part 1

9.1K 273 5
                                    

Author POV

Semua siswa/siswi berdesak-desakan untuk melihat di mana ruang kelas mereka. Wajar saja, ini adalah tahun baru pelajaran dimana mereka semua akan menempatkan kelas baru. Sekolah yang merupakan salah satu sekolah elit yang berada di LA. Sudah di prediksi bahwa sebahagian besar siswa/siswi di sini adalah anak keturunan orang kaya atau bisa di bilang orang yang berada.

Kimberly POV

Di mana ya ? astaga, mengapa susah sekali mencari ruang kelas 12A.”ruangan ini sebenarnya ada atau tidak sih ?” gerutu ku sambil menyelusuri koridor sekolah elit ini. Tidak beberapa lama kemudian aku berhenti ,mataku tak henti-hentinya meneleliti tempat ini.”ahaa, there you are” kataku pelan, langsung saja aku menuju kelas tersebut dengan semangat ‘45,ahahaa aku tau itu berlebihan. ‘Ternyata bangku nomor tiga di barisan paling kanan masih kosong, ini kesempatan bagus’. Nomor tiga adalah nomor favorite ku, akhirnya dari dulu sampai sekarang aku selalu duduk di bangku nomor tiga.

Aku pun langsung mendaratkan bokongku di bangku tersebut dan memperhatikan suasana isi kelas ini. Semua nya terlarut dalam urusannya masing-masing, wajar saja ini kan masih hari pertama masuk tahun ajaran baru jadi belajarpun belum aktif mungkin besok sudah di mulai. Karena tidak ada kerjaan,aku mengambil sebuah diary dari dalam tas ransel ku dan membukanya dengan penuh perasaan dan senyum yang terukir di wajahku. Diary ini adalah satu-satunya memori yang tertinggal antara aku dan kedua orang tuaku. Well, orang tuaku telah meninggal tiga tahun silam karena kecelakaan jatuhnya pesawat yang mereka tumpangi, pada saat ingin menjemputku di rumah bibi Grace tepatnya di LA. Sometimes, aku pikir ini adalah kesalahanku yang terlalu manja untuk di jemput. Oh God, if I could turn back the time this will not be happening. ‘ I’m sorry mom,dad. I miss you’re so bad, I’m so sorry ‘ teriakku dalam hati sambil mengelus foto dad and mom, ini foto terakhir yang di ambil saat kami berlibur bersama di Hawaii. Tak terasa air mata ku pun berhasil keluar dan membasahi pipiku, aku langsung menunduk dan mengusapnya dengan punggung tanganku agar tidak ketahuan oleh yang lainnya.

Akhirnya bell istirahat berbunyi. Semua orang pun berhamburan untuk keluar kelas dan tentunya menuju kantin. Setelah agak sunyi di kelas, aku memasukan diaryku ke dalam tas dan menuju ke kantin seperti yang lainnya. Di saat menuju ke kantin tak sengaja ada yang melempar botol minuman kosong tepat ke wajahku. “aauch,who’s trow this bottle to my face ?”ucapku dengan nada yang sangat kesal. Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundakku,sontak saja aku pun berbalik. “hey, I’m so sorry, aku tidak sengaja tadi.... aku tadi mau melempar botol tersebut ke arah lelaki brengsek sana, tapi meleset dan mengenaimu,”katanya panjang lebar sambil menunjuk ke arah segrombolan cowok-cowok di sebrang sana. “well, it’s okay.”kataku singkat dan meneruskan perjalananku menuju kantin.

“hey,wait. are you okay ?” teriaknya mengejarku dari belakang, sambil mensejajarkan langkah nya dengan langkahku.”i’m fine, don’t worry”ucapku sambil tersenyum ke hadapannya dan kembali menghadap ke depan.

“you serious ?”balasnya.”hey,apa aku terlihat seperti orang yang gagar otak akibat sebuah botol yang mendarat tepat di kepalaku ?”kataku santai agak sarkastik.

“ahahahaha, tidak,tidak...ma’af kan aku membuat mu kesal. Kau mau ke kantin kan ? aku boleh gabung tidak ?”jawabnya santai,aku harap ucapan ku tadi tidak membuat nya sakit hati.

“sure, why not ?”balasku sambil tersenyum.

Setibanya kami di kantin,kami langsung memesan makanan dan mencari tempat yang masih kosong.

“kita duduk di sini saja”katanya. “oke,tidak buruk”jawabku sambil memperhatikan keadaan sekitar dan duduk.

“oh iya, kita belum saling kenal...kenal kan namaku Connie Talbot ,dan kau ?”ucapnya ramah dan tersenyum sambil menjulurkan tangannya.

GET TO KNOW YOU (JUSTIN BIEBER)Where stories live. Discover now