4

18 0 0
                                    

Beberapa hari ini kulalui dalam keadaan bingung dengan perasaanku sendiri kepada pak Angga. Kupanggil demikian ketika kami berada dikantor. Sudah 2 minggu ini ia mengantar jemputku, walaupun aku tetap ngotot dilakukan secara diam-diam. Kami akan datang lebih awal dan pulang paling larut, pak Angga masih mau menuruti semua keinginanku kecuali tadi pagi ketika kami dalam perjalanan ke kantor ia mengatakan ingin meningkatkan hubungan kami yang masih tidak kumengerti jalan pikirannya. Pembicaraan kami tadi pagi kembali hadir dalam ingatanku.

" Aku ingin hubungan kita diresmikan ryan.."ucapnya tegas ketika kami berhenti di lampu merah.

" Apa maksud mas Angga?"tanyaku bingung, kulihat ia kembali beralih melihat jalan karena lampu sudah menyala hijau

" Aku ingin kita memperbaiki pernikahan kita kembali, kali ini secara resmi baik hukum dan agama" jawabnya lugas dan mampu membuatku terdiam

" Kita sudah berpisah selama 2 tahun yan, walau dihatiku aku selalu menganggapmu istriku...."

"Aku tidak tahu mas..."jawabku lirih

"Kali ini kita akan menjalaninya dengan baik yan..."

"Apa landasannya mas?"tanyaku, karena tetap dihati kecilku aku mempunyai prinsip ingin menghabiskan hari-hariku dengan orang yang memang mencintaiku, bukan karena kewajiban apalagi rasa bersalah. Kulihat mas Angga hanya terdiam, terasa ada yang menusuk hatiku ketikadia seakan tidak mampu memberi jawaban atas pertanyaanku.

"RRyyaannn...wooii.."teriak sisi didekat telingaku yang membuatku terbeliak kaget " setan lo Si.."jawabku sambil memukul lengannya

"Ngelamun aja, ada apa sih Yan..??""Hehehe...gak ada apa-apa.."jawabkku sambil pasang senyum manis yang hanya dibalas cibiran oleh Sisi.

"Eh tahu gak...katanya pak Angga mau menikah??"" Ehh..."sahutku kaget mendengar berita yang dia bawa " ....sok tahu kamu si..."

" Ehhhh ini anak gakpercaya, berita gue tuch selalu uptudate tau.."katanya sok-sokan yang membuatkuhanya bisa tertawa kecil.

"tadi pagi aku ketemu mbak-mbak gitu di lobby, nanya ruangan pak Angga dimana, katanya sudah janjian, waktu kutanya dari mana dia bilang WO gitu" jelas Sisi yang membuatku termangu.

" Emang cowok cakep itu gampang lakunya yay an..."lanjut sisi yang hanya bisa kubalas dengan diam.

" Ryannn bisa keruangan pak Angga.."tiba-tiba suara bu sari masuk keruanganku yang notabanenya adalah sekretaris Pak angga membuatku dan sisi saling memandang bingung

" Ada apa ya bu sari?"" Kayaknya mau Tanya laporan kamu yan..."jawab beliau sambil pergi ke arah pantry.

" Gih cepet sanatemuin bos, dari pada ntar ada apa-apa..."perintah sisi yang hanya ku balas dengan anggukan dan mulai menyiapkan copy laporan yang sempat kukumpulkan waktu meeting awal bulan.   

*

Perlahan kuketok pintu besar didepan ruangan pak Angga

"Masuk..."suara baritonnya mengalun dari dalam ruangan

" Pak Angga manggil saya??"tanyaku yang dijawab dengan anggukan dan isyarat agar aku mendekat dan duduk di sofa yang ada disamping meja besarnya.

Perlahan akumelangkah dan duduk dengan hati bertanya-tanya ada tujuan apa denganpemanggilan ini, kulihat pak angga bangkit dari kursi dan mulai melangkah kearahku dan mendaratkan badannya disalah satu sofa tak jauh dari aku duduksambil tetap memandangku intens.   

"Bunda sakit yan...."kata pak Angga membuka pembicaraan yang membuatku terperanjat, mengingat bunda pak Angga adalah salah satu orang yang dulu pernah menyokongku ketika aku melalui masa-masa suram bersama anaknya.

"sakit apa mas?"tanyaku lirih

" bunda sudah sakit-sakitan sejak kau meninggalkan kami 2 tahun yang lalu, beliau selalu menanyakanmu dan menyalahkan aku sebagai orang yang ikut andil menghilangnya dirimu.."jawabnya lirih

"aku akan kembali kejakarta sore nanti dan mempersiapkan pernikahan ulang kita secepatnya" yang berhasil membuatku melongo, ku lihat mas angga tertawa melihat raut wajahku kemudian dia meraih tanganku dan berucap lembut

"aku sudah menghubungi WO yang akan mempersiapkan segala kebutuhan kita, aku juga sudah menemui ibu untuk mendapatkan restunya, sekarang tinggal jawabanmu ryan..."

" Kau bertanya apa alasan yang mengharuskan kita bersama, aku hanya bisa mengatakan mari kita perbaiki bersama masa lalu kita, aku menyayangimu secara tulus dan tidak ada keterpaksaan sekarang"lanjutnya sambil tangannya tetap memegang tanganku, aku hanya terdiam tak kuasa mengendalikan degup jantungku yang bertalu kencang, perlahan kuangkat wajahku memandang seraut wajah teduh dan tampan yang ada dihadapanku. Kalau mau jujur tidak ada kurangnya dia, kecuali sifatnya dulu yang seakan tertutup dendam, tetapi 2 minggu ini yang kuterima kelembutan dan perhatiannya yang membuatku seakan tidak bisa berpaling dan menantikan masa depan kami yang lebih baik.

Kutatap manik matanya dan kulihat senyum tulus disana dan mampu membuat mukaku memerah dan yang mampu kulakukan hanya menganggukkan kepala perlahan yang membuat senyumnya semakin lebar dan reflek membawa tanganku kebibirnya dan menciumnya lembut yang semakin menyemburatkan warna merah kewajahku.

"Aku tak akanmensia-siakan kesempatan ini ryan...aku akan membuktikan bahwa kehidupan kitaakan lebih baik..."ujarnya pelan yang hanya mampu kubalas dengan anggukan pelanseraya memanjatkan doa semoga pilihanku semuanya ini tepat.   

Tbc

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 06, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kesempatan KeduaWhere stories live. Discover now