♡Nejisaku♡

11.1K 273 13
                                    

JUDUL : Playtime At The Hospital

Pair : Nejisaku

Genre : Rommance, Lemon

Nb: diterjemahkan dari bahasa Inggris

Warning : 17+

___________________________________________
















. Neji kembali lagi ke rumah sakit desa konoha setempat; Kali ini ia telah mematahkan pergelangan kakinya saat bertarung. Setelah Neji berada di ranjang rumah sakitnya, dia melihat pintu terbuka tiba-tiba.

Keluarlah Sakura yang memukau cantik, terlihat seksi seperti biasanya. Neji mencoba untuk tidak berfantasi, tapi bagaimana dia bisa menolaknya? Sakura tampak seperti gadis yang polos dan manis pada bersamaan, tapi Neji baru saja menemukan sisi nakalnya. Pikiran tentang dirinya bersama sakura membuat Neji kesulitan bernapas.

Sakura masuk mengenakan seragam perawatnya, sebuah pakaian yang hanya bisa dia tampilkan saat bekerja, sangat indah di tubuhnya. Kemeja atasnya tidak di kancing, menunjukkan belahan dada yang sempurna dan juga rok yang cukup pendek untuk menunjukkan sebagian kakinya yang cokelat-kecokelatan.

"Neji? Masuk rumah sakit lagi? Dan lagi nampaknya aku yang akan merawatmu ... baiklah, mari kita lihat, tulang yang hancur di pergelangan kakimu .... kau harus tinggal di sini setidaknya beberapa hari." Sakura mendekatinya, "Apakah ada bengkak?"

Neji mengangguk, "di bawah sana."

Sakura memeriksa pergelangan kaki Neji, "hmm, tidak, tidak ada bengkak di sani."

Neji tersenyum, "tidak, tidak di sana ...INI" Dia menunjuk ke selangkangannya, sekarang ada tonjolan raksasa di celana itu.

Wajah Sakura menjadi sangat merah karena tersipu malu. Dia belum pernah melihat Neji bertindak seperti ini dan juga penis yang besar. Dengan satu cara, hal itu membuatnya marah, apa Neji tidak bisa berpikir melakukan sesuatu seperti itu. Dengan cara lain, ini sangat mengubahnya, bahkan membuatnya basah di tempat paling sensitif.

"Ah, Neji!" Sakura mundur sedikit, "apa yang kau pikirkan?!"

Dia mencoba agar tidak gugup, tapi gagal "Aku tidak melakukan apapun! 'dia' hanya menginginkan mu."

Sakura tersipu lagi, "Neji, aku dan kau, kita tidak bisa di sini! di tambah lagi ada jendela di sekitarku! Maksudku, Tsunade -sama bisa masuk kapan saja!"

Neji duduk tegak dan mengayunkan kakinya ke samping sehingga tubuhnya sekarang menghadapi Sakura. Dia mengulurkan tangan ke Sakura dan meletakkan tangannya di pantat belakang Sakura. Sakura tersentak saat pantatnya disentuh, getaran ketakutan dan kesenangan mengunjur ke seluruh tubuhnya. Neji menatap sakura saat melihat reaksi gadis itu, dia pasti akan mundur jika merasa tidak nyaman, Sakura senang saat Neji tersenyum.

Dia menarik Sakura lebih dekat; Kepalanya sekarang bertumpu pada kedua payudara Sakura yang sempurna. "Neji!" Sakura pura-pura marah padanya, tapi dia tidak bisa menyembunyikan perasaannya. Sakura benar-benar ingin merasakan Neji di dalam dirinya. "Neji ... kita tidak pernah membicarakan ini, oke?"

Neji tersenyum lebar, hatinya kini penuh dengan kegembiraan. Neji dengan cepat membuka ritsleting seragam perawat Sakura dan menariknya dari tubuh Sakura. Sakura kemudian membalas, menyambar baju Neji dan mengangkatnya kemudian melemparkannya ke samping. Sakura menatap otot perut Neji. perut Neji yang kencang dan otot-ototnya jelas. Neji hanya bisa ngiler saat melihat celana dalam merah muda Sakura yang seksi.

"Sakura ..." Neji terdiam. Dia meraih pantat Sakura yang telanjang dan mengangkat ke pangkuannya, kaki Sakura mengaitkan tubuh belakang Neji yang berotot. Sakura mengerang saat merasakan Neji mulai menciumi lehernya, yang akhirnya akan berubah menjadi memar. Neji mulai melepas kaitan bra-nya saat ia melumat bibirnya yang basah. Bra-nya gagal terjatuh, karena kedua kekasih itu saling menempel erat-erat pada tubuh masing-masing. Neji menekan bibirnya dengan kuat ke dalam bibir sakura, dan lidahnya meminta masuk. Sakura menjawab dengan erangan kenikmatan saat lidah Neji mulai bertabrakan dan saling menghisap.

Sakura belum pernah merasa seperti ini sebelumnya, dan mencoba menyangkal fakta bahwa dia sangat menikmatinya. Keinginan untuk lebih, dia meraih antara kedua kakinya untuk meraih sabuk Neji, dan melepaskannya dengan mudah. Dia kembali untuk mengambil sisa celana Neji dan melihat bra merah jambunya jatuh dari dadanya yang besar. Mengabaikan wajah tergganggu yang diberikan Neji saat melihat payudaranya, dia berlutut dan melepaskan celana Neji.

Keduanya sekarang hampir sepenuhnya telanjang, hanya Boxer Neji dan celana dalam Sakura yang berdiri menghalangi surga dunia. Ia Mengabaikan rasa sakit di kakinya, Neji berdiri dan mereka saling meraih pakaian masing-masing. Dengan satu gerak cepat, kedua penghalang itu jatuh ke lantai.

Sakura dan Neji memeriksa tubuh masing-masing. Neji menjadi lebih gila hanya karena Sakura basah. Neji ingin mengatakan sesuatu untuk memecahkan kesadaran yang sepertinya hilang, tapi ia hanya bisa meraih Sakura dan melemparkannya ke tempat tidur empuk dimana semuanya akan terjadi. Sakura menarik Neji dari belakang lehernya dengan kuat, menarik beberapa rambut hitamnya yang berenda ke dalamnya. Neji membentangkan kedua kaki Sakura dan melihat kedua potongan itu tampak seperti dua potongan puzzle.

Cocok sekali.

Neji mendorong Penisnya ke dalam lipatan basah lembut di antara kedua kaki Sakura yang sempurna. Muka Sakura berubah menjadi jeritan bernada tinggi saat pertama kali Neji masuk ke dalam dirinya. Neji menyematkannya dan melanjutkan dengan lonjakan dan aliran tubuhnya, goyangan pinggulnya. Pada saat yang sama Neji mencium setiap bagian dadanya dan lehernya, dan tentu saja berjalan kembali ke bibirnya lagi.

Waktu berlalu perlahan detik demi detik dinikmati. Ini benar-benar panas panas. Sakura mengerang dan tersenyum, saat dia tahu bahwa dia sudah masuk surga. Saat itu juga erangannya semakin kencang, ciuman Neji lebih liar, dan goyang yang terus berlanjut semakin kencang dan kasar, Sakura merasakan sesuatu melayang di dalam dirinya. Sebuah kegembiraan saat dia menjerit dan mencapai klimaks. Neji juga merasakan terbang saat ia sedang menyusu salah satu puting susu Sakura dengan nikmat. Dia melanjutkan menggosok terus-menerus menyebabkan air mani nya keluar. Sakura memekik karena dia tidak pernah merasakan sesuatu yang mengasyikkan seperti klimaks-klimaks sebelumnya. Namun, dia kehabisan energi dan tertidur, telanjang di tempat tidur, begitu pula Neji. Dengan tangannya memeluk tubuh sakura di sekelilingnya, dia merasa damai, dan tertidur bersama Sakura.

Tsunade memasuki ruangan tak lama setelah "Sakura, apa-" dia melihat keduanya telanjang sambil berpelukkan, tubuh mereka saling menempel. Tsunade tersenyum, " itu baru Sakura, itu anak didik ku." Dia menutup pintu dan mengunci ruangan, membiarkan keduanya bersenang-senang saat mereka terbangun nanti.















............

saku |×private |Where stories live. Discover now