Mazel

78 4 0
                                    

Publisher's Note: Ah, ini cerita romance fantasy yang lucu, dengan konflik persahabatan dan percintaan yang makin lama makin serius, hingga puncak yang makin menyedihkan. Ini salah satu cerita di Enigma yang paling menyayat hati, selain Cable Trouble dan Behind The Mask. Penulisnya sih gak mau tanggung jawab sepertinya. Oh ya, Mazel itu pokoknya cerita di mana seorang pemuda yang pacaran sama Golem, terus keterusan :')

Penulis: ASR

Illustrator: Animon & Ilira

***

"Pelajaran pertama kita di kelas Manipulasi Tanah Tingkat Dua adalah Pengendalian Golem." Jembalang Nikolas meraung-raung di hadapan para murid. Makhluk kerdil bermuka galak itu memandang berkeliling. "Kita akan menyusun bentuknya terlebih dahulu, kemudian menuliskan kata-kata pengaktif! Tapi ingat, kalian harus melakukannya dengan kesungguhan atau satu-satunya yang akan kalian terima hanyalah hukuman!"

Seluruh Pelajar jurusan Sihir di lapangan Akademi Enigma lantas bersorak, menyambut pelajaran mereka pada jenjang dua. Tempat itu dipenuhi suara riuh-rendah selama beberapa saat. Tanah sampai bergetar dibuatnya.

Akan tetapi, seorang anak laki-laki berusia tiga belas tahun bernama Mazel sama sekali tak menyumbang kegaduhan. Sebaliknya, ia justru tertunduk lesu. Ingin rasanya untuk menyingkir.

Undangan bersekolah di dunia lain awalnya terasa mengasyikkan. Itu membuktikan kau teramat istimewa dari sekian banyak manusia. Namun bagi Mazel, itu artinya berpisah dengan teman-teman dekatnya, juga pemandangan laut di belakang rumah. Tahun kedua pun tidak membuatnya terbiasa.

Selain itu, Mazel sudah mendengar dari murid-murid lain mengenai pendidikan keras, kegiatan yang kurang beragam, dan para lulusan yang menjadi penantang maut. Mulai dari membasmi iblis, sampai memburu para penjahat akademi yang berbahaya alias Drop-out.

Mazel terbiasa menjauhi konflik. Jangankan berselisih, ia bahkan takut melihat anjing.

"Bentuk Golem pertama kalian!" Suara Instruktur Nikolas kembali mengguncang lapangan. "Dan jangan berani membentuk yang macam-macam! Tunjukkan padaku yang terbaik!"

Bersamaan, semua orang mengambil posisi di depan tumpukan tanah liat dan batu yang telah disiapkan, tak terkecuali Mazel. Namun, ia melakukannya dengan setengah hati.

"Hei!"

Sentuhan di bahu mengejutkan Mazel. Ia berbalik, mendapati anak laki-laki berwajah pucat berjerawat dan mengenakan kacamata. Itu Chanan Raivah, sahabat Mazel sejak kecil dan untungnya turut terperangkap di Enigma. Mereka berdua sudah seperti bersaudara.

Mazel menyipitkan mata. "Ugh. Jenjang dua, alamat gagal," ia berbisik. "Tahun pertama itu karena mujur saja."

Chanan terkekeh. "Nikmati saja, Mazel. Apa pun akan indah jika kita tahu bagaimana cara menjalaninya," katanya setelah tawa mereda.

Mazel cepat-cepat menyela, "Aku baru sadar, kita cuma punya satu pilihan di tempat ini: patuh pada aturan, menempeli buku sepanjang hari!"

Chanan menggeleng. "Masuk Akademi tidak harus selalu mematuhi aturan, bukan?"

***

"Maksudnya apa?" tanya Mazel kepada Chanan sambil berjalan bersamanya di koridor seusai pelajaran. Ia sesekali menengok ketika ada yang menertawainya. Beberapa murid tampak masih belum bisa melupakan hukuman Instruktur Nikolas tadi.

Walaupun sering melihat Golem di dunianya, membuat makhluk itu dan mengendalikannya beda cerita. Berjam-jam memfokuskan pikiran, Mazel hanya bisa menggeser kumpulan lempung beberapa ibu jari. Itu membuatnya jengkel dan memutuskan untuk sengaja meninggalkan pelajaran, lalu tidur di asrama. Si jembalang tua malah menyeretnya ke lapangan dan terus mencecarnya di depan murid lain.

Enigma Project - Kumpulan Cerpen dan IlustrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang