part 20

2.1K 147 4
                                    

Kimberly VOP

School, school adalah hal yang sangat membosankan, huh. Sebenarnya di sini bukan sekolahnya yang salah tetapi para penghuninya, asal kalian tau saja melihat para pecundang dan para wanita murahan di sekitarmu itu sangat sangat menyebalkan dan menyakitkan mata. Kuharap mereka bisa di musnahkan saja dari muka bumi ini, bukan bermaksud kasar tetapi itu fakta bukan ? jika mereka hilang pasti keadaan menjadi jauh lebih baik, tak ada lagi yang nama nya pembullyan di sekolah. Btw, cukup sudah curhatan mengenai sekolahku kurasa aku terlalu banyak bicara mengenai hal-hal yang tak penting.

Seminggu lagi akan di adakan porm night, ku ulangi lagi FUCKING ‘PORM NIGHT’ ! astaga dua kata yang dapat membuatku mati secara perlahan. Siapa yang peduli dengan pesta konyol itu ? oh c’mon itu terlalu aneh dan tidak sama sekali keren, aku bingung mengapa semua remaja wanita yang ada di sekolah selalu menantikan momen-momen mereka pada saat ‘itu’, cukup dua kali aku mengucapkan kata-kata itu, kalian pasti tau maksudnya bukan

“Kiiiiim !!”teriak suara yang sangat familiar di telingaku, yaa itu Connie. Mengapa dia berlari dan berteriak seperti orang tak waras

“woo,woo calm down. Mengapa kau berteriak seperti di hutan belantara ?”ucapku datar

“huh, aku dari tadi mencarimu bodoh ! bisa-bisanya kau tidak menungguku keluar dari kelas dan meninggalkanku begitu saja, Astaga...”balasnya dengan sedikit berteriak ke arahku dengan napas terengah-engah

“sudah selesai ? dan hey, sejak kapan kau memanggilku dengan sebutan ‘bodoh’ seperti Dylan”balasku dengan nada tak keras dengan nada yang di lontarkannya barusan

“kupikir itu panggilan yang pantas untukmu”balasnya dengan sedikit tertawa, dasar gila

“setidaknya si ‘bodoh’ ini menjadi peraih nilai tertinggi di sekolah yang sangat terkenal dan terpopular di kota LA”sindirku ke arahnya, sebenarnya aku sama sekali tersinggung dengan panggilan itu hanya saja aku ingin menyindirnya saja. Tetapi aku berkata jujur, mungkin kalian menganggapku bodoh ? tetapi aku memang jenius jika dalam hal pelajaran. Yaa, hanya pelajaran...

“hahaha, kau benar. Tidak ada yang bisa menandingi kejeniusanmu Mrs.Morezt yang Agung”balasnya dengan kata-kata berlebihan. Aku hanya menunjukan senyum terpaksaku ke arahnya yang tersirat ‘itu kau tau’

“Btw, apakah kau sudah mempersiapkan keperluan untuk Porm Night ? dan apakah kau sudah dapat pasangan ?”ucapnya lanjut dengan menatap penasaran. ‘God damn it !’umpatku dalam hati, baru beberapa menit yang lalu aku ingin melupakan dan mengubur dalam-dalam kata- kata itu dan sekarang dia dengan mudah mengungkitnya kembali, sialan...

“I don’t care about it”ucapku datar dan tersenyum kecut

“ooh, wait. Jangan bilang kau takkan datang ?”pekiknya terkejut, kurasa matanya hampir keluar dari kelopaknya

“kau sudah tau jawabannya”balasku dengan mengangkat kedua tanganku

“tidak, tidak ini tidak boleh di biarkan. Pokoknya kau harus datang Kim”desaknya tak mau kalah

“you know what ? The party is so ridiculous. I don’t wanna come”sergahku tak mau kalah

“ayolah aku janji itu akan menyenangkan, sekali ini saja...”balasnya dengan nada lembut dan memasang wajah memohon nya

“entahlah, aku tak tau. Tetapi aku tak punya pasangan, dan itu percuma saja...semua siswa di sekolah ini menganggapku aneh di tambah lagi kejadian yang waktu lalu bersama Cecilia perempuan sialan itu dan itu pasti membuat mereka takut kepadaku”balasku panjang lebar dan mengedarkan pandanganku ke depan

“hey, tidak usah sesedih itu Kim. Lagian kau bisa mengajak ‘lelaki misteriusmu’ itu, kebetulan kita di bolehkan membawa orang yang bukan berasal dari sekolah kita”hiburnya sambil merangkul pundakku, aku hanya tersenyum menanggapi ucapannya. Senang sekali rasanya memiliki sahabat yang bisa menghibur dan mengerti akan diri kita.

Mengajak Justin ke Porm Night, itu adalah ide yang terkonyol ! jika ada tiga pilihan yang ada, aku bersumpah takkan mengambil pilihan ini. Tapi aku tak bisa mengecewakan Connie, karena hal ini sangat berharga baginya ini merupakan momen kebersamaan yang terakhir yang akan kami nikmati sebelum hari kelulusan dan pergi untuk melanjutkan study. Andaikan bisa datang sendiri aku pasti akan dengan senang hati datang, tapi keadaan berkata lain bahwa ‘setiap siswa/siswi harus membawa masing-masing pasangannya’. Ini membuatku gila, dan sekarang aku harus mengambil keputusan yang mana ?

‘shit’ umpatku dalam hati.

GET TO KNOW YOU (JUSTIN BIEBER)Where stories live. Discover now