12'th

9K 1.6K 165
                                    

Renjun masih menatap jeno yang juga tengah menatapnya. Hening hingga akhirnya jeno memalingkan wajahnya dan beranjak.

"Ayo pulang" ucapnya dan renjun buru buru ikut berdiri.

"Abaikan ucapanku tadi" ucap jeno lalu berjalan lebih dulu diikuti renjun dibelakangnya.

'Bagaimana aku bisa mengabaikannya' dan setelahnya renjun merutuki dirinya sendiri karena berfikir seperti itu.

Jeno hanya terdiam tak mengucapkan apapun. Kakinya berhenti melangkah diikuti renjun yang masih berada dibelakangnya. Dan senyum tipis menghiasi wajah tampannya dengan posisi dirinya masih membelakangi renjun.

"Kenapa berhenti" ucap renjun sedikit antisipasi jika jeno akan memarahinya atau apapun itu.

"Kau tak ingin mengatakan sesuatu?" ucap jeno tanpa berbalik. Renjun menggigit bibir bawahnya dan menunduk.

"Aniyeo" ucap renjun lirih.

"Pabbo" ucap jeno berbalik menghadap renjun.

"Kau mau berjalan hingga kerumah atau kugendong" ucap jeno.

Renjun memalingkan wajahnya sejenak sebelum menjawab.

"Aku jalan saja" ucap renjun lirih.

"Yakin?" ucap jeno Dan renjun mengangguk.

"Jarak dari sini ke seoul sekitar seratus kilometer lebih" ucap jeno sembari melangkah lebih dulu dari renjun. renjun membulatkan matanya dengan mulut sedikit terbuka tak percaya.
.
.
.
"Sebenarnya ini dimana?" ucap renjun lirih, dirinya lebih memilih untuk berada di punggung lebar jeno walaupun dengan wajah yang memerah karena menahan malu.

"Daegu" balas jeno. Kakinya masih berjalan seperti manusia pada umumnya melewati pepohonan yang menjulang tinggi.

"jacheon forest?" ucap renjun antusias dan jeno mengangguk.

"Itu lima jam dari seoul, dan kita hanya- wah 30 menit?" ucap renjun lagi dan jeno mengangguk Lagi sedangkan renjun ber wah ria.

"Jeno kenapa berjalan lambat?" ucap renjun.

"Kau lelah? Aku berat?" jeno tak bergeming dan tetap diam

"Aku turun saja" renjun bersiap turun sebelum tangan jeno menahannya.

"Wae?" ucap renjun.

"Kau-" jeno sengaja menggantungkan kalimatnya

"Jeno" lirih renjun.

"Apa tadi kau serius? Kau menyukaiku?" ucap renjun, jeno terdiam sejenak lalu mengangguk.

"Aku pernah baca, vampire hanya mencintai 1 orang, dan aku takut jika kau hanya menyukaiku karena kau bilang aku mirip seseorang bernama injoon itu" ucap renjun. Jeno tiba tiba berhenti berjalan membuat renjun mengernyitkan dahi.

"Kenapa? Aku salah bicara?" jeno menurunkan renjun dan memberi isyarat untuknya diam. Dan renjun mengangguk patuh.

Mata jeno bergerak ke sekitar mereka dengan sebelah tangan yang seakan menjadi tameng bagi renjun.

Srak!

Renjun terkejut dan ikut was was, memegang bagian belakang baju jeno erat.

Srak!

"Jeno apa itu?" renjun berbisik pelan. Jeno tak menjawab dan bergerak mundur perlahan.

"Strigoi" ucapnya lalu meraih tubuh renjun dan menggendongnya ala bridal style, membawanya menjauh secepat mungkin dari sana mengabaikan pekikan renjun.

Hero + Noren (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang