dua puluh lima

2.3K 293 10
                                    

Sehun buru buru masuk ke rumah untuk mengambil kunci mobilnya, tapi saat ia masuk kedalam kamar, ia melihat ponselnya menyala dengan beberapa miss call dari taeyong. Ia benar benar tak mengerti kenapa semuanya terjadi dengan tiba tiba.

Sehun mencoba menenangkan dirinya sejenak, ia pikir mungkin ada hal yang mendadak terjadi, dan joohyun tak bisa mengatakannya. Ya, mungkin seperti itu.

Joohyun tak mungkin meninggalkan ku, dia sudah mengetahui lukaku, mana mungkin dia menambahkan luka lagi.

Gumam sehun.

Tapi walaupun begitu, bagaimana mungkin ia pergi tanpa berpamitan padanya? Semuanya terasa sangat asing. Ini seperti sudah di rencanakan sejak lama.

Sehun mengambil kunci mobilnya dan memutuskan untuk pergi ke rumah joohyun, mungkin ia ada disana.

****

"appa, aku sudah disini"

Bisik joohyun pada ayahnya yang masih terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit

"maafkan aku karena tak memberitahu masalah ini lebih dulu. Aku terlalu bingung appa" lanjutnya

Diruangan itu tak ada siapapun, hanya ia dan ayahnya, semua orang bergantian shift untuk menjaga ayah joohyun, kakaknya menemani ibu untuk istirahat sebentar di paviliun rumah sakit.

"aku tak tahu harus bagaimana appa, aku tak seharusnya bingung seperti ini karena sudah pasti harus keluarga yang ku pilih terlebih dahulu. Tapi appa, aku terlanjur menyukai lelaki itu, apa aku salah jika aku terus mempertimbangkan lagi keputusanku untuk meninggalkannya?" lanjut joohyun sambil berlinangan air mata

"bangunlah appa, ku mohon. Bangunlah. Appa harus kuat, kita semua harus membuat perusahaan ini bangkit kembali, oppa sudah bekerja sama dengan orang itu untuk menyelesaikan masalah ini, polisi juga sudah mengetahui semuanya. Jadi bangunlah appa" joohyun terus menangisi ayahnya

"appa, hari ini aku menjadi seorang wanita. Hari ini aku benar benar merasakan berbagai macam perasaan. Hari ini harusnya aku memberitahumu kalau sebentar lagi appa akan menjadi seorang kakek. Aku mengandung anaknya, apa aku harus merasa senang atau sedih, aku juga tak tahu" joohyun kembali menutup seluruh wajahnya dengan kedua tangannya

"aku merasa sangat jahat, lelaki itu baru saja sembuh dari lukanya, dan sekarang aku kembali menusukkan pisau di bekas luka yang sama padanya. Apa aku masih bisa dimaafkan? Apa dia akan memaafkanku appa?" tangis joohyun.

"aku takut, apa yang harus ku lakukan dengan bayi ini? Bagaimana kalau aku tak bisa membesarkannya sendirian?" tangisnya lagi.

Joohyun menghapus air matanya, ia mendapat sebuah pesan masuk ke ponselnya.

Itu dari baekhyun, sepertinya ia baru membaca pesan yang dikirim joohyun tadi.

"tenanglah, sehun akan ku urus disini. Walaupun begitu, jangan lupa kabari aku tentang kabarmu, siapa tahu suatu saat aku bisa membantu kalian"

Jawab baekhyun dalam pesannya.

******

Sehun sampai di rumah joohyun, ia terus menerus menekan bell di pintunya tapi tak ada yang menjawab, kelihatannya rumah ini kosong. Ia menelepon joohyun tapi ia juga tak menjawab teleponnya, ia kembali masuk kedalam mobilnya sambil merenungi semua yang sedang terjadi, sampai ia memutuskan untuk pergi ke rumah orang tuanya, siapa tahu kedua orang tuanya tahu apa yang terjadi sekarang.

Sesampainya di rumah, sehun langsung masuk dan mencari kedua orang tuanya, tapi ia hanya menemukan ibunya yang sedang menangis tersedu sedu di dalam kamar sendirian.

Love Lesson - ✔HUNRENE | Complete✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang