satu-satunya.

Rangga Wicaksono kakak laki-laki dari perempuan yang di cintai kakak lelakiku, karena kesalahan kakak mbak Rena kekasih kakakku mengalami pemerkosaan yang menyebabkan mbak rena depresi dan akhirnya meninggal karena perdarahan setelah melahirkan hasil dari perkosaan tersebut beserta bayinya, kakakku yang merasa bersalah menghabiskan waktunya dengan mabuk-mabukkan akhirnya ikut meninggal selang 3 bulan setelah mbak rena meninggal karena kecelakaan. Mas angga yang merasa itu semua kesalahan kakakku meminta aku untuk membayar apa yang telah terjadi pada adiknya dengan menikah dengannya sebagai pengganti adik perempuannya, sehingga ibunya ada pengganti mbak rena yang sudah meninggal. Pernikahan siri kami selama 1 tahun itu bagai di neraka untukku dan puncaknya ketika aku mengalami keguguran setelah itu aku memutuskan untuk pergi bersama ibu kembali ke tanah kelahiran ibu.

" Ryan gak tau bu....." jawabku lirih, masih melekat dalam ingatanku bagaimana mas angga memperlakukanku, setiap hari aku harus melihatnya membawa wanita yang berbeda ke dalam rumah kami, bagaimana aku harus berhenti kuliah karena aku diharuskan hanya di rumah dan melayaninya. Semua kupendam bahkan pada malam dia meminta haknya sebagai suami dengan kasar dan tanpa perasaan, semua rasa marah yang ia pendam terhadap kakak dia lampiaskan padaku. Setelah keguguran itu aku tidak bisa lagi menahannya dan menceritakan semuanya kepada ibu, memohon pada beliau agar bisa pergi jauh darinya dan memulai hidup baru sebagai ryani yang ceria dan berusaha untuk mandiri.

*

" Pagiii rryyaann....." teriakan Sisi menyambutku dilobby depan yang balas dengan cengiran lebar.

" pagi-pagi udah semangat 45 hehehe..."ejekku dan sukses mendapat jitakan dari sisi

" Selamat pagi..."suara berat menyapa kami

" Pagi pak Angga.." suara sisi menyahut sapaan pak angga,aku hanya diam dan menundukkan kepalaku

Ting, suara lift yang terbuka membuat kami tergesa masuk ke dalam, segera aku mengambil barisan belakang lift sambil menyandarkan bahu dan kurasakan seseorang berdiri disampingku dan berkata lirih

" pagi ryan...", " pagi pak angga" balasku singkat dan berpura-pura mengecek hp yang ada di genggamanku, ku dengar suara kekehan pelan

" ini di lift yan,sinyalnya akan sulit" ucapnya sambil menaikkan alisnya, demi tuhan kenapasetelah 2 tahun tidak bersamanya dia semakin tampan dan berkarisma rutukkukesal mengingat pesona pak Angga yang masih melekat dalam ingatanku meskipun hatiku pernah dilukainya dengan dalam. Aku hanya bisa menghela nafas panjang dan mendapat tatapan tajam dari manik matanya yang berwarna abu-abu lembut.

Ting

Lift terbuka dan kami segera keluar, kurasakan tanganku ditahan pak Angga dan ia berkata pelan ditelingaku

" nanti aku akan mengantarmu pulang ryan...jangan membantah" kata lirih yang hanya kubalas dengan anggukan pelan walaupun dengan hati medongkol mengingat kembali sifatnya yang arogan dan keras kepala.

Tbc

Kesempatan KeduaМесто, где живут истории. Откройте их для себя